Beauty and the BAD Boss | 02 : Juan

69 11 0
                                    

Halo~

Setelah baca part satu, masih mau baca part dua?

Sebelum baca, klik bintang dan komen emoticon mood kamu hari ini😉

Anyway, yuk baca di Fizzo, sudah banyak part-nya. Jangan lupa komen juga, ya!🤍

Playlist : Jaehyun - Forever Only

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Playlist : Jaehyun - Forever Only

•••

Berlarian saat keluar dari mobil dengan jas yang belum terpasang membuatnya menjadi pusat perhatian. Tamu yang berhadir hari ini menyapa sekilas, yang kemudian diabaikan karena ia sangat buru-buru, harus menemui kanjeng ratu agar tidak dicoret dari Kartu Keluarga.

Juan memakai jasnya dengan cepat begitu matanya menangkap sosok wanita cantik yang berdiri anggun di dekat meja-meja bulat di sekeliling kolam renang, menyeka bulir keringat yang muncul di dahi dengan sapu tangan, kemudian menetralkan napas yang masih tersengal sembari melangkah mendekat.

"Good morning, Mommy!" sapanya ceria, menghadiahi ibunya dengan kecupan di pipi. "Papa kemana, Mom? Kenapa nggak kelihatan?" tanyanya basa-basi sembari mengedarkan pandangan ke sekitar. Demi menghindari tatapan maut ibunya.

"Kamu kenapa baru datang? Kenapa nggak pakai jas yang samaan kayak keluarga yang lain? Mama sudah bilang untuk nggak lupa sama hari ini, ambil jas di butik, tapi kamu tuh benar-benar ngeyel banget jadi anak."

Oh, rupanya alibinya yang bertanya posisi sang ayah tidak mempan. Repetan maut milik menantu wanita kesayangan keluarga Manggala itu tetap menyapa telinganya.

"Sorry, Mommy. Aku nggak lupa, cuma tadi pagi ada insiden jadi agak lama berangkat kesini."

"Mabuk lagi kami tuh? Bang, kamu kalau gini terus lebih baik pulang ke rumah deh, jual saja apartemen kamu itu, buat dampak buruk punya apartemen. Kamu jadi sulit Mama kontrol," omel wanita itu, masih belum habis.

"Mom, Sorry-"

"Don't say sorry anymore! Sorry kamu tuh cuma di mulut, nggak benar-benar tulus terucap dari hati, jadi mudah banget melanggarnya. Capek Mama dengar sorry-sorry dari kamu!"

Juan meringis. Mulai kehabisan akal untuk meredakan omelan ibunya, padahal tamu sudah mulai berdatangan. Ia harusnya ingat hari ini—benar-benar ingat dengan pasti—bukan malah pergi bersama teman-teman kantornya sehabis bertemu "orang itu" dan berakhir melupakan semuanya.

"Ma, banyak tamu loh. Malu dilihatin."

"Kalau malu itu berubah, Bang, jangan diulang terus!"

Menyerah, Juan angkat tangan ketika Papa berjalan mendekat. Pria paruh baya yang memakai jas warna mint itu menaikkan sebelah alisnya sembari tangannya merangkul bahu sang istri, bertanya pada si sulung tentang emosi ibunya yang terlihat meletup-letup.

Beauty and the BAD Boss [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang