Bagian 17

5.6K 493 64
                                    

Revisi
07-09-2023
.
.
.

"Jie aku titip Jian. Sekretaris ayah, Song Jiyang meminta untuk bertemu," ucap nya sambil berjalan keluar meninggalkan Mansion tersebut.

"Jie mana Sean? Jiyang Ge bersama Fang Xing sedang dalam perjalanan menuju kesini," ucap A-Cheng mencari keberadaan Sean.

"Katanya, Jiyang meminta bertemu dengan nya--- A Cheng jangan bilang dia di jebak," Xuan Lu yang panik berusaha menghubungi Sean, akan tetapi nomor nya sudah tidak bisa di hubungi.

Proses pengangkutan senjata ilegal dan narkoba berhasil di amankan oleh kepolisian. Wang yibo bersama dengan ketiga sahabatnya berada di tempat.

Wang Yibo sedang berbicara dengan Yuchen, tiba-tiba seseorang menelpon dengan nomor tak dikenal. Ketika pemuda itu ingin bertanya, seseorang sudah menyahut diseberang sana dengan suara yang sangat dia kenali.

"Yibo, apapun yang mereka katakan jangan datang kesini--- " teriakan memilukan dari sebrang sana membuat sesuatu dalam dirinya yang haus akan darah kembali bangkit. Untuk seseorang yang pernah membunuh, dan dilakukan terus menerus akan menjadi sesuatu kebiasaan yang tidak dapat dihindari. Mereka hanya butuh pemacu untuk melakukan adegan yang sama.

"Jika ingin dia selamat, datanglah ke bangunan tua arah timur tanpa siapapun," perintah pihak lain.

"Yibo, apa yang terjadi. Kau mau kemana?" Panggilan tersebut tak digubris. Yang ia tahu adalah pria bya sedang bersama seseorang yang sangat ia kenali. Seorang pembunuh yang baru kembali terlihat setelah delapan tahun.

"Jangan mengikuti ku," perintahnya adalah mutlak. Jadi bisa melihat Wang yibo pergi dengan mobilnya.

" Yubin, ikuti GPS nya. Aku menaruh kamera pada kerah baju belakangnya,"  ucap Haikuan karena hanya dengan melihat ekspresi Wang yibo, dia tahu akan terjadi sesuatu yang besar.

.
.
.

Di suatu tempat sudut kota Beijing, dua pria dengan seorang wanita bergantian menyakiti Sean. Dia yang tidak tahu apapun hanya bisa menahan rasa sakitnya. Awalnya dia mendapat pesan dari nomor tak dikenal beratas namakan Jiyang. Yang nyatanya adalah Wang Rong.

"Apa yang kalian inginkan dariku?" Teriak Sean marah. Sungguh, traumanya kembali menyerang dirinya dengan keadaan yang hampir sama.

Cheng xiao mendekat menekan rahang pria itu."Aku hanya ingin kau enyah dari kehidupan Wang yibo. Aku membencimu, membenci Lusi. Aku benci semua orang yang mengambil perhatian Yibo dari ku. Sekarang kau kembali dengan penghalang kecil lagi. Kalau bukan karena dirimu, mungkin aku yang akan melahirkan anak Wang yibo."

Sean menatap wanita di hadapannya sambil berucap,"Kau adalah wanita paling menjijikan yang pernah aku temui. Karena obsesi mu, kau menjadi seorang pembunuh. Sangat menyedihkan seperti ayahmu."

Mendengar nama sang ayah membuat Cheng xiao gemetar. Satu tamparan dilayangkan kepada Sean. Tidak cukup, wanita gila itu mencekik leher Sean."Akan ku bunuh kau."

Tangan Sean yang terikat di belakang bangku, membuatnya susah untuk bergerak. Melihat wanita itu tak bisa dikendalikan, Wang rong berusaha melepaskan cekikan tangan Cheng Xiao. Namun tak kunjung lepas. Wajah Sean memerah, nafasnya mulai melambat.

"Tuan ..tuan..dia datang. Dia mengamuk. Semua orang-orang kita terluka parah," mendengar perkataan bawahan tersebut, Khalid yang dari tadi hanya melihat tindakan Cheng Xiao berdiri.

Dor.

Pria itu mati seketika. Khalid lalu berjalan mendekati Sean. Sementara Cheng xiao yang panik karena tidak tahu jika Wang Yibo akan datang.

Innocent Man✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang