4

308 49 14
                                    

Hilma berjalan sendirian di Koridor kelas. Suasana sekolah sudah sepi karena para murid telah bubar sekitar tiga puluh menit yang lalu, ia memang sengaja pulang terakhir agar bisa mencegat angkot didepan sekolahan.

Hilma melambaikan tanganya saat sebuah mobil angkot lewat dijalan. Angkot tersebut menepi tapi saat Hilma hendak masuk tiba - tiba saja ada yang memanggilnya.

"Hilma"

Deg

Hilma memejamkan matanya, ia hafal betul itu suara siapa hingga akhirnya empat gadis menghampiri nya.

" Lu mau ngapain?! "

Ya mau naik angkot lah anjing Hilma sebenarnya ingin berteriak begitu didepan teman - temanya tapi tidak mungkin. Ia sendiri kaget bagaimana temanya TeloCuk ini masih berada disekolah padahal ia sudah mengulur waktu sampai 30 menit untuk pulang.

"Gu - gua.... " Tak dapat dipungkiri bahwa saat ini Hilma panik, ia belum ingin ketahuan sekarang didepan TeloCuk. Hingga akhirnya ia melihat Jello berdiri hendak menyebrang ke sebrang jalan yang tak jauh dari posisi nya saat ini. Dalam hati Hilma berdoa agar cowok itu melihatnya, ia tak tau harus bagaimana lagi.

Entah Telepati atau apa Jello benar - benar menoleh kesamping hingga tatapan mata mereka bertemu. Hilma tak menyia-nyiakan kesempatan ini, Ia memberikan sinyal kepada Jello agar membantunya dengan cara mengetukan jarinya dipaha berharap lelaki itu tau maksudnya.

Jello menyatukan alisnya ia menangkap sinyal itu tapi tak tau maksudnya,yang dapat ia simpulkan gadis brisik itu menampakkan wajah tegang saat ini. Oh Jello faham sekarang setelah mengamati situasinya. Ia kemudian memutar bola matanya malas lalu berjalan mendekati kelima gadis tersebut.

"Dia punya urusan sama gue" Jello langsung  menarik tangan Hilma dan mengajaknya masuk kedalam angkot meninggalkan keempat gadis lainya yang hanya menganga tak percaya.

"What the Fuck! Hilma bener - bener kelewatan ya! bisa - bisanya dia mau naik angkot cuma gara - gara cowok itu "

"Ini gak bisa dibiarin si Rin, lo harus tegas sama Hilma kalau gak, hancur reputasi TeloCuk " Timpal Gissel.

"Emang Hilma ada hubungan apa sih ama si Jello kayaknya dari tadi pagi mereka deket bgt, bahkan seharian ini dia gak gabung sama kita lo" Kali ini giliran Winter yang terheran dengan kelakuan Hilma, Memang selama disekolah tadi Hilma selalu ngintilin Jello kemana - mana.

"Udah - udah kita urus ini besok aja " Karina lalu mengajak yang lainya untuk mengambil mobil diparkiran.

Sementara itu kita beralih ke Jello dan Hilma yang saat ini tengah duduk didalam angkot. "Lu tu bener - bener ya! Lu tau gak gue tadi mau ambil motor gue buat ke warung ,makan! tapi gara - gara lu gue harus terjebak sekarang. Gue laper lu tau gak" Jello udah mulai marah - marah sejak angkot itu berjalan menjauh dari area Sekolah.

Hilma hanya memajukan bibirnya mendengar omelan Jello mau dibales tapi kan ya emang Jello yang nolongin dia "Dih lu jangan gitu dong, kan kita sama - sama jaga rahasia jadi harus saling membantu"

" Ya tapi gue gak nyusahin kaya lu "

"Yaudah lah yang ikhlas napa?!Lu makan aja dirumah gue nanti gue masakin cerewet amat jadi cowok! " Hilma memilih menyandarkan kepalanya dengan mata terpejam sembari memeluk tas yang ia letakan didepan nya.

"Trus motor gue yang ada didepan parkiran sekolah gimana? "

"Ck astaga. Jello lu tu kaya kan?! Nanti pulangnya naik Taksi aja, lagian motor buntut gitu siapa yang mau ngambil, kalaupun ilang lu juga bisa beli lagi kan "

"Apa lu bilang motor butut? Heh cewek aneh lu tau gak berapa duit gue habisin buat modifikasi motor itu, kalau cuma buat beli skincare lu dapet se toko - tokonya! " Jello jelas tak terima belum tau apa dia menghabiskan berapa uang untuk meragati motor itu. Emang dari luar terlihat biasa saja tapi kalau liat mesinya beh...mobil Pajero aja kalah.

pura - pura kaya (nohyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang