Perhitungan

1 0 0
                                    

Aku Aina seorang Mahasiswi yang tengah duduk di bangku kuliah semester lima dengan mempunyai tiga adik. Adik aku yang pertama itu Rasyid sedang menuntut ilmu di pondok pesantren kelas 5 pesantren, adik aku yang kedua itu Fitri sedang duduk di bangku SD kelas 5 dan adik aku yang ketiga itu Hasby yang tengah duduk di bangku TK.

Kami tinggal di perdesaan yang sangat padat akan pemukiman, kami terbilang keluarga sederhana tidak lah kaya. Lalu kedua Orangtua ku mempunyai pribadi yang berbeda, Ayah aku orangnya sangat royal dan Ibu ku orang nya pelit sangat pelit, bahkan jika dia tau anaknya punya tabungan dia pasti marah jika anaknya mempunyai tabungan tapi masih saja minta uang pada Orangtua tapi jika tak ada tabungan ibu ku juga malah marah karna apa apa masih selalu mengharapkan orang tua, jadi punya tabungan salah tak punya pun makin salah.

Jadi pada suatu hari aku berantam sama ibu ku gara gara masalah uang, padahal yang aku belanjakan itu adalah uang tabungan ku selama ini.

"Dari mana dapat uang padahal gak pernah minta uang kalau pergi keluar sama teman teman?" Tanya Ibu pada ku dengan nada bicara yang ketus

"Hemmm itu semua uang tabungan ku Bu" Jawab ku dengan pelan

"Apa uang tabungan? Sejak kapan kamu punya tabungan? Kenapa gak kasi tau dan kenapa kamu bisa bertabungan padahal kan kamu gak kerja?" Sebanyak itu Ibu melontar pertanyaan pada ku

"Ini tabungan yang aku sisihkan dari uang jajan aku selama ini Bu" Jawab ku dengan jujur

"Oooo dari uang jajan yang Ibu kirim sama mu selama ini to, kalau begitu itu masih termasuk uang ibu dong jadi kalau gitu mana semua tabungan mu, Ibu lagi gak ada uang buat pergi belanja dan Ibu juga belum masak" Ucap Ibu sambil mengdahkan tangannya pada ku

"Tapi Bu aku sisihkan uang itu karena biar aku tak mita duit lagi jika aku sedang libur kuliah" Jawab ku dengan mengharapkan ibu mengerti

"Alahhhhh gak usah perhitungan deh uang yang kamu simpan itu uang Ibu juga, cepat bawa sini" Sekali lagi Ibu mengadahkan tangannya dengan mata melotot melihat ku

"Gak Bu. Ibu gak bisa gitu dong bu, kan Ibu yang bilang kalau kami harus pandai ngatur keuangan kami agar gak minta minta terus dan sekarang kami pandai mengatur keuangan kami kenapa Ibu malah memintanya bukan malah membiarkan kami tetap menyimpannya. Kalau Ibu begini itu namanya Ibu gak adil dong Bu" Jawab ku dengan nada suara agak sedikit kesal dan menolak memberikan uang itu pada Ibu

"Apa? Kamu mau melawan Ibu mu?"

"Aku bukan melawan Bu tapi aku hanya memluruskannya"

IBU YANG SANGAT PERHITUNGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang