Bagian 5

8.3K 672 83
                                    

Revisi
03-09-2023
.
.
.

Tepat jam enam sore, semua orang berkumpul."Selamat sore kapten, bagaimana, sudah siap?" Semua orang sudah berada dalam ruangan tapi hanya setu yang belum ada.

"Kuan, kau bilang dua dokter tapi ini hanya satu, yang lainya kemana?" Tanya yibo selidik pasalnya hanya a Cheng yang ada.

Oh jadi ini yang nama Wang Yibo? Tampan sih, tapi auranya terlalu menakutkan untuk seseorang seperti Zhuo Cheng Yang baru bertemu.

"Dia sedang menyeduh teh di pantry," lanjut Haikuan.

"Dia dokter atau koki?" Sinis Wang yibo. Bisa-bisanya dalam keadaan seperti ini, dokter tersebut lebih mementingkan perut.

"Maaf aku lama .."

Suara itu. Wang yibo seperti mati di tempat, tidak bergerak sedikitpun. Posisi Wang yibo menghadap layar membelakangi Sean.

Tangannya mengepal kuat di atas meja. Sementara Haikuan yang melihatnya itu, ikutan gugup.

"Aku lama karena bingung dengan pilihan kalian," ujar Sean sambil menaruh gelas di hadapan mereka masing-masing.

Sampai di samping Wang yibo, Sean melihat dari belakang pemuda itu. Seperti nya ini yang namanya Wang yibo."Emm, permisi---ini teh mu. Maaf jika tidak sesuai."

Sean bingung sendiri karena tidak ada balasan. Apa Pria ini tak suka teh?Ah mungkin saja. Apa aku menggantinya dengan kopi saja ya. Pikirannya mungkin pemuda itu tak menyukai teh.

Melihat Wang yibo yang tidak bereaksi, membuat Haikuan menendang kakinya dari bawah meja.
Kaget, Wang yibo menatap marah pada pada sang sahabat. Haikuan menunjuk dengan mata kepada Sean, meminta untuk membalas Sean dengan sopan.

Mengerti tatapan Haikuan, menetralkan kegugupan nya sebentar lalu berbalik memegang gelas tanpa melihat pada Sean. Namun tanpa sadar tangan mereka bersentuhan.

Prang

Sentuhan tiba-tiba membuat penggalan ingatan Sean samar-samar muncul .

Wang yibo langsung berdiri di tempat melihat Sean yang mulai keringat dingin, bajunya basah terkena cipratan teh. Saling bertatapan dengan pandangan sulit di artikan. Lalu tiba-tiba tubuh Sean menegang.

"Sean, kau tidak apa-apa? Hei jawab aku!" A-Cheng menghampiri Sean yang  masih bergetar, tangannya kaku. Tatapan nya tiba-tiba kosong. Sementara Wang yibo juga tak beda, berdiri kaku di tempat karena reaksi pria itu.

Yu Chen yang melihat itu langsung menghampiri."Sean, Sean Didi?"

Keadaan berubah panik ketika wajah Sean mulai pucat. Sementara sang pelaku diam tak mengatakan apapun.

"Obat, o-obatku," ucap Sean terbata-bata. Nafasnya mulai sesak.

"Sial, kenapa kau membutuhkan obat sialan itu lagi, ada dimana?" Meskipun marah A-Cheng tidak mengabaikan permintaan Sean yang masih membutuhkan obat tersebut.

"Tas."

Zhuo Cheng langsung bergegas mengambil obat dalam tas tersebut."Ini obat nya. Tidak apa-apa, tidak apa-apa," ucap a Cheng menenangkan lalu membawa Sean kedalam ruangan istirahat.

Wang yibo mengantar pria itu dengan tatapan yang tidak terputus, pikiran nya berkecamuk.

Haikuan menatap Wang Yibo dengan marah. Dari dulu Haikuan suda memperingati bahwa jangan bertindak bodoh, tapi tetap saja pria Wang itu nekat.

"Bagaimana keadaan nya?!" tanpa sadar Wang yibo bertanya setelah hampir satu jam Zhuo Cheng keluar dari ruangan. Dia tidak tahu apa yang terjadi pada otaknya, namun saat ini perasaannya campur aduk tak menentu. Ada rasa sakit tersendiri saat melihat Sean seperti tadi.

Innocent Man✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang