pindah rumah

0 0 0
                                    

Semilir angin menyapu lembut pipi gadis muda yang kini sedang berusaha mengangkat sebuah kasur lipat,keningnya yang mengkerut menunjukkan betapa sulit situasinya saat ini.

"ya ampun,gue baru sadar kalau kasur ternyata berat juga hah,bu ini kasurnya taruh dimana?!!"

"taruh didekat meja samping truk" sautan dari dalam sana membuat netranya mengarah ke sebuah truk kuning yang terpakir apik didepan rumah.

Kakinya ia bawa melangkah dengan susah payah karna pandangannya yang sedikit terhalang dan juga beban dari kasur yang kini sedang didekap erat.

BRUK!!

Kasur yang ia bawa langsung ia hempaskan begitu saja disamping meja,didaratkan bokongnya di diatas aspal komplek yang sedikit bedebu,nafas nya yang sedikit tersengal berusaha ia netralkan.

"aduh aduh!,,punggung gue agak bengkok deh kayaknya,capek banget ya ampun!!"gerutuan mulai terlontar dari bibir mungil yang memiliki warna bak ceri itu,batinnya sedikit kesal dengan sang ibu yang menyuruhnya untuk ikut mengangkat barang yang akan di bawah pindah,kakinya yang sedari tadi dibawa mondar mandir sambil menopang beban mulai terasa lemas,padahal sudah ada beberpa orang yang dipekerjakan untuk mengangkut barang,tetapi masih juga dirinya disuruh ikut dengan alasan "mandiri dong dek,kan ini barang adek juga".

"hoy!!biawak ngapain lu geloseran dijalan?!"tampak lelaki berperawakan tinggi dengan kulit kuning langsat keluar dari rumah dengan membawa dua kotak kardus yang entah apa isinya.

"capek bangsat! Lo kira dari tadi gue mondar mandir g pakai tenaga apa!"tambah kesal lah ia.apakah abangnya itu tak bisa melihat keadaan nya yang mulai memperihatinkan ini,nafas yang tersengal,tubuh yang Nampak tak kuat lagi untuk di ajak berdiri,ditambah lagi dengan rambut yang berantakan dan lepek karna keringat.agaknya ia terlihat seperti orang gila saat ini.

"mulut lo kurang ajar ya,gue aduin mama nih,"langkah lelaki yang menyandang gelar sebagai abang one and only nya itu semakin di bawa mendekat kerahnya,ditaruhnya kotak kotak yang tadi ia bawa persis di di bawah meja yang sedari tadi menjadi tolak ukur untuk menaruh barang,tangan nya kini berada di pinggang dengan tatapan yang di buat galak.

"ck,lo tuh laki bukan sih?kok ngaduan banget"tatapan sinis langsung terarah ke depan manusia yang ada dihadapannya,mulut tajamnya  yang sudah terlatih sejak dalam kandungan langsung saja meluncurkan serang pedasnya,yang sontak membuat lawan bicaranya melotot tak terima.

"dulu gue sejahat apa sih,kok bisa sampai dapet adek yang laknat macam lo!"ingin rasanya ia tampol mulut yang kini manyun manyun tak jelas itu,ia memang sedikit heran,kenpa adiknya bisa punya bakat yang seharusnya terus dipendam ini.sampai akhirnya ia sadar bahwa mulut tajam adik laknatnya itu berasal dari kanjeng ratu ayahnya dan batinnya kini hanya bisa tersenyum seperti logo kumon.

"dek,ini light stick mu ketinggalan di balkon kamar"sosok parubaya dengan wajah yang Nampak awet muda menghampiri anak anaknya yang Nampak sedang adu mulut itu.

"tinggal aja itu bu,si Irma ini memang harus di jauhkan dari hal hal yang berbau k-pop."ooo abangnya ini memang hobi sekali mencari masalah dengannya.

"heh!mulut lo itu memang lemes bener ya,perlu gue lem pakai lem setan "tangan nya sudah gatal sekali ingin menggaruk bibir lelaki muda di hadapannya ini.ia ini fangirl sejati bagaimana nasib dunia per fangirl-an nya jika barang berhargannya itu tertinggal.

"bagus dong kalau lo bisa berhenti jadi fangirl-fangirl itu,asal lo tau suara cempreng lo yang menggelegar dirumah waktu lo lagi gila sama idol lo itu amat sangat mengusik ketenangan dan ketentram rumah"kesabarannya yang setipis tisu itu musnah sudah,tangannya kini sudah bergerak untuk menggambil sandal jepit yang sudah terlepas dari kaki nya,jika suara sang ibu tak menginstrupsi mungkin sendal hitam putih yang putih nya sudah agak kuning ini akan mendara secara apik di jidat mulus abang kesayangannya.

"kalian berdua ini ya,sehari g ribut kayaknya bakal mati deh"celetukan ibu sontak menghentikan pertikaian abang adik di depannya ini.

"iiih ibu kok ngomong nya gitu sih,si abang tuh yang cari gara gara duluan"rengakan imut terlontar mulus dari bibir ceri Irma.

"kamukan tau sendiri kalau abang mu ini mulutnya memang setera sama host acara rumpi ,g perlu kamu tanggapi lebih lanjut,kamu juga ikhsan,udah tau adeknya emosian masih juga di gangguin"dua mata darah muda itu kini saling melirik sinis,bak saling menyalahkan tampa bersuara.

"udah udah,ayo ke mobil,tuh ayah dah nunggu"Nampak lelaki paruh baya sedang melambai kerah mereka dari dalam mobil.

"lah udah beres semua nih?"ikhsan mengedarkan pandangannya, tatpan bingung nya tak dapat ia tahan saat mendapati barang barang rumah yang sudah stand by diatas mobil truk,dan ayahnya yang sudah ada di sebalik kemudi mobil pribadi milik keluarganya.

"mangkannya jangan gelut terus,jadi g gunakan kalian ibu bawa kesini" ya ampun,mulut ibunya ini memang tak perlu diragukan kembali ke savage-an nya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

''akhirnya gue bisa istirahat juga,hahh"gadis muda itu kini sedang berada diatas ranjangnya,matanya berpidar menganalisis keadaan kamar barunya itu.

"kira -kira apa ya yang perlu gue tambahin baiar kamar gue kesannya lebih hidup gitu?"kamar yang didominasi warna hijau itu memang terlihat sedikit "kosong"? ukuran kamarnya kali ini memang lebih luas dari pada kamar miliknya dirumah yang dulun ia tinggali.

"kayaknya gue harus beli stand figure baru deh,emmm kayaknya kalau jaehyun ditaruh dekat lemari cocok,mata gue langsung seger kalau bangun tidur,terus di dekat meja belajar gue taruh si kun,mana tau gue bisa termotifasi untuk jadi siswi cerdas,secara yang nemenin gue belajar orang pinter,sempel suami idaman,hehehehe"bayangan hari hari yang akan ia lalaui di lingkungan baru nya ini mulai terbayang di kepala nya.melihat tetangga tengga barunya yang memberikan sambutan kecil kecilan saat ia dan keluarkanya sampai membuatnya yakin bahwa orang orang disini termasuk orang -orang yang ramah.

"besok gue bakal pergi joging pagi keliling komplek ah,mana tau ada cogan spek taeyong di sini.apa gue ajak bang ikhsan sekalian ya?biar g bosen gitu waktu di jalan,kasian juga tuh bengkantan kalau g diajak keluar kerjanya cuman rebahan sambil nonton marvel."bayangan hari esok yang akan ia lewati masih teruh berseliweran di kepalanya,hingga tanpa sadar ia tertidur dengan sendirinya.

pengejar asaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang