Tragedi

2.8K 106 7
                                    

Lima hari kemudian...

Kayla berjalan sambil menenteng tasnya keluar dari area SMA XAVIER. Sambil menunggu jemputan dia duduk di bangku pinggir pagar.

Semenjak dia keluar dari rumah sakit, pemilik yayasan. Alias ayah mertuanya sendiri menyuruh Kayla untuk tinggal di mansion miliknya.

Kayla menatap lurus ke depan, mobil dan motor berlalu lalang. Tiba-tiba, dia dikagetkan dengan suara klakson mobil.

Ia tahu, itu pasti jemputannya. Dia mengambil tasnya, dan berjalan ke arah mobil hitam itu.
Kaca jendela supir diturunkan, alangkah terkejutnya Kayla melihat siapa yang menjemput dirinya.

"Kamu lagi?!" Tuding Kayla ke seseorang di dalam.

"Cepet masuk." Ucap orang itu datar. Kacamata yang bertengger di hidungnya menambah kesan sangat dingin.

Kayla berdecak malas, dia berjalan ke sisi lain mobil. Dia membuka pintu mobil depan.
Orang itu tetap setia melihat lekat Kayla.

"Cepet jalan!" Gerutu Kayla tak sabar, dia tahu tindakannya sangat kasar dan tidak sopan. Tapi mengingat kejadian di rumah sakit, ia sangat kesal.

Yap, orang itu Elvano. Dia menjemput Kayla karena supir di rumahnya sedang pulang kampung. Lagipula, ini termasuk bonus dia dapat bertemu dengan istrinya. Walaupun Kayla tidak mengingat sama sekali dirinya.

"Aku kangen sama kamu La." Batin El. Walaupun mukanya sangat terlihat datar, namun di lubuk hatinya dia sangat sedih.

"Hm." El mulai menjalankan mobilnya. Tidak ada percakapan sama sekali di dalam mobil.
Kayla sang sedang berpikir dalam benaknya. Dan El yang sedang melirik Kayla.

Citttt

Mobil berhenti mendadak, Kayla hampir saja terbentur.

"Astaghfirullah! Kamu bisa bawa mobil nggak sih?!" Ucapnya kesal.

El hanya diam sambil menatap lurus ke depan.
Kayla mengikuti arah pandangnya, segerombolan laki-laki dengan sepeda motor mengepung mobil El. Kira-kira ada sekitar sepuluh orang.

Aodra. El mengumpat kesal, dia melirik ke arah Kayla yang terus meneliti mereka.

"Ka-". El menjeda ucapannya.

"Lo disini dulu, jangan keluar apapun yang terjadi! Kunci pintu mobil." Peringat El.

"E-eh t-tapi kamu mau kemana?" Kayla menarik tangan El.

El tersenyum tipis. "Gue nggak lama." Ucapnya sambil mengelus rambut Kayla.

Kayla mengangguk. El membuka pintu mobil dan berjalan keluar. Sedangkan Kayla menatap was-was.

"Lo mau apa?" Tanya El dingin.

"Jangan kasar dulu, gue cuma mau menyapa lo doang. Kita kan, udah lama nggak main-main." Ucap Kenzie sambil menyeringai.

El tersenyum remeh. "Keroyok? Cih, pecundang!"

"Bacot!" Kenzie hendak melayangkan pukulannya, namun El dengan lihai menangkisnya dan membalikkan pukulan itu.

Bugh

Pukulan itu berhasil diterima Kenzie di bagian perutnya. Teman-teman Kenzie tak tinggal diam, mereka memukuli El. Namun tidak satupun pukulan yang didapatnya.

Kayla hanya menatap El dengan perasaan tak karuan, dia sangat khawatir. Bagaimana kalau nanti dia terluka?

Kenzie dengan licik malah memukul El dengan kayu dari belakang. Tentu saja, gerakan El terhenti. Hal itu dimanfaatkan Kenzie untuk kabur. Karena keadaan temannya yang sudah terkapar lemas.

My Spoiled Boss (21+) [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang