Cahaya, Rendy dan Juga Bapak Terpaksa harus menunggu hingga pagi hari Agar Damar bisa diperiksa secara keseluruhan oleh Dokter Spesialis saraf untuk mencaritahuPenyebab dan Cara penyembuhan yang tepat bagi Damar."Cahaya, Kamu, Bapak dan Pak Al bisa langsung pulang, tapi mohon Maaf Saya tidak bisa menemani kalian, saya harus segera pulang ke Jakarta" Ucap Rendy yang membuat Cahaya dan Bapak Terkejut
"Kenapa mendadak Pak Rendy?" Tanya Bapak
"Saya harus segera memberitahukan Bu Andin tentang keadaan Pak Al yang sebenarnya, Bagaimanapun Keluarga Al Fahri juga berhak tahu. Disamping itu Pengobatan Untuk Pak Al di Rumah Sakit
di Jakarta Sepertinya akan lebih Bagus, Bagaimana menurut kalian ?"Bapak memandang ke arah Cahaya, tanpa bisa berkata dan memutuskan apapun. Ia tahu inilah yang paling di takutkan Cahaya ketika sudah berhasil menemukan keluarga Damar.
"Saya setuju Pak Rendy, lakukan apapun yang terbaik untuk Damar demi kesembuhannya" jawab Cahaya Membuyarkan lamunan Bapak
"Kamu yakin Nak" Tanya Bapak
"Sangat Yakin Pak, bukannya memang tujuan aku mencari Keluarga Damar untuk mengembalikan Damar pada Keluarganya ?" Jawab Cahaya yakin
Setelah Rendy Mengurus semuanya, Ia kemudian berpamitan Untuk Pulang,
"Bapak, Cahaya Terima Kasih untuk semuanya. Saya titip Pak Al" Tak lupa Rendy memberikan Sebuah Amplop yang sangat tebal pada Mereka.
"Maaf, Pak Rendy Kami tidak bisa menerima ini Sejak awal Kami menolong Damar, Kami ikhlas tanpa mengharapkan Apapun" ucap Bapak Seraya tangan nya menolak amplop tersebut.
Rendy pun tak enak hati jika memaksa,ia juga harus menghargai ketulusan mereka.
"Baik lah kalau begitu saya izin undur diri, insya allah secepatnya saya akan kembali kesini untuk menjemput Pak Al."
Bapak dan Cahaya mengangguk mengiyakan.
"Hati Hati ya Ren, Terima kasih karena telah meluangkan waktu kamu untuk datang kesini menemui saya." Pesan Damar
"Sama Sama, Pak. ini sudah menjadi tugas saya, secepatnya saya akan datang kembali kemari, Saya Permisi"
Damar Hanya terdiam mendengar Ucapan Rendy, Dan Dari kejauh Ia memperhatikan Punggung Rendy yang makin lama menghilang dari Pandangan Mata nya. "Apakah ini memang saatnya aku bertemu dengan Keluargaku ?" Batin Damar Dalam hatinya
-----------------------------------------------------------------Rendy sedang menunggu keberangkatan Pesawatnya menuju Jakarta, Ia kembali mengingat kejadian saat bertemu Dokter yang menangani Damar saat itu
"Pak Damar Teridentikasi Terkena Amnesia, Amnesia itu sendiri terbagi menjadi beberapa jenis, dan yang dialami Pak Damar ini kemungkinana Termasuk Amnesia Disosiatif, Yaitu gangguan yang melibatkan ketidakmampuan mengingat informasi yang penting terkait dirinya yang biasanya sulit dilupakan.
Gangguan Disosiatif ini merupakan gangguan mental yang melibatkan gangguan pada ingatan, kesadaran, identitas dan presepsi. Penyebab nya biasanya Karna Stress yang luar biasa yang merupakan akibat dari sebuah Peristiwa Traumatik" Dokter Amerta memberikan penjelasannya terhadap apa yang mungkin dialami oleh Damar"Mengingat Riwayat Pak Al yang Pernah mengalami Epidural Hematoma ditambah Kecelakaan Pesawat yang dialami nya memang sangat besar kemungkinannya Itu yang dialami Pak Al" Gumam Rendy Dalam hatinya
"Karena ini tidak merembet pada Penyakit Fisik lainnya saran Saya, Pasien sebaiknya dirujuk ke Psikiater atau Psikolog yang dilatih secera Khusus untuk mendiagnosis dan merawat Gangguan mental" Lanjut Penjelasan Dari Dokter Amerta
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembali Terang
RomanceKembali Terang Setelah Pesawat Yang di tumpangi Al hilang kontak, Andin Melanjutkan Hidupnya meski tanpa Al disisinya. Ia Mengambil Alih PT Aldebaran Sejahtera dengan dibantu Rendy dan Mama Rossa. Andin Menghabiskan waktunya untuk bekerja dan Meng...