Chapter 21

959 107 35
                                    

Keesokan harinya di kediaman keluarga Choi Seungcheol. Mengetahui bahwa Vernon akan mengajak Seungkwan ke rumah, Jeonghan, Seungcheol, Junhui, dan Myungho pun menyiapkan hidangan spesial untuk Seungkwan di dapur.

"Apakah dia suka masakan Italia?" kata Myungho dengan nada sinis sambil mencuci selada di wastafel.

"Vernon bilang dia suka makan jamur ravioli." kata Jeonghan.

"Bisakah aku menumis jamurnya sekarang?" kata Junhui yang berada didepan penggorengannya.

"Belum, bumbunya masih belum matang." kata Seungcheol sambil menyingsingkan kemejanya.

"Aku bahkan lupa bagaimana rasanya garam setelah ratusan tahun." kesal Myungho.

Sebenarnya Myungho terus memberontak dan menolak kedatangan Seungkwan, namun hal itu bukan sesuatu yang penting bagi keluarganya. Karena keluarganya sudah tahu bahwa Myungho masih sakit hati saat Vernon menolak cintanya di jaman dulu. Vernon tidak menyukai Myungho dan lebih menganggapnya sebagai sahabat sekaligus saudara.

Alhasil Myungho pun sakit hati. Dalam pelariannya, akhirnya Myungho berhasil menjalin hubungan cinta yang abadi dengan Junhui.

"Jaga sikapmu di depan Seungkwan nanti, Myungho.” kata Jeonghan.

Walaupun Jeonghan bukan ibu kandung mereka, namun sifat keibuan membuatnya luluh dan patuh.

Beberapa saat kemudian, terdengar suara deru mesin mobil. Itu pasti Vernon dan Seungkwan. Jeonghan pun menghentikan aktivitasnya untuk mengiris timun.

"Dia sudah datang." kata Seungcheol.

"Ini dia si manusia kita." kata Jeonghan sambil tersenyum.

•••

Saat menginjakkan kaki di rumah keluarga Vernon yang berada di tengah hutan, Seungkwan merasa kagum saat melihat sekeliling rumah keluarganya yang tampak besar dan mewah.

Dindingnya terbuat dari kaca, rumahnya berlantai dua, jauh dari kata tetangga dan kebisingan, begitu sunyi dan tenteram, serta dikelilingi oleh pohon pinus yang tinggi dan rimbun.

"Cerah sekali disini." kata Seungkwan sambil tersenyum.

Vernon pun membawa Seungkwan masuk ke dalam rumah dan Seungkwan sekilas melihat Seungcheol dan yang lainnya dari arah dapur.

"Selamat datang di rumah kami, Seungkwan." kata Jeonghan sambil tersenyum ramah.

"Ini Yoon Jeonghan, istriku tercinta.” kata Seungcheol sambil memeluk Jeonghan dari belakang.

"Oh, iya. Senang bertemu dengan Anda." kata Seungkwan sambil mengangguk dan tersenyum sopan.

Jeonghan terlihat senang karena senang Vernon akhirnya bisa memiliki pasangan juga setelah sekian lama hidup sendirian.

"Apakah kau sudah makan? Kemarilah! Kami memasakkan hidangan Italia untukmu." kata Jeonghan.

"Wah, kelihatannya enak. Saya-" kata Seungkwan.

"Gak perlu, ibu. Seungkwan sudah makan tadi." celetuk Vernon, membuat Seungkwan terkejut dan menatapnya.

"Oh, baguslah kalau begitu. Seharusnya kamu gak perlu repot-repot membuatkan makan malam untukmu." sindir Myungho.

Seungkwan membuka mulut untuk membalas perkataan Myungho, namun Vernon langsung berbisik pada Seungkwan untuk mengabaikan Myungho. Seungkwan pun menuruti perintah Vernon daripada nanti dirinya meninggalkan kesan tidak baik pada keluarga Vernon.

Tak lama kemudian, terdengar suara langkah kaki di belakang Seungkwan dan ternyata yang datang adalah Wonwoo dan Mingyu. Wonwoo pun langsung menghampiri Seungkwan dan memeluknya sambil tersenyum.

SEVENTEEN : Code Six | VerKwanChan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang