2

64 14 3
                                    

09.12

Jam istirahat pun berbunyi, semua siswa-siswi Nusa High School buru-buru pergi menuju ke surga sekolah. Yap benar, apalagi kalo bukan KANTIN.

"akhirnyaaa! makanan i'm comingg!" teriak Zeera girang sambil menyeret lengan Narisa bersamanya dan bergegas menuju ke arah kantin sekolah.

"zee... pelan-pelan ajaa entar kalo kita nabrak orang gimana?" tanya Narisa panik. Tetapi ia tetap pasrah, membiarkan lengan nya ditarik oleh Zeera.

.
.
.

*Kantin

"oei ngutang lagi dong" cengir Argha yang langsung duduk di depan Zefano dengan wajah tanpa dosa.

"engga ah, utang kemarin aja belum lo bayar" ketus Zefano.

"ishh... perhitungan banget lo, nanti pas pulang sekolah langsung gw bayar deh. Kalo perlu, pembantu lo juga gw yang bayar gajinya"

"beneran nih, mau bayar gaji pembantu gw?"

"ye enggak lah, itu kan pembantu lo. Ngapain jadi gw yang bayar gaji dia" jawab Argha dengan tangan yang meraih es teh manis milik Zefano dan langsung meminumnya.

"hmm.. nyesel gw nanya" ucap Zefano.

"ayo dong nok, lo belum makan kan? Entar gw yang pesenin deh, tapi gw ngutang lagi sama lo" bujuk Argha.

"oke fine. Kalo lo bukan temen, udah gw gorok lo dari lama" ucap Zefano sambil merogoh dompet di saku celananya, dan memberikan beberapa lembar uang ke Argha.

Argha tersenyum senang. Beda halnya dengan Zefano. Ia sebenarnya tengah menahan rasa kesalnya kepada manusia di depannya ini yang tak lain dan tak bukan, si cowo prik, Argha.

"gw pesen mie ayam baksonya 7, ga pake bawang goreng, pangsit nya banyakin, mie nya jangan terlalu mateng entar lembek, pake ayam suwir, jangan pake jamur, sama kasih timun 4 potong"

Argha terdiam sejenak, ia mencoba mendengarkan perkataan Zefano tadi dengan teliti dan berusaha mengingat pesanan yang Zefano ucapkan tadi.

"oke, udah nih itu aja?" tanya Argha.

Tiba-tiba saja perasaan Zefano menjadi tak enak, gelagat Argha sangat tidak meyakinkan di matanya.

"kaga jadi deh, ayo bareng aja mesen makanan nya."

"loh kenapa?" tanya Argha heran.

"entar kaya kemaren lagi, gw pesen nasi gurih yang dateng malah nasi tumpeng" timpal Zefano sambik berdiri dari tempat duduknya dan menuju ke arah ibu-ibu penjual mie ayam.

Kedua cecunguk itu pun menerobos keramaian kantin. Mereka tak peduli siapapun disitu, toh juga ga ada yang berani kalau Zefano udah turun tangan.

.
.
.

Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya pesanan mereka pun sudah jadi.

"nah cah bagus, pesanan mie ayam spesial nya sudah siap" ujar ibu kantin menyodorkan dua mangkuk mie ayam kepada Zefano dan Argha.

"yesss! akhirnya" seru Argha.

Baru beberapa langkah akan menuju ke arah meja tempat mereka duduk, tiba-tiba seorang gadis menabrak lengan Zefano.

Brukkk!!

"aish! kalo jalan lihat-lihat dong" ucap Zefano yang kini kesal.

Bagaimana tidak kesal, baju Zefano menjadi kotor karena ketumpahan kuah mie ayam yang baru saja dibeli nya tadi.

Gadis itu terkejut melihat bahwa seseorang yang ia tabrak adalah Zefano, sang Ketua Osis yang sangat disegani di Nusa High School. Mata mereka berdua saling menatap, Zefano berusaha mengingat dengan jelas siapa gadis yang berada di depan nya kini.

RUMITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang