The King's Flower Story ( Yoonmin)

BAB 1

         Gyeongbuk adalah kerajaan yang makmur pertama dan terutama. Terletak di sebelah timur semenanjung Korea, tempat itu relatif menyenangkan ketika mereka tidak berperang dengan kerajaan lain. Selama beberapa dekade Raja Min Yun-ho memerintah,orang-orang bahagia dan bergembira, tetapi begitu penguasa jatuh sakit dan meninggal, putra satu-satunya Min Yoongi naik takhta dan semuanya berubah.

          Raja muda itu kejam dan sembrono,
mengadu tentara kerajaan ke dalam pertempuran berdarah dan megah dalam usahanya untuk mendapatkan lebih banyak kekuatan dan kekayaan. Pemberontakan rakyat dibalas dengan hukuman dan hukuman. Paling-paling, siapa pun yang menentang raja dan keputusannya akan menghadapi pemotongan distribusi makanan dan persediaan penting seperti air.

       Min Yoongi dipandang sebagai raja yang
sadis dan kejam, yang mengumpulkan kepala
lawan-lawan terbesarnya sebagai piala dari
dirinya sendiri yang tak terkalahkan. Dia tampan,seperti yang selalu mereka katakan, dengan rambut pirang dan fitur kucing yang akan membuat dewa yang mungkin memandangnya iri, tetapi bekas luka di mata kanannya, hasil pertempuran, menunjukkan betapa dia tidak peduli tentang itu, hanya ingin memenuhi ambisinya.

           Tetapi meskipun memiliki kerajaan yang kaya akan produksi, raja, yang egois seperti dirinya, menyimpan semua yang terbaik di dalam gerbang istananya, meninggalkan apa yang tersisa dari produksi kerajaan kepada rakyat.

       Akibatnya, rakyatnya sendiri menjadi takut padanya. Mempertimbangkan bahwa keadaan apa pun dapat mengakibatkan hukuman bagi keluarga mereka, seperti yang sudah banyak terjadi.

" Jika terus seperti ini, mungkin saja
semua orang akan meninggalkan tempat ini dan mencari kehidupan yang damai di tempat lain "  Kim Seokjin salah satu konselor, berbicara dengan cemas.

Raja sekali lagi berada di terasnya, melihat
ke halaman yang sedang dibersihkan setelah
eksekusi lagi.

  "Mereka yang berkomplot melawan saya
dan pemerintah saya harus membayar harganya" katanya ding in, menyerahkan pedangnya yang tertua dan menyesuaikan ornamen emas sanggulnya.

            "Mereka harus takut akan hidup
mereka dan belajar bahwa rasa hormat adalah satu-satunya hal yang akan membuat mereka tetap hidup!"

        "Rasa hormat dan takut adalah dua hal
yang sangat berbeda, Tuanku" kata Kim,
menyeka tangannya dengan saputangan halus
saat seorang pelayan mengambil senjata untuk dibersihkan dengan benar.

Kerajaan bergantung pada pekerja dan pelayan untuk mempertahankannya dan
makmur.Jika kekakuan kau adalah aset terbesar di lenganmu, kami akan segera hancur.

      " Bagaimana apanya "  mengata sambil duduk di bantal yang diletakkan di lantai, minum dari soju yang telah disajikan.

    "Maksudku bahkan kamu perlu mendapat
pengakuan dari orang-orangmu. "

    Ck! Dia tertawa mengejek. "Apakah
menurutmu mereka tidak mengenaliku begitu ?" Haruskah aku menunjukkan kepada mereka lebih banyak lagi siapa aku?

     "Anda adalah raja, Tuanku, semua orang
tahu itu.

   " Lalu?"

    "Ini lebih tentang raja seperti apa bagimu."
Seokjin melihatnya berhenti sebentar, namun
langsung meminum soju dari botolnya. Dia
menghela nafas dan menunggu, sangat sulit
untuk mengatakan sesuatu untuk didengar oleh raja.

      "Bukankah cukup memberi mereka apa
yang mereka butuhkan?! Saya tidak membiarkan orang lain menyerbu wilayah kami, saya hanya mengutuk mereka yang berani melawan kata-kata saya, tidak ada yang salah dengan itu semua. "