Syarat Terbebas

7 4 0
                                    

"Mata kau melihatku kagum. Ya, aku tahu aku ini tampan." Prince tersenyum smirk.

Princess yang tadi ingin menangis sekarang terkekeh lucu mendengar perkataan sombong Prince.

Prince menatap lekat wajah Princess ketika terkekeh. "Cih, kau tertawa tambah jelek."

Mendengar itu senyum Princess luntur. "Kenapa kau menculikku aku, kata kau aku ini 'kan jelek. Kenapa kau tidak menculik gadis cantik saja?"

"Kau targetku, Princess."

Princess mengerutkan alis. "Aku susah mengerti maksud kau bagaimana."

"Payah, lambat sekali otak kau."

Princess menghela napas sabar. "Aku ingin keluar."

Prince berfikir sejenak, detik berikutnya otak liciknya mengeluarkan ide. "Ada syaratnya."

"Apa? Aku akan menurut, cepat katakan." Princess sudah tidak sabar ingin mendengar syarat.

"Benar kau menurut?" tanya Prince menahan tawa devil.

"Apa pun agar aku keluar."

"Apa pun?" tanya Prince girang.

"Ya, apa pun." jawab Princess antusias.

"Hanya dua syarat."

"Dikit sekali. Baik, apa syaratnya?"

"Pertama, selama tujuh hari kau harus menuruti perkataanku." Prince menjeda sebentar, ia bertambah semangat melihat wajah murung Princess.

"Kedua, jika kau sudahku kembalikan ke istana. Kau harus tutup mulut jangan menceritakan aku menculik kau. Aku mengawasi kau sampai istana, ketahuan kau melanggar syarat kedua kau akan celaka." Prince menunjukkan bola mata merahnya tajam, tidak main-main dengan perkataannya.

Princess kesusahan menelan ludah. Ia menyesal, coba saja ia awalnya tadi berfikir terlebih dulu. Sebab Princess mengira syarat Prince mudah, ternyata ia salah besar.

"Tadi kau kata 'dikit sekali' kau mau tambah?" tanya Prince menaiki satu alis.

Princess menggeleng cepat. "Tidak tidak tidak."

"Sekarang sudah tengah malam. Kau mau mulai tujuh hari dari malam ini atau besok? Jika malam ini berarti besok sudah mundur jadi enam hari. Jika kau mulai dari besok berarti masih tujuh."

"Aku mau cepat keluar, jadi mulai dari malam ini."

"Baik. Kau beruntung, aku sudah suntuk jadi aku tidak banyak memerintah." Prince berjalan mendekati kasur, ia langsung merebahkan tubuhnya.

Princess menghela nafas legah.

"Sini kau, tidur denganku. Ini perintah." ucap Prince mendatarkan wajah.

Baru saja legah, Princess langsung merinding tidur bersebelahan dengan lawan jenis terlebih Prince.

"Kalau kau melanggar perintahku, hari akan aku tambah menjadi tujuh puluh hari, setuju?"

Princess berjalan cepat mendekati Prince. Ia ingin pulang cepat, rasanya lebih baik dalam gudang sendirian dari pada bersama Prince.

Princess menidurkan dirinya gemetaran sebelah Prince. Princess membelakangi Prince, ia tidak mau tidur menghadap Prince.

Prince memutar mata malas, gaun Princess ngembang sampai-sampai Prince kesempitan. "Ganti baju sana."

"A-aku tidak bawa baju."

"Merepotkan sekali kau ini." Prince berdiri. Ia menghampiri almari berisi pakaian miliknya, Prince tak punya baju perempuan, ia berikan bajunya untuk Princess.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 28, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Princess and PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang