"Hari ini melelahkan ya?
Istirahat dulu, besok lanjut lagi"**✿❀ ❀✿**
Dari luar (Name) memang terlihat tegas
"Hei, kau akhir-akhir ini kemana? Kenapa menghilang terus saat istirahat?" Tanya Hoshiumi pada (Name) yang sedang membaca buku di perpustakaan
Padahal bel sekolah yang menandakan waktu pulang sudah berbunyi tiga puluh menit yang lalu, tapi sepertinya gadis ini masih ingin tinggal di sekolah lebih lama
"Hm? Maksud mu? Aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan" Balas (Name) mencoba mengelak, dia menyembunyikan wajahnya menggunakan buku
"Jangan pura-pura tidak tahu begitu, setiap aku ingin mengajak mu ke kantin kau selalu hilang duluan. Memangnya kau ini hantu?" Tanya Hoshiumi lagi, kali ini menurunkan buku yang (Name) baca
Menghela nafas pasrah, (Name) menutup buku yang ada di tangannya sebelum menatap Hoshiumi
"Aku tetap memakan bekal ku kok, kau tidak perlu banyak tanya begini"
"Dimana? Dengan siapa? Kenapa tidak bilang? Sejak kapan? Kenapa aku tidak boleh tau?"
Di serbu banyak pertanyaan tentu membuat (Name) merasa risih, meski yang bertanya teman dekatnya sekalipun
"Sendirian, kau tau kan aku tidak punya teman di kelas" Jawab (Name) mengalihkan pandangan kearah lain
Kali ini gantian Hoshiumi yang menghela nafas panjang, ternyata (Name) lumayan keras kepala juga
"Lain kali beritahu dulu padaku, kalau kau kenapa-kenapa bagaimana?" Ucap Hoshiumi
"Iya iya... Kalau ingat" Balas (Name) mengecilkan kalimat terakhirnya, meski masih bisa terdengar oleh Hoshiumi
"Aku dengar itu!"
"Ck"
🌸🌸🌸
Besoknya di sekolah, terdengar derap langkah kaki yang diiringi deru nafas berat di salah satu lorong sekolah. Pemuda bersurai putih yang juga dikenal sebagai raksasa kecil terlihat berlari melewati setiap kelas
Rencana awalnya untuk mengawasi (Name) harus sirna karna wali kelas menyuruhnya membawa tumpukan kertas ke ruang guru begitu bel istirahat berbunyi
Dobrakan pintu menarik perhatian para murid yang masih setia di dalam kelas, mereka memandang Hoshiumi yang berdiri di daun pintu masih terengah-engah mengatur nafasnya
"(N-Name)... Ka-kalian melihat (Name)?" Tanya Hoshiumi
"Terakhir ku lihat dia berjalan menuju taman belakang sendirian, kena-" Belum sempat sang ketua kelas bertanya, Hoshiumi sudah berlari lagi meninggalkan tanda tanya besar pada anak-anak di kelas
"Gadis menyebalkan! Sudah ku bilang ajak aku juga!" Geram Hoshiumi selama berlari ke tempat (Name) berada
Kalau boleh jujur, dia takut (Name) mengenal bahkan dekat dengan laki-laki yang Hoshiumi tidak tahu. Lagipula memangnya siapa yang tidak curiga saat teman kalian tiba-tiba sering ke tempat yang sebelumnya tak pernah didatangi? Sendirian pula, pasti ada apa-apanya
"(Name)! Ketemu kau!" Seru Hoshiumi mendadak menghentikan langkahnya ketika menyadari ada gadis yang duduk di belakang pohon sakura
Tanpa melihat wajahnya pun Hoshiumi langsung tau siapa gadis itu, sangat hebat bukan
Yang di panggil terkejut karna tiba-tiba mendengar suara seseorang. Cepat-cepat dia merapihkan barang yang ia bawa agar tak ketahuan
"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya (Name) gugup
"Harusnya aku yang bertanya begitu tau! Kau ngapain sendirian di tempat seperti ini?" Tanya Hoshiumi balik selagi berjalan mendekat
"Aku-"
"Miaw"
Ucapan (Name) terpotong oleh suara anak kucing yang ia sembunyikan di balik baju seragam. Perlahan kedua pipinya memerah
"Eh? Apa nih? Kau punya peliharaan di sekolah?" Hoshiumi ikut jongkok di sebelah gadis itu sambil melihat tiga anak kucing yang sudah (Name) taruh di rerumputan
"Ku pukul kau kalau meledek"
Hoshiumi sweatdrop, jadi hanya gara-gara ini (Name) terus menghilang saat istirahat? Lagipula kenapa dia terlihat malu-malu begitu?
"Hei, kau kan hanya memberikan makan anak kucing. Bukan melakukan transaksi narkoba, kenapa sembunyi-sembunyi begini" Ucap Hoshiumi heran
"Kalau yang lain tau, mereka pasti menertawakan ku" Jawab (Name) dengan suara pelan, tanpa sadar dia menggembungkan kedua pipinya
Hoshiumi terdiam melihat sebelah pipi (Name) yang menggembung. Sekarang, Hoshiumi Korai tengah melawan batinnya sendiri
'Gemasss! Ku cubit! Harus ku cubit!'
Dengan tangan yang gemetar, perlahan Hoshiumi mencoba menyentuh pipi (Name). Tapi ia segera menarik tangannya lagi
'Tidak boleh! Jangan mengotorinya dengan tangan mu!'
"Oh iya, jangan bilang ke siapapun tentang ini. Aku tidak mau ada yang mengambil anak kucingnya, meski itu penjaga sekolah sekalipun" Pinta (Name) yang dijawab Hoshiumi dengan anggukan
"Iya iya"
"Janji?"
"Iya (Name), aku janji"
Meski keinginannya tidak terwujud, namun hari ini Hoshiumi mengetahui sisi lain (Name) yang bisa dibilang sedikit kekanak-kanakan
Tapi siapa yang mengira dia juga bisa terlihat menggemaskan
KAMU SEDANG MEMBACA
隣 の 人 || Hoshiumi Korai
Teen FictionMenjadi tetangga si anak yang maniak voli? "(Name)... Aku su-" "Aku enggak" Cerita singkat tentang Hoshiumi yang mencoba mencairkan es bernama (Name) ©pungut project amazing cover by @ostribae