OCEAN~DUE

8 3 0
                                    

~ TP's POV ~

" Sorry mom dad, it just the food that mom cooks make me want to come out. " Pak Surya dan Bu Luna menatap putra sulungnya dengan dalam.

Hening, itulah kata yang dapat menggambarkan susana di meja makan keluarga Lim, putra sulungnya ini hanya duduk diam manis setelah menjawab tatapan penuh tanya dari kedua orang tuanya tersebut.

" We're sorry Louis, we really miss you. It's been a long time you didn't show up. " Bu Luna kemudian memeluk tubuh Ocean.

" I'm sorry mom, from now on I will often come out coz something gonna happen to us. Ocean will know it after he come back. I got a dream and it means Ocean also knew it last night . " Bu Luna hanya memberikan senyum ibanya.

" I understand, tell us if y'all ready okay? Now eat your fav food and let Ocean go back coz he have to go to college. " Bu Luna lalu menatap pak Surya yang hanya tersenyum melihat betapa hebat anak sulungnya itu.

" Dia hebat, Bun. Sangat hebat sehingga aku Ayahnya begitu mengaguminya. " Pak Surya berkata dengan sedikit mata berkaca kaca.

" Iya, yah. Udah ayo lanjut makan aja, keburu berangkat kantor kan. " Mereka semua lalu melanjutkan sarapan yang telah disiapkan bu Luna.

Setelah beberapa menit berlalu, semua pandangan keluarga Lim menuju Ocean, ia memejamkan mata, mengepalkan tangannya, dan dahinya berkerut. Makanan Ocean hanya tersisa setengah porsi saja namun sepertinya terjadi sesuatu pada dirinya.

" Kak? " Eartha menyentuh lengan Ocean, yang kemudian ia tersadar dan membuka lebar matanya.

" Kak Langit? " Pandangan ocean lalu diarahkan ke adik kecilnya itu.

" Kenapa, Bumi? " Semua orang menatapnya lega. Setelah Ocean memberikan senyum manisnya kepada Eartha.

" Ngga papa kak, soalnya ka Langit lama banget barusan meremnya. " Ucap Eartha yang hanya dijawab kikikan oleh Ocean.

" Kak Louis ya barusan? " Tanya Ocean, sedikit bersemangat.

" Iya, Laut. Kamu kangen juga kan? Udah lama dia ga muncul sekali muncul malah bikin bunda takut dan penasaran. Tapi bunda ga berani tanya sama Louis sih. " Jawab bunda yang kemudian tersenyum canggung.

" Jangan takut bun, ga semua mimpi kita tu buruk. Bunda jangan khawatir ya, ga lama ini ka Louis mungkin akan sering muncul. Soalnya dia tau aku ga bisa ngadepin ini sendirian dan bunda tau kan kalau aku masih kalah bijaksana dan pinternya dibanding ka Louis. Aku juga tau ka Louis ga mau kita salah ambil keputusan. Demi kebaikan kita bun. " Ocean menjelaskan kepada Bu Luna. Namun sebenarnya ada rasa ketakutan di dalam diri Ocean sendiri, karena ini bukan hal sederhana yang akan mereka lalui. Ini adalah awal mula dimana hidup mereka diuji .

" Yang ayah dan bunda khawatirin itu kalo L--- " Ucapan pak Surya terpotong dengan tatapan bu Luna yang tajam, mengisyaratkan agar pak Surya tidak melanjutkan apa yang ingin ia katakan.

" Kenapa yah? Khawatir apa? " Tanya Ocean terheran.

" I-iya ayah cuma khawatir kalo temen temen Laut tau tentang Louis. Iya itu, hehehe. " Kekeh canggung pak Surya. Ocean tau jika ayahnya mengkhawatirkan sesuatu yang lain, namun ia tidak ingin memaksa ayahnya untuk mengatakannya sekarang dan didepan adik adiknya pula.

" Kak Louis ga sebodoh itu ayah, dia udah kenal sama temen Laut, dan terlebih Laut malah bersyukur kak Louis bakal sering berinteraksi sama orang lain. Yah walaupun tau kan kak Louis tu dingin , cuek dan pemalu dibalik perfect personality nya itu . Dannn kalo misal kak Louis muncul saat ujian, itu malah menguntungkan kan. " Ocean kemudian tertkekeh sedang pak Surya dan bu Luna menggeleng kepala melihat Ocean .

" Kamu ituu yaa, suka banget manfaatin Louis . Jangan jangan selama ini nilai kamu itu hasil dari Louis yang ngerjain yaa? " Tanya pak Surya penasaran.

" Dihh, ayahh. Enggak ya, tapi ya kadang sihh. Cuma kalo pertanyaan nya susah sih hehehe. " Jawabnya santai .

" Dah habisin dulu sarapannya, ayah anter Bumi sama Langit . Laut sama bunda ya, ga usah naik motor dulu. " Perintah pak Surya.

" Baik yang muliaa. " Goda Ocean yang kemudian memberikan hormat.

" Bunnn, Laut nyebelinn! " Adunya pada bu Luna tak lupa dengan rengekan yang dibuat buat. Bukan, itu bukan Eartha ataupun Sky, namun itu pak Surya. Pak Surya ini sangat tidak suka jika digoda seperti ini oleh Ocean. Terkadang pak Surya bersikap kekanakan di depan bu Luna dan bertengkar dengan anak anaknya hanya karena masalah mainan. Ini memang sifat pak Surya, ia manja , namun ia hanya tunjukan didepan keluarga kecilnya ini.

" Ya tuhan.. "


__________TBC.

707

OCEANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang