Bab. 01

24 0 0
                                    

Saras Mustika adalah gadis cantik berambut sepinggang, kulit putih, tubuh semampai, langsing bak gitar spanyol. Walaupun Saras memiliki kecantikan yang nyaris sempurna, namun Saras memilih berkuliah di kampus yang ada jurusan guru. Entah kenapa, Saras begitu menyukai anak-anak. Sebab itulah Saras memilih jurusan keguruan di bidang PAUD. Banyak tetangga dan dan kenalan mengatakan jika Saras cocok jadi model, namun Saras bukanlah gadis yang suka memakai pakaian yang pas body atau memperlihatkan auratnya. Saras lebih nyaman menggunakan pakaian yang longgar di tubuhnya

Keseharian di pagi hari Saras mengantar kue pesanan langganan ibunya. Selain mengantarkan kue, Saras juga bekerja paru waktu di sebuah cafe. Saras sudah dilarang ibunya untuk bekerja paruh waktu namun Saras bukanlah gadis yang suka duduk tenang dan menerima uang jajan dari ibunya. Dari SMA Saras sudah belajar mencari uang sendiri. Hingga masuk kuliah Saras tidak kesulitan mencari pekerjaan

Kini Saras duduk di semester empat. Saras termasuk salah satu mahasiswi yang pintar sehingga Saras mendapat beasiswa penuh hingga lulus sarjana nanti.  Bekerja di cafe hanya untuk mencari uang jajannya atau untuk belanja alat make up nya.

"Saras!!! Kamu di panggil pak manajer tuh!!" Panggil sahabat Saras. Namanya Renata

"Apa karena aku terlambat yah Ren!? Makanya aku dipanggil!"

"Nggak tau Sar!! Kamu ke ruangannya buruan!! Takut si sangar itu marah!!"

"Aku minta tolong yah? Antar pesanan meja nomor tujuh!"

"Siap sayang!! Sana buruan"

Dengan perasaan cemas Sarah berjalan menuju ruangan manajer cafe tersebut. Saking cemasnya Saras memilin ujung kemejanya

Tok!

Tok!

Tok!

"Silahkan masuk??" Saras dipersilahkan masuk oleh orang yang di dalam ruangan tersebut yang tak lain adalah manajer cafe.

"Permisi!! Apa bapak memanggil saya?"

"Iya benar!! Silahkan duduk" Saras menarik kursi yang berada di depan meja manajer

"Kalau boleh tau, ada perlu apa bapak memanggil saya!?"

Tanpa menjawab sang manajer membuka laci mejanya dan mangambil dua buah amplop coklat dan putih.

"Ini gaji kamu bulan ini!" Saras diberi amplop coklat terlebih dahulu "dan yang ini adalah bonus kamu dua bulan terakhir!" Saras kembali diberi amplop putih

"Terima kasih banyak pak!" Saras berterima kasih dengan senyum merekah. Wajah cantik Saras semakin cantik ketika dia tersenyum

"Sama-sama!! Gunakan dengan baik uangmu!"

"Sekali lagi terima kasih pak!!"

"Iya!! Sudah sana kembali kerja, cafe udah mulai rame tuh!"

"Iya pak!! Saya permisi"

Ketika Saras keluar dari ruangan manajer, entah kenapa manajer tempat Saras bekerja senyum seperti orang tak waras.

"Dia sangat menggemaskan!!" Gumamnya

Di luar ruangan tersebut nampak cafe sudah mulai banyak pengunjung Saras dan Renata bersama beberapa teman mereka begitu sibuk.

"Hhaaahhh!!! Akhirnya selesai juga" ucap Saras duduk di kursi dan memanjangkan kakinya ke depan karena kelelahan melayani pelanggan yang datang begitu banyak malam ini

"Gila, beberapa hari ini cafe ramai banget, aku sampai bingung mau layani yang mana"

"Iya Ren. Aku juga merasa cafe kita banyak pengunjung akhir-akhir ini!!"

Ketika Saras dan teman-teman mereka lagi melepas lelah manajer bersuara

"Apa kalian sudah makan?"

"Belum pak!" Sahut Renata

"Karena kalian sudah banyak bekerja hari ini, aku putuskan memasak untuk makan malam kita. Bagaimana setuju nggak??"

"Boleh tuh pak!" Saras bersuara "gimana kawan-kawan"

" Setujuuu"

"Ok!!"

Duda Tampan I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang