"Nek, Mahen berangkat sekolah dulu ya"
"Iya hen, hati-hati ya"
"Iya nek, pasti"
Mahen mengambil sepatu nya di rak, lalu mengikat tali sepatu nya.
"Assalamualaikum"
"Waalikumsalam"
Baru beberapa langkah jalan, Mahen terhenti, Mahen merasa seperti ada hal yang tertinggal, Mahen mencoba mengingat semua barang-barang yang dibawa.
"Buku, sudah, alat tulis, sudah, botol minum, sudah, eeeee, apa ya yang belum dibawa"
Mahen berpikir sejenak memikirkan apa yang belum dia bawa.
"Kayaknya..OH IYA!! BEKAL MAKAN SIANGG!!, kok bisa aku lupa"
Mahen langsung memutar badannya, balik lagi ke rumahnya.
"NENEK, BEKAL MAKAN SIANG AKU!"
"Oh Iya, bentar ya, nenek ambil dulu, tadi udah nenek masukin ke wadah"
Nenek bergegas mengambil bekal di meja makan, lalu pergi ke pintu depan rumah.
"Nih hen, jangan sampe lupa lain kali, untung kamu inget, bisa kelaparan nanti kamu disekolah kalau sampe lupa, hahaha"
Nenek tertawa kecil, Mahen mengambil bekalnya, lalu memasukkan bekalnya kedalam tas.
"Hahaha Iya dong, makanan itu no 1, kalau misalnya Mahen lupa, bisa gila, hahaha"
Mahen dan Nenek tertawa. Waktu itu Mahen pernah lupa bawa bekal, udah gitu, kantin sekolah lagi di renovasi, mana waktu itu sepatu Mahen solnya lepas, resleting tas nya copot, bajunya kena jus jeruk, pokoknya apes banget dah waktu itu. Mahen disekolah beneran kayak orang gila, udah badmood, bekal lupa, baju kotor, pukul itu ini, teriak sana sini, pokoknya itu hari paling apes yang pernah Mahen alami.
"Yaudah Mahen berangkat lagi ya, Assalamualaikum"
"Waalikumsalam"
Nenek menutup pintu lalu masuk ke dalam rumah.Rumah Mahen berada di gang sempit, gang nya cuma bisa dimasukin pake sepeda, jalan, atau motor, kadang-kadang motor aja gamasuk.
Mahen langsung berlari menuju sekolah, jarak sekolah dari rumah Mahen gak jauh-jauh amat, 10 menitan juga nyampe. Mahen menyapa tetangga-tetaangganya, ada yang lagi nyapu, ngepel, ngopi, dan sebagainya.
Beberapa menit kemudian, Mahen sampai di gerbang sekolah, disana Mahen menyapa sahabatnya, Andra, Andra adalah murid teladan, dia pintar, baik, penampilannya rapih, jauh beda dengan Mahen yang bajunya dikeluarin, rambut acak acakan, dan langganan masuk ruang BK.
"Andra!"
Kata Mahen, Mahen berlari kecil menuju Andra, Andra menoleh kebelakang.
"Eh pagi hen"
"Tumben lo dateng pagi, biasanya telat haha"
Andra menyikut Mahen
"Yeuh, harusnya lo seneng gw rajin begini"
Mahen menjadi bete
"Hahaha, eh lo udah tau belum?"
"Belum tuh"
"Hari ini katanya bakal kedatangan murid baru"
Muka Mahen berubah menjadi penasaran
"HAH, YANG BENER!?"
"Katanya sih iya, muridnya pindahan dari luar kota, kalo gasalah cewe"
"Oalah, jadi penasaran siapa murid barunya"

KAMU SEDANG MEMBACA
Mahen dan Senja
Teen FictionMahen, remaja berusia 14 tahun yang duduk di bangku SMP. Mahen sejak kecil tinggal bersama neneknya, dia ditinggal oleh orang tuanya kerja diluar kota. Mahen sama seperti remaja umumnya, belajar, makan, mandi, tidur, namun, ada sesuatu rahasia besar...