2

75 10 2
                                    

_Seafret - Atlantis

I can't save us, my Atlantis, we fall
We built this town on shaky ground
I can't save us, my Atlantis, oh, no
We built it up to pull it down

Bahkan sekarang, apa yang perlu diselamatkan lagi?

* * *

Naren

'Cita-cita aku jadi superhero

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Cita-cita aku jadi superhero. Yang bisa bantuin orang-orang'.

Dulu, waktu gue umur 6 tahun dan ditanya sama guru hal yang menjadi cita-cita dimasa depan, dengan lantang gue menjawab mau jadi superhero.

Terkesan aneh sih, dimana kebanyakan anak seusia gue mau jadi dokter atau polisi yang pekerjaan dilihat keren dimata anak-anak saat itu, gue malah mau jadi superhero.

Ya sebenernya gak salah juga sih, setiap harinya gue di suguhin sama tontonan power ranger di Indosiar yang ngeliatin gimana hebatnya mereka, gue yang saat itu gak tau apa-apa, menganggap superhero kaya power ranger adalah pekerjaan yang keren.

Bahkan gue yang notabene-nya anak pendiem dan jauh dari masalah, pernah di kelas 2 SMP di panggil ke ruang guru karena bertingkah seperti 'power renger'. Menolong orang yang kesusahan. Orang yang lemah.

Namanya Nala.

Gue gak asing sama dia. Gue dan dia tetanggaan, rumah kami cuma beda satu rumah aja. Bahkan kata Genta, jarak rumah gue dan rumah Nala gak sampai lima langkah.

Jadi saat gue liat dia lagi nangis sambil gandeng adik cowoknya di halaman sekolah dan di gangguin sama kakak kelas.

Gue yang saat itu sedang berjalan menuju kantin karena bel istirahat sudah berbunyi, langsung menghampiri mereka dan mendorong tubuh kakak kelas yang sedang menertawakan Nala karena membawa adiknya ke sekolah dan menitipkannya pada pengurus kantin.

Saat itu yang gue inget, gue dan kakak kelas itu saling dorong mendorong selama beberapa menit dan berakhir dipisahkan oleh Pak Yana-satpam sekolah dan Bu Daluh-guru BK.

Gue juga harus mendapatkan hukuman untuk membersihkan toilet sekolah selama seminggu, Senin-Jumat ketika kegiatan sekolah berakhir.

Mendengarkan hukuman yang gue terima, Nala waktu itu menghampiri gue di rumah lalu meminta maaf dan menangis sekeras-kerasnya karena gue telah membantunya. Telah membelanya.

Dengan mata berair dan hidung yang di penuhi ingus, Nala bilang bahwa gue pahlawannya.

Bukan hanya itu, beberapa tahun kemudian ketika Andra masuk ke ruang BK karena ketauan ngerokok di kamar mandi sekolah saat baru saja menginjak sekolah menengah atas, dan orang tua-nya diminta untuk datang untuk membicarakan pelanggaran yang Andra perbuat, gue datang dan menyelesaikan masalahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 23, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rentang | ExovelvetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang