Berawal dari pertemuan sebuah acara di dalam sekolah, Jingga yang berpura-pura tidak sadar bahwa ia sedang di tatap tajam oleh Senja. Jingga memberanikan diri untuk menanyakan atas dasar apa dan bertujuan apa tatapan tajam itu di tujukan padanya.
Ketika Senja ditanya oleh Jingga, dia gugup, grogi, entah apa yang membuat Senja berlaku seperti itu, dan pada hari yang sama di-jam yang berbeda Senja pun bercerita pada satu teman kelompoknya bahwa Senja diam-diam menyukai Jingga, Senja tidak bisa mengontrol tingkahnya saat melihat sang pujaan hatinya.
Beberapa hari mendatang, teman dari Senja menceritakan kepada Jingga tentang perasaan Senja yang diam-diam menyukainya, dan yang sebenarnya terjadi pada Jingga pun sama, Jingga menyukai Senja namun ia sangat mahir dalam memendam rasa hingga tak terlihat sedikitpun tingkah yang seolah-olah ia menyukai Senja.
Pada akhirnya Jingga berusaha menemui Senja dan tidak butuh waktu lama untuk Jingga mengungkapkan isi hatinya, dan disaat itu Senja juga mengungkapkan isi hatinya. Mereka berpacaran pada hari itu.
Waktu berjalan begitu cepat hingga tak terasa datang masalah menghampiri Jingga dan bercerita tentang keluh kesahnya kepada Senja. Jingga menangis di pelukan Senja cukup lama hingga tak terbendung lagi air matanya.
Keesokan harinya Jingga mulai berdamai dengan permasalahan yang ia hadapi.
Hari demi hari, bulan demi bulan dilewati oleh sepasang kekasih itu, Senja bosan dengan sikap yang dimiliki Jingga.
Senja mencari kenyamanan pada lelaki lain, pada suatu hari Senja nekat berkencan dengan teman lelakinya atau yang sering disebut BESTIE. Keduanya berkencan dengan penuh kebahagiaan.
Diwaktu yang bersamaan bertemu dengan Jingga yang sedang kumpul bersama kawan-kawannya, Jingga hanya berusaha tersenyum dengan kepedihannya, dan tidak lama dari kejadian itu Jingga mengatakan putus pada Senja karena semakin menjadi perlakuan Senja pada Jingga.
Akhirnya mereka putus setelah menjalani hubungan hampir satu tahun.
"Pada akhirnya kamu hanyalah orang asing yang tahu tentang rahasiaku."