BAB 1 TERKUBUR HIDUP HIDUP

97 2 0
                                    

Gelap..Cuma itu yang di lihat saat membuka mata hanya terdengar suara gesekan kecil dan samar samar suara dari atas. Kepalanya mencoba menoleh ke kiri dan kekanan tapi membuat nafasnya kian berat lalu dia mencoba bangkit tapi DUG..!! kepalanya terantuk kayu papan tepat beberapa cm di atas kepalanya..

"Aduhh..sakit kepalaku..di mana aku ini ?" seraya bertanya dalam hatinya, dia mencoba mengingat ingat lagi terakhir dia berada tapi hanya pusing yang di rasakan di kepalanya.

"Halo..!? Ada yang bisa mendengar ku ?!" dia mencoba berteriak berharap semoga ada yang mendengar. Tapi sesaat setelah dia mencoba hanya terdengar sunyi dan sedikit suara gesekan kecil yang terdengar tak ada yang lain.

"Tolong..!! Ada yang bisa mendengar ?!..Haloo!!" dia berteriak lebih keras lagi. Dia mencoba menggerakkan tangannya lalu mencoba memukul papan di atasnya.

Dug! Dug! Tangannya memukul papan di atas tubuhnya , lagi lagi hanya sunyi yang terdengar

"Hhh..hh"nafasnya mulai terasa berat, "ada di mana aku ?apa yang terjadi ?" pikirnya bertanya tanya.

Dia terdiam sejenak dan memejamkan matanya, lalu kemudian dia teringat sesuatu..

"Aku mulai ingat...terakhir aku sedang ada di tempat makan dengan seseorang...wanita..yah seorang wanita..!"

"Namanya..ahh aku lupa.." dia mencoba berpikir keras

Dia memegang kepalanya terasa berdenyut denyut, "Ahh..iya..dia membahas terkait barang kiriman yang gagal..tapi apa..aku tidak bisa mengingatnya..!!"

"Kepala ku pusing...minuman..wanita itu membiusku dengan minuman yang aku minum.." dia memegang erat kepalanya lalu mencoba memiringkan tubuhnya.

Dia mencoba meraba sekeliling dan yang di rasakan hanya benda keras sedikit kasar dan seperti papan, pikirannya mulai takut jangan jangan dia berada di dalam peti. Dia mencoba memukul, menendang tapi tak ada perubahan yang berarti hanya terdengar kesunyian dan suara gesekan kecil.

"Aku di dalam peti...aku di kubur..!!" pikirannya mulai panik

Dug!! Dug!! Dug !! dia mulai kembali memukul keras keras sekeliling papan itu "Toloong !! Siapa saja di luar sana toloong...!!!" teriakannya semakin kencang, lagi lagi hanya sunyi sepi.

"Barang terlarang...narkoba...yahh aku ingat !!" dia mengusap wajahnya yang mulai bekeringat, "Barang yang di kirim gagal terkena razia..." nafasnya mulai semakin berat.

"Ini bukan salahku..! Yang melakukan pengiriman bukan aku..!! Hhh..hhh" Dia berteriak melepaskan kekesalannya tapi suaranya terdengar marah dan takut.

Suasana semakin mencekam udara semakin terasa pengap, tidak ada oksigen udara yang masuk membuat tubuh nya semakin lemas. Gelap terasa semakin kelam di dalam peti itu menambah kengerian terasa menusuk tubuh dan mengganggu, meneror pikiran.

"Uhuk..uhuk..!" batuk mulai terdengar dari tenggorokannya.

"Aku..haus..tenggorokan ku kering.."suaranya terdengar lemas dan parau.

"Tooloooong...!! Tooloooong...!!" dia mencoba kembali teriak, teriakan putus asa

Sementara beberapa meter di atasnya suasana terasa nyaman udara malam yang terasa sejuk menambah kenikmatan dan kesegaran tersendiri. Orang orang menikmati hidangan malam dengan nikmatnya dengan di iringi musik yang indah.

Kembali ke dalam tanah di mana dia terkubur dalam peti, tubuhnya semakin lemas nafasnya mulai tidak teratur, dan air mata mulai menetes.

"Ini salahku..yahh salahku..."dia mengusap air matanya, "harusnya tidak kuterima pekerjaan haram ini..." dia menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Andai aku tidak berurusan dengan bandar, mafia..." dia menarik nafas dalam dalam, "Uhuk..uhuk!!" debu yang semakin tebal membuat batuknya semakin berat.

Dug..! Dug..!! Dug..!! dia kembali memukul dengan keras peti tersebut, kali ini dengan sisa tenaga yang di punyai tenaga putus asa.

"Aku akan kembali...hahahaa..kau dengar..!!! dia berteriak sambil tertawa kegilaan mulai terasa dan dia terus memukul dengan keras sampai tangannya terluka.

"Hahaa..hahaha...aku akan kembali !!!!"

"Eeeeaaaaaa....hahaha...aku akan menghantui kau wanita sialan...arwahku akan menghantui mu !!" tawanya semakin menakutkan, tenaganya mula habis suaranya makin parau.

Suara pukulannya makin kecil, udara yang pengap semakin menghimpit tubuhnya dan membuatnya semakin lemas terkulai. Dia merasa pasrah tak berdaya usahanya tidak membuahkan hasil tubuhnya basah oleh keringat, dan tangannya terluka ini akhir dari hidupnya yang pahit.

Bermeter meter di atasnya suasana begitu nyaman dan indah musik romansa terdengar merdu menemani orang orang yang bersantap malam. Mereka tidak menyadari di bawahnya ada seseorang yang terkubur hidup hidup berteriak,berjuang berharap mereka mendengarnya.

Tapi apa daya mereka terus menikmati sedapnya makanan, mendengarkan alunan musik yang merdu di temani suasana malam yang indah dan cerah. Jauh di atas mereka bulan bersinar indah terang menyinari malam yang hangat dengan angin yang bertiup sejuk.



Selesai

KUMPULAN CERITA PENDEK MISTERITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang