Hidup akan terus berjalan
Waktu akan terus bergulirXyra menatap layar laptopnya dengan perasaan sedih, hari ini adalah hari pertama KRS di semester 3 dan ternyata dirinya tidak lulus salah satu matkul prasyarat di semester 4.
Kata andai muncul di kepala Xyra
Andai dirinya menprioritaskan kuliahnya
Andai dirinya bisa membagi waktu
Andai dirinya ....Menghela nafas, Xyra menutup laptopnya dan memilih berbaring di ranjang kamarnya.
Kadang manusia hanya bisa berencana dan ternyata rencana Xyra tidak sesuai dengan hasilnya. Perempuan yang tahun ini berusia 21 tahun itu tertampar akan kenyataan yang dirinya terima.
"Kak, makan"
Xyra menoleh kala Caca membuka pintu kamarnya. Caca adalah sepupunya. Setelah lulus sekolah, Xyra memilih tinggal dirumah tantenya-kakak mamanya yang bernama Ayu. Alasan Xyra memilih tinggal di rumah tantenya karena perempuan itu ingin belajar bisnis karena kebetulan Ayu memiliki bisnis UMKM.
Xyra keluar dari kamar dan berjalan menuju dapur, terlihat suasana dapur ramai akan candaan. Suasana ini yang selalu menjadi dambaan Xyra. Suasana rumah yang nyaman dengan gelagar kebahagiaan.
"Ra, sini-sini duduk" ajak Ayu
Xyra duduk di kursi bersebelahan dengan Redy-Anak tante Ayu yang seumuran dengannya.
"Kapan masuk kuliah ra?" tanya suami Ayu
"Satu bulanan lagi om"
Tio menganggukkan kepalanya "Kalau redy masih lama ya" ujarnya terkekeh
"Iyalah, baru juga libur" jawab Redy
Redy dan Xyra berkuliah di tempat yang berbeda dan dengan jurusan yang berbeda juga. Redy memilih berkuliah di kota ini karena laki-laki itu yang juga di berikan kepercayaan untuk membantu usaha orang tuanya, sedangkan Xyra berkuliah di luar kota atas rekomendasi Tio.
Setelah selesai makan dan membantu Ayu membersihkan dapur, Xyra memilih kembali ke kamarnya.
Tok...Tok...
"Ra"
Xyra kaget akan panggilan itu, suara Tio-omnya. Xyra segera berjalan menuju kamar mandi dengan tergesa-gesa. Kamarnya tidak bisa dikunci dan belum diperbaiki sehingga pilihannya selalu bersembunyi di kamar mandi yang pintunya bisa di kunci.
Kejadian ini bukanlah satu dua kali terulang, Xyra sudah merasakan lebih dari 6 bulan terakhir. Xyra merasa tidak lagi aman di rumah tantenya.
Tio selalu mencari Xyra saat malah hari atau pagi hari saat weekend, yang jelas laki-laki itu mencari dirinya saat suasana di rumah sepi.
Xyra mendengar kamarnya di buka, setelah beberapa menit kamar itu terdengar tertutup kembali. Menghela nafas, Xyra segera beranjak dari kamar mandi dan memilih untuk tidur bersama Caca di kamar sepupunya itu.
Tanpa banyak bertanya Caca selalu menerima Xyra untuk menumpang di kamar perempuan itu. ada banyak pertimbangan yang Xyra pikirkan, salah satunya Caca.
Caca bukanlah anak kandung dari omnya, dan Xyra takut caca pernah mengalami kejadian seperti yang Xyra alami.
"Ca" panggil Xyra
"Ya" jawab caca yang sedang duduk di meja belajarnya dengan laptop yang menyala
"Kakak mau ngomong"
"Apa"
Xyra menghela nafas "Papa kamu selalu nyari kakak, bahkan papa kamu pernah hampir perkosa kakak"
"Papa?" beo Caca yang mendapat anggukan dari Xyra
Masa bodo Caca percaya akan omongannya atau tidak, yang terpenting Xyra sudah bercerita biar perempuan itu bisa menjaga dirinya saat Xyra tidak ada
"Kamu ingat pas rumah ga masak trus kita makan soto di depan. Kamu makan dulu sama mamamu, kakak jaga adik kamu sama papa kamu. Kejadian pertama pas itu. Kamu datang dan berhasil menggagalkan rencana papamu."
Suasana kamar hening dengan caca yang termenung "Kalau kakak ga ada disini, kamu jaga diri ya. Cerita aja sama kakak kalau ada apa-apa"
"Kakak mau pergi?" tanya Caca
Xyra menganggukkan kepalanya "Kalau kakak udah ga kuat"
KAMU SEDANG MEMBACA
Xyra
Short StoryNamanya Xyra, gadis yang semasa sekolah dulu memiliki ambisi yang kuat untuk menjadi nomor satu. Keambisan Xyra sirna setelah memasuki dunia perkuliahan. Faktor lain hilangnya rasa ambis itu juga karena masalah yang menimpa dirinya.