Dalam setiap perjalan akan ada rentang yang diambil untuk menjadi sebuah patokan. Menjadi pengukur untuk hasil atau jarak dari ribuan detik yang telah terlewatkan.
Pada rentang, biasanya ada koma yang diambil. Memantapkan diri untuk tetap berjalan lurus pada langkah yang telah lama diambil atau berganti dan memilih persimpangan sebagai tempat akhir.
Atau mungkin hati malah memilih untuk memutar balik dan kembali pada titik awal.
Rentang itu persinggahan, namun bagaimana jika rentang malah menjadi akhir bagi kisah mereka.
Karena pada rentang, mereka bertemu dengan semesta yang memperlihatkan kenyataan dari waktu yang terus berjalan.
* * *
Hidup itu gak mudah. Selalu ada desahan nafas panjang juga kepalan tangan kuat ketika kecewa datang menyapa.
Pada hari berganti, ekspektasi menjadi neraka untuk harapan yang tidak pernah terwujud apalagi saat realita hadir dan memperlihatkan kenyataan yang membuat dada sesak kemudian air mata turun setelahnya.
Namanya Nala-gadis dengan punggung tegak yang selalu berdiri saat badai datang menyapa.
Nala adalah presentasi dari kata mandiri, ia adalah arti dari kata kuat. Jadi seharusnya bukan hal yang sulit ketika ia mengacuhkan sesak yang tiba-tiba menyapa disertai sumpah serapah yang diterima. Karena selamanya, Nala adalah pohon tinggi yang selalu tegak dan berdiri dengan kakinya sendiri.
* *
Mima, gadis itu selalu menjadi bunga matahari. Mima penuh warna, senyumnya selalu merekah saat pagi menyapa harinya.
Tapi pada kenyataannya saat Mima berdiri didepan kaca, senyum yang selalu ia berikan menghilang. Hidup Mima penuh pertanyaan. Hidup Mima penuh rasa harap. Karena baginya, dewasa adalah kenyataan yang selalu ingin ia hindari.
* *
Semua orang butuh distraksi. Semua orang membutuhkan itu untuk mengalihkan penat yang tiba-tiba datang dan membuat kepala berdenyut tidak karuan.
Jadi disinilah dia. Disinilah Varen dengan memegang sebuah gitar ditangannya. Ia mengacuhkan orang yang berlalu lalang. Namun saat sebuah senyum ia terima dari seorang anak kecil yang melihatnya memetik gitar, berat dihatinya sedikit terangkat.
Varen membutuhkan distraksi dan saat ini hanya itu yang membuatnya lupa mengenai penat yang selalu datang menghantuinya.
* *
Namanya Narendra. Lelaki pendiam yang lebih sering duduk dan memejamkan matanya di meja kerja saat sudah memasuki jam istirahat.
Lelaki itu penuh kesunyian, namun kedua matanya selalu berbinar seakan sedang berbicara tentang banyak hal. Tentang sukanya serta dukanya.
* *
Genta selalu menghabiskan waktunya. Bagi lelaki itu, waktu 24 jam tidak cukup untuk harinya.
Genta selalu berpergian. Genta selalu beraktivitas. Genta akan selalu menggunakan waktunya untuk melakukan kegiatan agar dia tidak menemukan dirinya sendirian. Karena seperti orang lain, Genta tidak menyukai sendirian, kesepian.
* * *
Cast
Kenala Aruna / Nala
Carvi Lavani Maima / Mima
Varen Ravindra / Varen
Narendra Raiden Sangga / Naren
Genta Pamungkas / Genta
* * *
A/N : Holaaaa semoga kalian yang baca suka sama ceritanya ya
Sebelumnya untuk judul cerita ini ingkar, namun sekarang jadi rentang dengan cerita yang baru ya.
Selamat membaca 🤍🤍🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
Rentang | Exovelvet
Teen FictionRentang itu persinggahan, tapi bagaimana bila rentang malah menjadi akhir bagi kisah mereka. Karena pada rentang, mereka bertemu dengan semesta yang memperlihatkan kenyataan dari waktu yang berjalan.