"Taeyong! Hei Taeyong!"
Samar-samar, terdengar seseorang yang entah keberadaannya dimana tengah memanggil namanya yang sepertinya berteriak lantang
Suara itu mulai mengeras namun tak ada keinginannya untuk menoleh bahkan melirik sekitar walau sekilas, well- tak ada jadwal nya hari ini ia harus berurusan dengan orang lain
Ia hanya memenuhi kebutuhan tiba-tiba nya yang mengharuskan ia pergi ke sebuah toko buku yang berada di dalam Mall. Tak ada pilihan lain sih, karena letak Mall tidak begitu jauh dari mansion nya
"Ya! Aku dari tadi memanggil mu!"
Suara keras ini ternyata milik Lucas, Taeyong mendengus dan menyentak punggungnya saat telapak tangan Lucas bertengger di sana seenaknya
"Lucas" Desis Taeyong kesal
Sedangkan yang dipanggil bersorak ria "Kau mengenaliku?!"
Alis Taeyong naik satu, dan dia mendengus. Kembali pada urusannya yang belum terselesaikan ini dengan perasaan jengkel, oh ayolah jika buku yang ia cari bukan keinginannya sendiri, dia tidak akan kemari dengan membuang waktunya secara cuma-cuma
"Ini benar-benar dugaan" Bisik Lucas, masih terdengar jelas oleh Taeyong karena posisi mereka tak berada jauh
Lucas menelisik pakaian yang dikenakan Taeyong dari ujung rambut hingga kaki, sangat keren- ia yakin jika Taeyong berjalan keluar dari sini menuju tempat yang lebih ramai, Taeyong akan menjadi pusat perhatian dengan tarik pesonanya sendiri walaupun pakaian yang Taeyong kenapa full dark, haha
Dagu Lucas tergelitik oleh jari-jarinya sendiri, kepalanya mengangguk beberapa kali. Dan disisinya Taeyong, terus terlihat tak perduli
"Jadi aku harus bertemu dengan dirimu saat seperti ini ya?" Tunjuk Lucas,
Pasalnya Lucas sudah mengklaim jika Taeyong akan mengenalinya saat bersikap dingin- menang menyeramkan sih tapi setidaknya Taeyong mengenalinya dan tidak menerkamnya kan? Jadi ia tidak terlalu ciut akan nyali
"Terserah, minggir! Kau menghalangi ku." Sentak Taeyong, dan dia bergerak menggeser posisi Lucas hingga hampir terhuyung
"Oh wow, santai bos!"
"Minggu depan, ada pertandingan sebanyak dua kali. Aku harap kau tak melupakan ini, dan datanglah ya teman!" Setelah mengatakan hal itu, Lucas berlenggang pergi darinya entah kemana
Hah- memang benar-benar tidak jelas sekali
Sesudah memilah buku yang dirasa tepat, Taeyong berjalan ke kasir dan membayar buku tersebut. Keinginannya sekarang adalah kembali ke rumah dan menghabiskan waktu untuk bersantai- rasanya ia ingin dipijat atau berendam didalam air hangat
Shh- memikirkan nya saja, punggung nya sudah mulai merilekskan diri
. lee taeyong .
Dug!
Buku yang tadi ia genggam terjatuh, dan tubuhnya juga ikut terhuyung ke bawah karena tak sengaja terpeleset
Matanya mengerjap, manik legam itu seketika berkaca-kaca karena merasakan ngilu disekitar lutut kakinya yang tadi menahan tubuhnya yang tanpa diduga terjatuh
"Taeyong, apa itu kau?"
Taeyong mendongak, manik berkaca-kaca itu menatap lurus kearah seseorang yang menanyakan nya dengan suara khawatir. Bibirnya melengkung tanpa tertahan
"Hiks, Jaehyunie!"
"Astaga!" Jaehyun berjongkok, dia membantu Taeyong untuk berdiri dan membiarkan lelaki berpakaian sangar tapi imut ini memeluknya erat
Dia tertegun sesaat karena Taeyong memeluknya begitu erat tanpa ragu "Hey, k-kau"
"Hhuhhu huks!" Isakan lirih itu menahan suaranya agar tak lolos, Jaehyun akhirnya memilih diam sebari mengigit bibirnya resah
Kepalanya sesakali mengangguk ketika orang-orang yang berlalu lalang menatapnya dengan tatapan tanya
"Baiklah, aku mengizinkan mu memelukku"
"Tapi kau harus menurut, ayo pergi dari sini terlebih dahulu. Kau tidak ingin menjadi pusat perhatian kan?" Si mungil menggeleng, wajah merah itu masih berusaha menyimpan diri dibagian dada Jaehyun
"Sekarang lepaskan terlebih dahulu" Namun pelukan dari Taeyong yang mulai mengendur kini kembali erat
Jaehyun menghembuskan nafas jengah, sebenarnya ia bisa saja mendorong pria didekapannya ini seperti yang dapat ia lakukan diarea kampus. Tapi entahlah, rasanya ia tidak tega- mungkin saja Taeyong menangis karena ada banyak masalah kan?
Karena geram, Jaehyun akhirnya mengangkat Taeyong dan menggendongnya ke arah parkiran "Kau membawa mobil?"
Taeyong mengangguk, tapi menggeleng kemudian. Kerutan didahi Jaehyun menandakan jika lelaki yang bertubuh lebih besar itu sedang kebingungan
"Ke mobilku saja"
Kini keduanya sudah berada di mobil yang basah. Taeyong menundukkan kepalanya dengan bibir yang masih melengkung, air mata yang menetes tersebut tak kunjung berhenti, sambil memilin ujung bajunya Taeyong bergerak sesekali untuk mengelap ingusnya
"Tunjukkan jalan rumahmu Taeyong"
"Um- belok ke kiri, dan temukanlah gerbang disekitar pohon" Jaehyun menurut, tapi sedari tadi memang pohon-pohon rindang yang dia lewati
Tak mungkin kan jika Taeyong tinggal di hutan?
Eh- itu gerbang
What the !!
Mansion?!
Jaehyun menganga lebar, untungnya ia tak kehilangan fokusnya dalam menyetir "Kau tinggal didalam mansion?" Taeyong tentu saja mengangguk, memang iyakan?
Ternyata si kecil ini anak orang kaya, batin Jaehyun menciut
Gerbang yang menjulang tinggi itu terbuka lebar menerima kehadiran mobilnya, dan ia menekan pedal gas nya kembali untuk melewati sebuah kolam air mancur hingga berhenti tepat di depan pintu utama Mansion Taeyong
Pintunya saja sangat besar ya . .
"Jaehyunie ingin masuk?" Tawar Taeyong
Jaehyunie?
Tunggu, sejak kapan Taeyong seperti ini kepadanya?
"AYO JAEHYUNIE, TAEYONG PUNYA COKELAT MANIS!" Tubuh Jaehyun terlonjak seketika karena terlalu mendalami acara melamunnya
vote . comment . follow
tuan-ty
24 agustus 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
LEE TAEYONG [Jaeyong]
Short StoryTaeyong melirik sekilas, "Menurut mu?" "Kau mencarinya? Dia sudah pergi, dan berhenti mengganggu ku brengsek! Aku bukan orang yang kau maksud!" BXB [M]🔞 JAEYONG ROMANCE ALTER EGO 9 April 2022 [ warning !! ] sekedar mengingatkan kembali jika cerita...