Chapter: two
Aku menatap horor saat Sami menyatakan model dan warna rambut yang dia mau kepada Cindy. Setelah dia selesai berbincang dengan Cindy, aku mencolek bahunya.
"Lo yakin? Jamin devano ngak akan pingsan ditempat liat hasilnya nanti?" Untuk pertama kalinya dia melakukan hal gila pada rambutnya selain smoothing.
"Gak tau sih, tapi gue pengen banget tau. Mungkin debay pengen emaknya glow up parah kali. Soal Devano mah gampang, gue kelonin dengan tambahan plus plus nanti malam juga bakal jinak." Jawabnya enteng.
Model wolfcut dan warna warni kayak gulali. Serius, kayaknya otak Sami korslet. Aku menangkap matanya penuh kilat membara tidak sabar melihat hasilnya. Aku mengenalnya bahwa betapa dia menyukai rambut lurus hitam walaupun rambut aslinya ikal. Semasa SMA berulang kali dia melakukan smoothing demi mendapatkan rambut lurus.
Kami kesalon terlebih dahulu sebelum kebutik sepupu Sami. Cindy adalah pemilik salon sekaligus kenalanku. Cindy adalah klien yang kutangani perceraiannya setahun lalu. Yang tak disangka, kami menjadi dekat karena memiliki hobi yang sama yaitu penyuka KPOP. Tak butuh waktu lama dia menjadi dekat dengan sami setelah kukenalkan beberapa bulan lalu. Kami menjadi langganan salon Cindy dan Cindylah langsung turun melayani kami setiap kali kami kesana.
Aku memutuskan untuk mewarnai rambutku dengan warna coklat caramel mengingat warna rambutku yang dulunya berwarna dark brown. Variasi warna coklat menjadi pilihanku setiap mewarnai rambut karna warnanya yang tergolong kalem dan tidak nyetrik. Tak butuh waktu lama untuk rambutku selesai. Aku keluar dari ruangan cuci rambut. Aku menyisir dengan tangan rambut setengah basahku seraya melihat pantulan diriku dicermin. Lalu menatap kearah rungan dimana sami malakukan hal ektrem itu namun, belum ada tanda tanda dia keluar. Aku memutuskan untuk duduk disofa dan meraih majalah kecantikan yang terletak dimeja kecil.
Kemudian Sami keluar dengan model rambut anime dan jangan lupakan warna rambut gulalinya yang kuhitung ada delapan warna. Benar benar gila! Aku tak bisa menahan diri untuk tidak mengangga melihat bumil yang satu ini. Tapi kuakui dia sangat berani, sekali keluar lubang langsung bikin pangling. Hamil memberi dampak basar baginya.
***
Aku pikir kegilaan Sami berakhir hanya sampai di salon dan ternyata aku salah besar! Di butik lebih gila lagi.
"Gue bingung sama empat gaun ini. Pengen semua!" rengeknya.
Are you kidding?
Empat gaun navy yang dipilihnya lebih mirip lingerie yang dipakai dijamin bikin masuk angin. Ada satu yang sedikit lumayan, berbahan satin namun dada rendah dan terbelah dengan tali zigzag dan jangan lupakan belahan paha dibelakang bisa mengekpos penuh paha belakangnya. Benar benar sangat kurang bahan. Seumur hidup aku belum pernah memakai pakaian seperti itu dan seandainya aku memakainya aku dapat menjamin ibuku langsung menghabisiku saat itu juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
love TRAP
RomanceBalas dendam yang Sila telah susun dengan susah payah seketika berantakan. Seharusnya pria yang ia benci menderita sendirian bukan dirinya. Tapi takdir berkata lain. Ia malah ikut terjebak didalamnya. Mampukah ia dan wahyu menjalin kisah baru saat...