Bab. 13

13 0 0
                                    

Saras masih bermalas-malasan di atas kasur miliknya karena masih libur, Saras memilih untuk tidak ke mana-mana.

Tok!

Tok!

"Ck! Siapa sih? Ganggu aja pagi-pagi"

Dengan muka bantal khas orang baru bangun tidur, Saras bangun dan hanya membenahi rambutnya. Saras menggulung rambutnya ke atas dan mengikat dengan asal dan leher jenjangnya terlihat sangat sexi.

Anakan rambut menjuntai begitu saja membuat Saras nampak begitu cantik alami padahal Saras baru bangun tidur.

Ceklek!!

Saras terbelalak, rasa kantuknya hilang seketika karena kaget siapa yang sedang berdiri di depan pintu dan memandang ke arahnya dengan datar.
Saras tidak tau saja jika pria di depannya sedang merasa takjub dengan kecantikan Saras yang begitu alami.

Jakun Arya naik turun dan susah payah menelan salivanya.

Glek!!

"Ngapain om ke sini??" Pertanyaan Saras menyadarkan arya

"Ganti baju dan ikut aku sekarang!!" Bukan permohonan namun terdengar seperti perintah untuk Saras

"Enak aja!! Aku nggak mau.., sana pergi aku mau tidur lagi"

"Dasar gadis pemalas!!"

"Dasar om-om mesum!!"

"Arthur ingin kau ikut mengantarnya ke sekolah!" Arya sudah tidak tahan jika berdebat dengan Saras terpaksa memakai nama Arthur untuk membukam Saras yang menurutnya sangat cerewet. Entah kenapa sejak pertama bertemu Arthur, Saras sudah jatuh cinta dengan anak kecil itu

"Jangan bohong ya om!!"

"Siapa yang membohongimu??" Cepat atau aku gendong kau sekarang!!"

"Coba saja kalau bera..!!" Kata-kata Saras belum selesai tubuhnya sudah melayang ke udara karena diangkat oleh Arya di bahunya bak sedang memikul karung beras.

"Lepaskan pria mesum!!!" Teriak Saras memukul punggung Arya namun itu tidak berarti apapun bagi pria tinggi kekar tersebut.

Pemilik kost yang merupakan istri sopir dari papanya Arya merasa heran melihat anak majikan suaminya memikul Saras di bahunya.

"Loh, tuan kenapa ada di sini??"

"Saya menjemput kebo bi!!"

"Kebonya mana tuan??"

"Ada bi!! Di mobil!! Jangan lupa bibi mengunci pintu kostnya Saras!!"

"Baik tuan!!" Jawab wanita paru baya itu merasa heran. Masa ada kebo di lingkungan mereka??

"Turunkan aku!!"

Ceklek!

Bugh!!

Arya membuka pintu mobil dengan tangan kirinya lalu mendudukkan Saras dengan kasar di kursi depan.

"Auuww!! Sakit om..! Apa-apaan ini?? Mana Arthur???"

"Arthur nggak ada!! Dia di sekolahnya!!"

"Kenapa om membawa ku seperti ini?? Turunkan aku!! Turunkan aku Om!!!" Teriak Saras

"Diam!!" Ucap Arya geram

"Turunkan aku kalau tidak aku melompat!!"

"Silahkan saja!! Jika kau mati aku sangat senang. Biar Arthur tidak mengingatmu lagi!!" Arya sudah mulai emosi

"Turun akuuu!!!" Teriak Saras

"Jika kau terus berisik, aku akan memperkosa mu di sini!!!"

Perkataan Arya berhasil membukam Saras. Saras hanya diam saja hingga mereka sampai di depan gedung sekolah.

"Kita akan menunggu Arthur hingga jam sepuluh dia selesai belajar. Setelah itu aku titip Arthur padamu hingga sore aku akan menjemputnya lagi di tempatmu!!" Ucap Arya panjang lebar

"Kan ada orang tua dan saudarimu kan om?? Kau tinggalkan saja anakmu pada mereka!!"

"Adikku, sudah berangkat keluar negeri untuk mengadakan fashion show dan kedua orang tuaku pergi bersamanya untuk memantau perusahaan kami di sana!!"

"Om bisa menyewa jasa baby sitter bukan?? Kenapa harus aku??"

"Putraku tidak mau orang lain. Dia mau kau!!"

Arya melirik jam tangannya sudah waktunya Arthur pulang sekolah.

"Ganti bajumu sekarang!!"

"Hah?? Tapi aku nggak bawah baju ganti om"

"Sudah aku siapkan di kursi belakang" Beberapa saat belum ada pergerakan dari Saras

"Apa aku harus mengulanginya??"

"Eh i-iya!! Tapi om keluar dulu dari mobil!! Aku malu"

"Gantilah, aku tidak tertarik dengan dada ratamu!!  di luar sangat panas. Aku akan menutup mataku!"

"Awas kalau ngintip, dasar Om-om mesum!"

Saras melangkah ke kursi belakang dan melepas baju tidurnya. Saras yang tidak sadar, jika Arya sedang susah payah menahan gairah akibat dengan sengaja membuka mata dan mengintip lewat spion sehingga Arya junior sudah bangun dan membuat celana kerjanya sesak di dalam sana.

"Ternyata dia nggak memakai bra!! Gede juga dadanya!! Eh! Eh! Sadar Arya, ini demi putramu!!"  Arya menutup mata dan menepuk pipinya lembut

Duda Tampan I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang