"dek tungguin gue kek"langkah kaki menggema disepanjang jalan dari dapur menuju pintu depan,tersanngka nya yang tak lain dan tak bukan adalah kakak beradik keluarga Randra.
"ck,apa sih Lo,,mangkanya kalau makan itu jangan lelet,laki bukan?!"sungguh ia masih kesal dengan abangnya,kejadian kemarin pagi masih menyisahkan rasa malu untuk nya.
"Lo masih marah ya sama gue?,gue kan udah minta maaf,gitu banget Lo sama Abang sendiri,"
"jelas gue masih marah,Lo g tau ya betapa malunya gue waktu kemaren,
emang harusnya g pernah berbaik hati sama lo,lo g tau diri soalnya,"dengan kaki yang di hentak hentakkan Irma melanjutkan langkahnya menuju mobil yang sudah terparkir di halaman depan rumah.FLASH BACK
"wah disini asri ya"netranya ia edarkan untuk memindai apa apa saja hal yang ada dilikungan barunya ini.
"iya dek seger banget udara nya kalau pagi pagi gini,hmmmm hahh"ikhsan menghirup udah pagi dalam dalam lalu melepaskannya secara perlahan.
"g usah lebay Lo,malu maluin gue aja"Irma sungguh jengah dengan sifat abangnya ini,lebay nya sudah tidak bisa tertolong,kadang ia membayangkan bagaimana nasib keluarga abangnya kelak jika memiliki kepala keluar dengan otak yang kurang seperempat seperti ikhsan.
"gue hanya berusaha mengekspresikan apa yang gue rasain secara jujur"dari pada mendengar ocehan ikhsan yang un faidah ,lebih baik ia melanjutkan joging paginya.
kaki nya ia pacu sedikit lebih cepat dari sebelum nya ,meninggal ikhsan yang sedang jerit jerit tak jelas sambil memanggil namanya.padahal ya,ikhsan itu lelaki yang jelas kecepatan larinya jauh lebih baik dari pada Irma,apa lagi saat ini Irma hanya berlari lari kecil."dek tungguin gue dek!!"telinganya seakan tuli,jangankan menyahut , menoleh saja irma rasanya malas.ia ingin pura pura tak kenal dengan Abang nya saat ini.
BRUKK
entah apa yang terjadi dengan Abang nya di belakang,ia masih enggan untuk menoleh kan kepala nya kebelakang.
tetapi karna hari ini ia masih sedikit berbaik hati ia memilih untuk menghentikan langkahnya agar ikhsan bisa menyusul."Bole chudiyan, bole kangnaaaaaa"
matanya tak bisa ia tahan untuk tidak melotot saat mendengar suara sumbang abangnya mengudara ."Haai main ho gayi teri saajnaaaaahh"
segera ia balikan badannya untuk memastikan apa yang terjadi pada ikhsan.
'anjirr malu banget gue,'ia sungguh menyesal telah mengajak ikhsan pergi joging bersama pagi ini."Tere bin jiyo naiyo lag da main te margaiyaaaa" sudah cukup,,rasanya ia menangis saja saat ini,
melihat kelakuan abangnya yang telah melampaui batas normal membuat tak memiliki muka untuk di tunjukkan kepada orang orang yang juga sedang berolahraga pagi disini.lihat lah ,saat ini ikhsan sedang berjoget ala ala Syah rukhan."Le jaa le jaa, dil le jaa le jaa
Le jaa le jaa, soniye le jaa le jaa"
Abang nya ini sudah gila atau bagaimana,ia menari diantara para gadis yang memang sedang berlatih menari india,dia itu g di ajakkkk sadar g siiih."Le jaa le jaa, dil le jaa le jaa
Le jaa le jaa, soniye le jaa le jaa"
hal ini memang harus segera di hentikan sebelum mencoreng nama baik keluarga Randra.
dengan gemas ia langkahkan kakinya menuju keruman para gadis gadis muda yang mengerumuni ikhsan.
KAMU SEDANG MEMBACA
pengejar asa
Teen Fictionia tak tau pasti apa saja hal hal yang sudah terjadi di dunia,tetapi ia cukup yakin bahwa dunia mampu membawa dirinya menuju akhir bahagia nya kelak.