1

40 0 3
                                    

"kamu tega banget ya, kurangnya aku apa si aku"
Tanya wanita yang tersebut namun perlahan-lahan air mata mulai menetes.

"Lo mau tau kekurangan Lo apa"jawab laki - laki itu seolah-olah tidak terjadi apa-apa dan terlihat biasa saja, padahal dalam hati pingin basmi wanita sialan ini

Wanita itupun mengangguk seolah ingin tau alasan sang pacar mengakhiri hubungannya.

"Lo itu kekanakan" jawab laki - laki itu sangat jujur tidak ada kebohongan dimatanya

"Apa..." Sang wanita menangis lalu memukul dada laki - laki tersebut. "Jahat banget"

"Dan satu lagi gue pacaran sama Lo itu cuma taruhan, jadi jangan susah buat move-on" ucap laki - laki itu lalu melangkahkan kaki nya meninggalkan wanita yang sedang menangis.

Namun sang wanita tersebut bersuara lantang, "gue pasti bisa dapet yang lebih dari Lo, pasti Lo nyesel" namun reaksi laki - laki tersebut tidak ada, namun cuma menoleh sebentar lalu pergi meninggalkan nya sendiri menangis

Ya mereka di atas gedung kantor perusahaan, sang wanita yang siang ini membawa makan siang untuk makan bersama namun berakhir putus

Kejadian beberapa Minggu lalu masih menghantui javas, ini yang membuat nya tidak tidur nyenyak

Kriinnggggg....(bunyi jam)

Kini laki - laki berusia 24 tahun ini, bangun dengan sangat cepat, ya karena dirinya sendiri ya mengatur jarum jamnya lebih cepat 10 menit, biar lebih pagi datangnya

"Nak javas, air hangat nya sudah bibik siapkan, nak javas tinggal mandi aja" itu suara bik surti pembantu javas yang sudah lama kerja disini tepatnya pas orangtua javas baru menikah

"Iya buk, makasih, sarapan javas siapin aja bik, oh ya hari ini bang Jaren gak ikut sarapan bik" tanya javas ya abangnya itu susah sekali ada waktu untuknya

"Nak jaren sudah pergi jam 5 subuh nak javas"jawab bibik lalu pergi dari kamar javas

Javas pun langsung mandi karena ini sudah hampir jam 7 dirinya tidak ingin di cap sebagai bos telat.

Sekarang javas dan sang mama sarapan pagi berdua, sang papa yang pagi ini ada rapat mendadak, jaren yang hari ini lembur dari jam pagi juga pergi lagi, jadi dirinya dengan sang mama yang makan bersama

"Jav, tau anak Tante ana gak" tanya mama yang kini menatap javas sedang makan dengan lahap

Kini javas yang ditanyapun berfikir sejet. "Agung ya mah, yang punya usaha properti nikahan kan" jawab javas menurutnya anak temen mamany yang bernama Tante ana ini hanya mempunyai anak tunggal.

"Iya vas, kemarin dia menikah, mama gak sempet ngundang kamu, lagian juga kamu kan gak punya pasangan" jawab mama

"Tapi kan setidaknya undangan nya sampein ke aku lah mah, gak enak aku sama agungnya"

javas dan agung mereka temenan dari kecil namun karena agung yang memutuskan pindah di kompleks sebelah jadi mereka berpisah bukan berati gak Temenan lagi, hanya melalui ponsel mereka bertukar kabar.

Akhirnya selesai acara makan pagi bersama sang mama kini javas pergi ke kantornya, biasanya menggunakan supir sekarang dirinya membawa mobil sendiri dikarenakan supirnya mengantarkan sang mama ke toko butiknya.

my secretary is my opiumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang