.
.
.
"Aku mencintaimu Wilona, maafkan aku"Pada masa kolonial Belanda, lebih tepatnya pada tahun 1918. Terdapat seorang lelaki pribumi bernama Abimanyu Suswanto yang menjalin kisah dengan seorang wanita Belanda yang cantik bernama Wilona van Devais.
Berawal dari sang wanita yang sedang bermain menghabiskan waktu sendirian di taman bunga milik Ayahnya yang termasuk sebagai pimpinan kolonial Belanda dibagian Jawa. Wilona terus bersenandung dan bersenang-senang di tengah hembusan angin yang tenang. Di saat ia sedang menikmati indahnya alam, tiba-tiba terjadi kegaduhan di dalam kediaman rumahnya.
"APA YANG TERJADI! NGGAK MUNGKIN HANYA BEBERAPA YANG PANEN." Teriak sang Ayah terhadap petani pribumi.
"Ada apa yah?" Tanya Wilona.
"INI LIHAT!, NGGAK MUNGKIN HASIL PANENNYA SEDIKIT. KALIAN BOHONG YA?"
Seluruh petani pribumi hanya tertunduk diam ketakutan dengan degup jantung yang kencang tetapi dari seluruh petani pribumi yang tertunduk diam, hanya ada satu petani pribumi yang sangat menarik perhatiannya Wilona, ia Abimanyu. Abimanyu dengan berani menegakkan kepalanya dan berdiri, menjawab pertanyaan dari Houtman, Ayahnya Wilona.
"Kalau hanya ini yang bisa kami hasilkan mau bagaimana? Kalian hanya terus memperbudak kami tanpa adanya imbalan!"
"Berani ya kamu menjawab atau saya tembak kamu!" Tunjuk Houtman dan seluruh prajurit dengan bangga langsung mengacungkan senjata ke arah Abimanyu. Abimanyu hanya menghela nafasnya kasar dan pergi meninggalkan kediaman Houtman dengan acuh tak acuh.
✨
Di pagi yang indah dengan kicauan burung dan suara air yang mengalir dengan merdu. Wilona termenung dibalkon kamarnya, memikirkan petani yang dengan berani menjawab pertanyaan ayahnya. Dia baru pertama kali melihat lelaki itu. Lelaki pemberani pikirnya. Kalau di lihat-lihat lelaki itu memiliki paras yang tampan dengan kumis tipis diwajahnya dan warna kulit yang termasuk Sawo Matang. Badannya tidak terlalu kurus dan tidak terlalu tinggi.
Dengan tekad yang berani, Wilona akan pergi menuju ke ladang milik Sang Ayah. Wilona berlari dengan tergesa-gesa dari atas kamarnya menuju ladang sang Ayah. Wilona dengan hati-hati berlari saat ia berada tepat didepan ruang kerja Ayahnya. Ia tahu bahwa hari ini Ayahnya tidak akan pergi ke ladang melainkan hanya mempelajari pengeluaran dan pemasukan ladangnya.
Wilona terus berlari menuju ladang. Sesampainya ia disana, ia terus mencari lelaki yang menarik perhatiannya itu. Wilona terus menerus menelusuri setiap sudut ladang Ayahnya. Para petani hanya menatapnya heran, pasalnya mereka baru pertama kali melihat Putri dari majikannya menginjakkan kaki di ladang ini.
Setelah sekian lama menelusuri ladang, akhirnya Wilona dengan bangga menemukan lelaki yang menarik perhatiannya, ia menemukan Abimanyu. Dengan berani, Wilona berjalan menuju tempat Abimanyu berkerja yang sedang menanam beberapa padi di atas tanah berlumpur. Dengan tekadnya yang kuat Wilona terus berlari menuju tempat Abimanyu, mengabaikan gaun putih yang ia kenakan kotor tersapu dengan lumpur yang lengket.
"Hey Kamu!" Teriak Wilona terhadap Abimanyu yang kebetulan hanya ia seorang diri disana.
"Saya?" Tanya Abimanyu sambil menunjukkan jari kepada dirinya sendiri.
Wilona hanya menganggukkan kepalanya dengan semangat. Abimanyu yang heran terpaksa meninggalkan pekerjaannya dan berjalan menuju Wilona. Dengan kaki penuh lumpur, Abimanyu berjalan dengan pelan.
![](https://img.wattpad.com/cover/320383054-288-k493158.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH YANG MUNGKIN TERJADI
Ficțiune istoricăKisah Gadis cantik Belanda dan petani tampan dari pribumi. Kisah yang sangat diharapkan.