Part 2

995 101 2
                                    

Jaemin sampai kesekolahnya saat bel istirahat pertama telah berbunyi dan dia berjalan dengan tenang melewati koridor yang dipenuhi siswa siswi itu.

Saat sampai dikelasnya Jaemin sedikit melempar tasnya keatas meja lalu dengan ketidakpeduliannya pada dunia Jaemin menelungkupkan kepalanya diatas tasnya;tidak tidur tapi hanya diam dengan pikiran kosong.

Suara disekitarnya terdengar berisik tapi Jaemin tidak memperdulikannya, dia masih bertahan dengan posisi yang sama hingga bel pertanda pelajaran kedua dimulai berbunyi.

Para siswa siswi mulai berhambur masuk kedalam kelasnya masing-masing termasuk orang yang ada dikelas Jaemin.

"Permisi" Jaemin terganggu saat ada yang menepuk pelan bahunya.

Jaemin mengangkat wajahnya dan sedikit menaikan alisnya saat matanya bertubrukan dengan mata yang tak pernah dia lihat sebelumnya. Netra hitam yang sedang menatap tepat dinetranya itu membuat Jaemin membeku untuk beberapa saat.

"Apa kau pemilik bangku ini?" Tanya cowok yang mengganggu Jaemin itu.

Seolah tersadar Jaemin mengedipkan matanya beberapa kali lalu dengan cepat mengalihkan pandangannya kedepan.

"Hm" sahut Jaemin.

Cowok yang berbicara dengan Jaemin itu menggaruk pelan tengkuknya saat mendengar respon dari Jaemin, dia sedikit bingung.

"Mungkin kau belum tau aku..." cowok itu mendudukan dirinya pada bangku sebelah Jaemin membuat Jaemin menoleh dan menatapnya tak suka.

"Aku murid baru disini namaku Jung Jeno, kau bisa memanggilku Jeno dan aku disuruh untuk duduk disebelahmu karena hanya bangku ini yang kosong, jadi kurasa kita bisa berteman karena kita sebangku sekarang. Salam kenal ya teman baru dan ngomong-ngomong namamu siapa?" ujar Jeno panjang lebar tapi Jaemin hanya menatapnya dengan tidak minat.

"Oh" sahut Jaemin lalu kembali menelungkupkan kepalanya diatas meja.

Jeno jadi tersenyum kikuk saat teman sebangkunya itu meresponnya dengan tidak bersahabat dan memberikan pertanda jika dia tidak berminat untuk berteman dengan Jeno.

"Hey, kau tidak boleh mengabaikan temanmu seperti itu, tidak sopan" ujar Jeno masih berusaha mengajak Jaemin untuk bicara tapi Jaemin sama sekali tidak menggubrisnya.

"Setidaknya beritahu namamu agar aku bisa bicara dengan baik padamu" ujar Jeno.

Jeno memiringkan sedikit kepalanya saat melihat Jaemin yang tidak bergerak sama sekali dari posisinya dan tidak ada sahutan sama sekali dari cowok itu.

"Hey..." Jeno menyentuh pelan lengan Jaemin dengan telunjuknya.

"Namanya Jaemin" Jeno menoleh saat mendengar suara orang dari sampingnya.

"Salam kenal murid baru" cowok dihadapan Jeno itu berujar dengan sangat bersahabat dan seulas senyum juga terpatri diwajahnya.

"A-aahh Jaemin ya.." ujar Jeno dengan sedikit canggung sambil melirik pada Jaemin yang masih diposisinya.

"Ngomong-ngomong namaku Renjun dan kau Jeno kan ya?" Ujar Renjun menarik perhatian Jeno kembali.

"Iya aku Jeno, salam kenal ya Renjun" sahut Jeno.

Renjun tersenyum lalu tatapannya beralih pada Jaemin "Jangan mengganggunya bro, dia akan berubah jadi kucing betina jika diusik" ujar Renjun membuat Jeno ikut menoleh menatap Jaemin.

"Iya kan Jaemin?" Ujar Renjun dengan nada yang terdengar sedikit berbeda ditelinga Jeno.

Jeno mengangkat sebelah alisnya saat Jaemin mengangkat kepalanya dan menegakan tubuhnya "Iya" sahut Jaemin.

SUN and MOON [NoMinRen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang