Chapter I [2/4]

84 8 0
                                    

"Sayang kenapa bisa setenang itu tiap kali ngasih tau aku ada keadaan darurat?" Tanya Arnon dengan tiba-tiba.

"Aku bisa dengar loh dari sini. Katanya anak baru yang harusnya bertugas hari ini habis diserang sama tahanan yang sekarang ini melarikan diri, sayang panik dikit gitu biar keliatan ada gemesnya" tambah Arnon yang saat ini menatap Osaka dengan raut wajah yang menunjukkan kekhawatiran.

Osaka pun menangkup kedua pipi Arnon, sambil mengelus lembut lesung pipinya sebelum memberikan kecupan singkat dibibir ranum sang empunya.

Osaka memberi sedikit jarak untuk menatap lekat raut wajah yang diperlihatkan oleh sang pujaan hati. "Karena kamu bakalan ngasih aku ekspresi kaya gini, aku maunya liat senyuman kamu sebelum aku pergi."

Arnon pun menarik Osaka untuk memberikan dekapan lembut, yang tentu saja disambut dengan senang hati. "kalau kamu berbagi kesulitan kamu, aku kan jadi tau masalah apa yang lagi kamu hadapin. Mungkin emang gak bisa kasih solusi, tapi aku bisa jadi penguatnya kamu walaupun hanya dengan ngasih peluk sama kasih kamu senyuman yang berkali-kali lipat."

"Jadi Sayangnya aku tetap semangat ya, semuanya bakalan baik-baik aja." Ungkap Arnon sambil mengeratkan pelukan antar keduanya, dan menepuk lembut pundak Osaka.

"Aku tau kamu perlu terlihat tegar karena kamu ketua tim, tapi anggota tim kamu juga bisa diandalkan mereka bukan orang yang lemah. Mereka juga pasti lagi ngerasain hal yang sama kaya yang kamu rasain saat ini, jadi gak ada salahnya berbagi beban kamu sama mereka dan saling nguatin satu sama lain."

Osaka menganggukkan kepalanya yang kini berada diceruk leher Arnon, dan menghirup aroma candu yang selalu berhasil memberi sensasi menenangkan. "Makasih semangatnya, maaf karena harus pergi lagi padahal beberapa hari terakhir aku selalu sibuk dan gak sempat ngasih kamu perhatian. Sekalinya ada waktu ketemuan, kamunya malah aku tinggal tidur." Ucap Osaka dengan nada yang terdengar sedih, bercampur dengan rasa kecewa.

Arnon mendorong tubuh Osaka pelan untuk memberi jarak dan memindahkan tangannya untuk menangkup kedua pipi Osaka gemas "Jangan minta maaf, karena bagi aku tiap waktu yang aku lewati sama kamu gak pernah sia-sia. Aku selalu nyaman sama kehadiran kamu disisi aku, setiap momen kebahagiaan dihidup aku itu semua berkat kehadiran kamu."

Kini Arnon yang memberikan kecupan singkat pada bibir Osaka, sebelum akhirnya mendorong pelan bahu Osaka isyarat untuk mempersilahkannya kembali untuk mengabdikan diri pada negara.

"Udah pergi sana, kalo kaya gini kapan kamu sampainya. Keadaannya darurat banget loh ini, aku bisa beresin ini semua kok siniin kunci mobilnya."

Osaka pun kembali memeluk Arnon singkat juga memberikan beberapa kecupan diwajah kesayangannya, mereka berdua bangkit untuk berdiri dari duduknya dan Osaka pun beranjak pergi dengan berjalan mundur agar dapat terus menatap mata indah pujaan hatinya sambil melepaskan pelan tautan tangannya pada Arnon.

"Sampai ketemu nanti malam sayangnya aku." Ucap Osaka sambil terus melambaikan tangannya.

[11.08] Osaka tiba di markas dan langsung pergi keruang rapat yang ternyata telah dimulai dari beberapa menit yang lalu, hampir seluruh ketua divisi telah berkumpul dan mendapat arahan agar segera mengerahkan seluruh anggota masing-masing untuk melakukan pencarian buron yang kini tengah melarikan diri.

[19.00] Ditengah pencarian buronan, Osaka mendapatkan sebuah pesan yang menampilkan sosok Arnon yang kini tengah kehilangan kesadarannya dengan tangan dan kaki yang terikat tergeletak dilantai.

From: +537364241111
An Eye for an Eye

Tentu saja Osaka tau betul siapa si pengirim pesan, dia adalah buron yang kini tengah diburu oleh hampir seluruh anggota kepolisan yang ada di daerah ini.

Dia juga adalah orang yang sama, yang diringkus oleh Osaka setelah bertahun-tahun selalu lolos dari segala macam kejahatannya.

"Apakah begini caramu membalasku?!" Osaka kini mulai kehilangan kewarasannya karena melihat pujaan hatinya terkulai lemah tak berdaya.

Tanpa pikir panjang Osaka segera menghubungi anggotanya dan memberi perintah agar mereka kembali ke kantor secepatnya, dirinya juga tidak lupa meminta Percy untuk melacak keberadaan Arnon dan nomor si pengirim pesan.

Tidak perlu waktu lama, Osaka mendapatkan balasan pesan dari Percy yang mengirimkan posisi terkini sang pujaan hati. Setelah menerima pesan, Osaka segera menuju taman kota yang memang searah dengan kantor polisi tempatnya bertugas. Benar saja, disudut taman kota dapat terlihat mobil Arnon yang masih ada ditempat dia memarkirkannya pagi ini.

Osaka segera memasuki mobil yang ternyata tidak dikunci, tidak ada siapa pun didalam hanya ada kunci mobil yang terpasang dan sebuah tas yang biasa dipakai Arnon kuliah. Osaka mengambil telepon genggam milik Arnon yang terletak dekat kaca depan, saat layar dinyalakan terlihat aplikasi penunjuk jalan yang mengerah kerumah Jamie.

Osaka memasukkan ponsel kedalam tas Arnon dan mulai memeriksa kotak hitam yang terpasang dimobil, dia mengambil memori yang terdapat didalamnya dan memeriksa isi rekaman pagi ini.

Didalam video yang terlihat hanyalah arah depan, jadi Osaka tidak dapat melihat kejadian yang terjadi disamping mobil.

Saat video diputar dapat terlihat ada tiga orang berbadan besar dan tegap berjalan menuju mobil milik Arnon, beberapa saat terdengar bunyi ketukan pada kaca mobil yang diiringi dengan suara pintu mobil yang terbuka disusul suara kesayangannya yang menanyakan "Apakah ada yang bisa saya bantu?".

Tidak terdengar adanya jawaban, yang ada hanya suara pintu mobil yang tertutup dan tidak lama kemudian tiga orang tadi kembali tertangkap dalam video. Namun kini bertambah lagi satu orang, yakni sosok kesayangannya yang sedang digotong memasuki mobil. Tidak tampak adanya perlawanan, karena Arnon telah kehilangan kesadaran.

Setelah melihat isi video, Osaka segera membereskan barang kepunyaan Arnon untuk dibawa bersamanya. Tidak lupa pula ia mengunci mobil milik Arnon dan membawa serta kuncinya, dia pun kembali kedalam mobil miliknya dan bergegas menuju kantor polisi.

[20.07] Walaupun Percy adalah seorang peretas yang andal, namun kali ini dia mengalami kesulitan untuk mendapatkan lokasi yang tepat dari si pengirim pesan.

Sinyal yang terpancar terus berpindah dan menunjukkan lokasi berbeda setiap beberapa menit, karenanya Osaka memutuskan membagi anggota divisinya untuk menyusuri setiap daerah yang sempat menjadi lokasi terdeteksinya sinyal.

Dengan pikiran yang masih kalut, Osaka bergegas pergi lagi meninggalkan kantor polisi. Dia memacu mobilnya ke mana saja, berharap akan segera dipertemukan kembali dengan pujaan hatinya.

Brian yang sedari tadi hanya memperhatikan, sekarang memutuskan untuk mengambil alih setelah Osaka berlalu pergi.

Brian mengarahkan Percy untuk tetap berjaga dikantor jikalau sinyal kembali menunjukkan lokasi berbeda, ia juga menghubungi Komandan Divisi untuk memberikan kabar tentang perihal ini dan meminta bantuan dari divisi lain yang mungkin berada dekat dengan daerah munculnya sinyal.

FILM OUT [OhmNanon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang