BAB 16

2.1K 277 34
                                    

--- The Strongest Alpha Queen ---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--- The Strongest Alpha Queen ---

***

Zhan tidak terkejut melihat pria itu berhasil menghindar. "Tidak usah banyak basa-basi denganku. Katakan, siapa kau?"

*****

Deng Wei mengangguk memberi kode pada Michael yang telah berhasil berdiri di belakangnya untuk pergi. 

Dengan patuh Michael pun segera meninggalkan tempat itu.

Setelah kepergian Michael, Deng Wei mempersilakan Zhan untuk duduk.

Namun Zhan mengabaikan tawaran itu. Ia terlalu marah untuk sekedar menanggapi basa-basi. "Jangan membuang-buang waktuku. Cepat katakan, siapa kau?!"

Deng Wei menyeringai. "Well, aku hanya ingin melayani Anda, Tuan Sean," ucapnya.

Tepat ketika Deng Wei selesai bicara Zhan menggerakan tangan kanannya ke atas, sebuah keramik hias yang berada di lemari terhempas dan meluncur ke arah kepala Deng Wei.

Dengan gesit Deng Wei memundurkan kepala untuk menghindari lemparan itu. 

PRAAAKK

Aksi itu terjadi begitu cepat hingga Deng Wei hampir terlambat untuk menghindar. Matanya menatap tajam ke arah pria yang ia panggil dengan tuan. "Apakah ini balasan atas sambutan sopanku, Tuan Sean?"

Zhan bergeming dengan tangan masih terangkat sejajar dengan pundaknya. Matanya nyalang menatap Deng Wei. 

Merasa ucapannya tak dianggap, akhirnya Deng Wei menyerah. "Ok, ok, aku akan mengatakan siapa aku, tapi tolong turunkan tangan Anda!"

Namun Zhan tak mengindahkan permintaan pria itu. 

Deng Wei menghela napas panjang. "Hh, baiklah. Aku akan mengatakannya. Aku adalah Deng Wei, putra dari Alan Yu."

Mata Zhan memicing karena ia tak mengenali nama-nama yang Deng Wei sebutkan.

Melihat reaksi Zhan Deng Wei melanjutkan ucapannya. "Alan Yu adalah pelayan setia kedua orang tua Anda, Tuan."

Zhan menggerakan tangannya ke arah Deng Wei, kali ini bukan benda yang ia tarik, melainkan tubuh pria itu. DengWei terhempas dan melesat mendekati Zhan dengan leher seperti tercekik.

"Ughh ... Tuan .... " Deng Wei masih bersikap tenang meskipun lehernya hampir patah oleh kekuatan Zhan yang mencekik leher tanpa menyentuhnya.

"Kau berbohong padaku, bajingan," desis Zhan sembari menambah tenaganya.

"Ma ... na... mungkin aku berani ... berbohong pada An ... da, Tuan."

Zhan masih tak mengendurkan kekuatannya. Ia menyeringai. "Orang tuaku berasal dari desa, seorang petani biasa, mana mungkin dia memiliki pelayan berpakaian mewah sepertimu, huh? Kau benar-benar ingin cepat mati rupanya," ujarnya.

The Strongest Alpha Queen (Yizhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang