7

445 63 16
                                    

Jello keluar dari indomaret dengan wajah masamnya sedangkan gadis disampingnya tengah menampakan wajah bahagianya sembari memakan Ice Cream yang baru saja ia beli. Tangan satunya gadis tersebut juga menenteng kantong plastik besar berisikan jajanan nya.

"Pemalakan! " Ucap Jello datar yang dibalas kekehan oleh Hilma, padahal janjinya Jello hanya membelikan gadis itu coklat tapi siapa sangka ia malah dipalak oleh Hilma. Untung Jeno kaya, tapi walaupun begitu Jello orangnya irit dan berhemat ia mau mengeluarkan uang dengan jumlah banyak biasanya hanya untuk memanjakan motor kesayangannya.

"Jadi gak ikhlas nih? "

"Ikhlas - ikhlas, kalau gak ikhlas udah gue tinggal lu didalam "lagi - lagi Hilma hanya ngakak denger ucapan Jello.

" Gitu dong, lu kan tajir Jello gak kaya gue kesmen"Ucap Hilma sembari menepuk - nepuk pundak Jello.

"Jangan ngomong gitu lah Hilma gue juga kesmen kok, yang kaya kan bapak gue kalau gue mah gak punya apa - apa " Hilma tertegun dengan perkataan Jello, biasanya anak - anak disekolah kerap menyombongkan kekayaannya padahal jika dipikir kekayaan mereka memang milik orangtua nya.

"Yaudah sekarang kita mau kemana ni "Ajak Jello, mereka tidak mungkin pulang mengingat jadwal pulang sekolah masih ada beberapa jam.

Hilma membuat ekspresi berfikir " Emm..... ajak gue ketempat lu biasanya nongkrong dong"

"Nongkrong? Gue kalau nongkrong dijembatan sama komunitas Herex,mau lu kesna tapi siang gini gak bakal ada orang sih"

"Ih ya gak dijembatan juga anjai!trus gue cewek sendiri gitu disana. Kaya cewek cemceman, " Ucapnya lalu mendengus pelan sedangakan Jello hanya terkekeh.

"Trus mau lu kemana bocah "

"Dahlah kita jalan - jalan aja habisin bensin lu hihi. Kelamaan mikir! " Hilma jalan dulu ke motor Jello, itu bocah juga udah nagkring diatas motor Jello. Jello cuma geleng-geleng kepala lalu jalan kemotornya.

Mereka berdua benaran kaya orang gabut dong siang - siang bolong jalan - jalan habisin bensin, tapi pas dijalan Jello tiba - tiba inget dia tau tempat yang bagus untuk dikunjungi. Dulu niatnya Jello mau ngajak pacar kesana tapi karena sekarang gak punya ajak Hilma sepertinya juga gak masalah.

Disinilah mereka berdua saat ini duduk direrumputan sambil memandang suasana perkotaan dari atas bukit. "Kamu suka tempat ini? " Jello menoleh ke arah Hilma tapi tak disangka gadis itu sedang membuka mulutnya lebar - lebar saat angin berhembus kencang, Jello agaknya udah terbiasa dengan sifat absurd Hilma terbukti dia hanya tersenyum tipis.

"Saya suka saya suka " Jawabnya bersemangat                  

"Tapi kayaknya lebih enakan kesini malem - malem ya Jelong "

"Hem.kapan - kapan kesini pas malem mau" Hilma mengangguk kan kepalanya kemudian keduanya sibuk dengan dunia masing - masing. Hilma larut dengan pemandangan didepan matanya dan Jello yang sibuk mengotak - atik ponselnya, pas noleh ke arah Jello Hilma gak sengaja liat wallpaper layar HP Jello seperti foto cewek ide jahil pun muncul diotaknya ,ia merampas ponsel itu dari tangan pemiliknya. Jello  pun berusaha mengambil ponselnya dari Hilma tapi gadis itu sengaja menjauhkannya.

"Et et ambil kalau bisa " Sumpah Hilma jahil banget pakek muter - muterin tanganya agar Jello kesusahan meraih ponselnya, mereka terus berebut sampai gak sadar Hilma berbaring direrumputan dengan kedua tangan Jello berada disisi kepala nya dan mengukung Hilma. Setelah sadar akan posisi itu keduanya langsung diam tiada yang bergerak malah saling pandang satu sama lain. Awalnya Jello menatap mata Hilma karena gadis itu juga melakukan hal yang sama dan yang tak mereka ketahui jantung mereka sama - sama berdetak tak karuan.

Tak mampu menatap mata Hilma pandangan Jello turun ke bibir gadis itu yang malah membuat ia menelan ludahnya kasar, bibir Hilma terlihat sangat menggoda ia jadi ingin mencicipinya. "Bi- bibir lu menggoda iman " Ucap Jello tanpa sadar dengan matanya yang tak lepas dari bibir gadis dibawah kukungannya.

"Iya gue tau kok, kata Javi bibir gue sexy" Balas Hilma dengan pedenya.

"Boleh gak? " Pandangan Jello beralih menatap manik Hilma.

"Boleh--"

Mendengarkan itu bibir Jello mendekat hendak mencium bibir menggoda Hilma tapi tinggal sedikit lagi Hilma langsung menarik bibir Jello kencang membuat sang empu meringis kesakitan . Jello memegangi bibirnya yang terasa moncong lima senti gara - gara di tarik Hilma.

"Gue belum selesai ngomong ya!Boleh tapi habis itu gue kruwes bibir lu sampai bonyok! " Ucapnya lalu mendorong tubuh Jello hingga keduanya bangkit terduduk.

"Enak? ....Dasar pria mesum! "Mendengar itu Jello bukanya tersinggung malah terkekeh, emang kelakuanya tadi pantas disebut pria mesum Jello juga sadar diri kok.


*****


Jam pulang sekolah pun tiba akhirnya Jello memutuskan untuk mengantar Hilma pulang kerumah. Pas  sampai rumah udah ada bang Dery, Javi sama ayah Jo yang lagi menurunkan dagangannya, ketiganya menatap ke arah Hilma yang lagi nyopot helm nya terus jalan ke arah mereka.

" Sutt siapa tu Cok "bang Dery nyenggol lengan Javi yang duduk disampingnya, btw dua pemuda ini lagi main catur bareng.

" Adek lo kan "

"Ck tai! Cowok nya anjing " Javi menggedikan bahunya acuh, padahal ia tahu itu murid baru dikelas Hilma.

"Asalamualaikum Yayah " Ucapnya Hilma setelah sampai didekat ayahnya sembari menyalimi tangan nya diikuti oleh Jello.

"Waalaikumsalam, loh ini siapa nak? "

"Saya Jello om teman sekelasnya Hilma" Jawab Jello sambil tersenyum.

"Oh temanya Hilma, makasih ya nak udah nganterin Hilma pulang" Lagi - lagi Jello hanya tersenyum sambil mengangguk.

"Yaudah, Hilma temenya diajak masuk kedalam ayah  udah masak tadi. Ayah mau masukin sayuran dulu kedalam " Setelah itu Jhosua masuk kedalam sembari membawa sisa dagangannya.

"Wasalam Jav dapet saingan lu. Lu sih gak sat set gitu nikahin adek gue. Kalau kaya gini kan gue juga harus mempertimbangkan mana yang lebih menguntungkan buat gue " Cletuk Dery yang dibalas kekehan oleh Javi.

"Ya lu sih gue suruh cari tanggal baiknya lama bener" Balas Javi mengimbangi godaan Dery. Jello menatap Hilma sembari menaikan satu alisnya tanda tak mengerti situasi saat ini sedangkan Hilma memberi gestur jari telunjuk nya menyilang dikening yang artinya mereka berdua orang sinting.Melihat itu Jello hanya menahan tawanya.

"Yaudah gue cariin tanggal baiknya deh tapi lu mau ngasih apa ke adek gue kalau jadi istri lu "

"Noh sertifikat tanah dilemari banyak " Jawab Javi sembari menggeser kudanya hingga menskak Ratu nya Dery. Hilma memutar bola matanya  nya malas, abang dan sahabatnya itu emang sefrekuensi kalau nglantur maka dari itu Hilma lebih memilih menarik tangan  Jello hendak diajak masuk kedalam tapi Jello menolaknya.

"Gue pulang aja deh Hilma udah mau magrib nanti dicariin " Kata Jello pelan.

"Lah katanya mau makan sambel buatanku? "

"Hehe lain kali aja deh. Aku pulang dulu ya" Jello ngusak kepala Hilma sebentar sembari menyinggungkan senyumnya.

"Oh iya nih jajanan kamu " Jello menyerahkan kantong plastik besar kepada Hilma yang diterima dengan senang hati.

"Hehe makasih Jelong jangan kapok aku palak ya "Jello hanya membalas dengan berdehem lalu berbalik berjalan  kearah motornya.

" Ti ati Jello "teriak Hilma saat Jello sudah menyalakan motornya. Jello mengangguk lalu menglakson sebelum melesatkan motornya.

" Ti ati sayang.... nanti dijalan dilempar sandal jepit aja ngegelempang"Celetuk Dery. Hilma berjalan kearah keduanya lalu menendang pelan papan catur yang sedang dimainin oleh Javi dan Dery lalu gadis itu berjalan melewati keduanya masuk kedalam tanpa dosa.

Jerry menatap melongo kearah papan catur "anjing dikit lagi gue menang " Ucapnya lemas. Sedangkan Dery bersorak dalam hati.

"Alhamdulillah rokok sebungkus aman"

pura - pura kaya (nohyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang