Part 5

2.1K 124 9
                                    

Akhirnya mereka telah sampai di perpustakaan kota. Chikapun turun dari motor sedangkan Zee pergi untuk memarkirkan motornya.

Memarkirkan apa memakirkan sih?

Setelah Zee selesai memarkirkan motornya, Zee lansung pergi menemui Chika.

"Yuk masuk". Ucap Zee.

Chikapun mengangguk dan masuk ke perpustakaan kota bersama Zee.

-

Mereka telah memasuki perpustakaan tersebut.

"Kamu mau cari buku apa?". Tanya Zee.

"Aku mau cari buku pengetahuan tentang angkasa".

"Emang mau ke angkasa?".

"Nggak sih, tapikan untuk belajar, kita nggak harus kesana".

"Belajar yang bermanfaat atuh, cukup belajar sesuatu yang akan kita pakai dikemudian hari aja, biar nggak mubazir ilmunya".

"Ya siapa tau suatu saat aku bisa pergi ke angkasa, kan nggak ada yang tau".

"Iya sih".

"Kamu sendiri mau cari buku apa?". Tanya Chika.

"Cara menyembuhkan mata buta".

"Loh? siapa yang buta?".

"Aku".

"Eh Zee, jangan sembarangan kalo ngomong, emang kamu buta kenapa? bukannya kamu bisa liat?".

"Cintaku padamu membutakanku Chik, hingga aku tidak bisa melihat gadis lain lagi selain kamu".

"Bisa aja kamu Zee". Ucap Chika salting.

"Ih kok salting gitu sih?? cieee". Ucap Zee menggoda Chika.

"Ih Zee udah ah". Ucap Chika malu malu.

"Kamu punya rumah nggak sih Chik?".

"Punya lah".

"Bohong".

"Kok bohong?".

"Kalo punya rumah kenapa kamu stay terus dipikiranku?".

"Karena kamulah Rumahku". Ucap Chika dengan senyumnya dan membuat Zee melongo.

"Yaudah, aku mau cari bukunya dulu ya". Lanjutnya, lalu ia pergi mencari buku yang ia inginkan, Sedangkan Zee masih melongo.

"Tadi serius Chika? dia bisa gombal juga? gilaaa". Ucap Zee kepada dirinya sendiri.

-

Akhirnya mereka telah selesai membaca buku yang mereka inginkan. Saat ini mereka sudah naik di motor yang sedang dikendarai oleh Zee.

"Mau makan dulu nggak?". Tanya Zee.

"Boleh".

-

Mereka telah sampai di suatu Restaurant, lalu mereka memesan makanan yang mereka inginkan. Chika memesan nasgor dan Jus jeruk, Sedangkan Zee memesan nasgor dan es teh tawar. Mereka menunggu pesanannya datang sambil berbincang bincang.

"Zee, kenapa kamu pesennya es teh tawar? bukannya kamu sukanya es teh manis?". Tanya Chika.

"Karena Es teh manis saat ini, nggak ada bedanya sama Es teh tawar".

"Kok bisa?".

"Karena manisnya udah kamu ambil semua".

"Ih kamu mah, gombal mulu daritadi". Ucap Chika sambil menutup wajahnya karena salting.

-

Akhirnya pesanan mereka telah sampai. Merekapun memakan makanan yang telah ia pesan itu. Saat mereka sedang memakan makanannya, Zee melihat ada semua teman temannya yang kebetulan datang ke Restaurant itu.

"Oi". Panggil Zee ke mereka.

Teman teman Zee yang mendengar itupun lansung bergegas ke arah Zee.

"Wedehhh, lagi pacaran nih? cepet amat dapatinnya". Ucap Olla.

"Yoi dong, aku kan keren".

"Mau bilang sombong, tapi faktanya memang keren". Ucap Andre.

Mereka semuapun tertawa karena ucapan Andre kecuali Chika.

"Oh gitu? aku dicuekin? yaudah aku pergi aja". Ucap Chika lalu pergi meninggalkan Zee and the Gank.

"Buset, ngambek gak tuh". Ucap Zee.

"Aku mau bayar dulu abis itu kalian ikut aku ngejar dia ya". Lanjutnya, temannya hanya mengangguk.

Zeepun membayar pesanannya itu dan segera bergegas mengejar Chika bersama teman temannya.

Saat Zee mulai menemukan Chika, ternyata Chika sedang diganggu oleh preman.

"Kalian tunggu disini, apapun yang terjadi, jangan menghampiriku sampai aku memanggil kalian". Ucap Zee dan teman temannyapun hanya mengangguk.

Zeepun bergegas menemui preman yang mengganggu Chika itu.

"Oi". Ucap Zee.

"Siapa lu? mau jadi pahlawan lu?". Ucap preman itu.

"Banyak tanya lu preman kampungan".

"Ha? apa tadi lu bilang?". Bentak preman itu.

"Pancasila, Satu". Ucap Zee dengan lantang.

"Ketuhanan yang maha esa". Ucap preman itu.

"Pinter". Ucap Zee sambil mengacungkan jempolnya

"Kok jadi pancasila?".

"Udah, mending lu pergi darisini dan jangan gangguin dia". Ucap Zee.

"Lu nyuruh kita? mau babak belur lu?".

"Ahh, banyak bicara". Ucap Zee lalu menghampiri preman itu.

BUGH

BUGH

BUGH

BUGH

Zeepun turu.

"Makannya jangan sok jadi pahlawan". Ucap preman itu sambil pergi meninggalkan Chika dan Zee.

Chika yang melihat Zee terbaring pun panik dan lansung menghampirinya.

"Zee kamu gapapa? pliss Zee bangun, maafin aku karena udah ngambek sama kamu, aku nggak akan ngambek lagi deh sama kamu, plisss kamu bangun Zee". Ucap Chika sambil menangis.

"Serius udah nggak ngambek?". Ucap Zee sambil memejamkan matanya.

"Loh? kamu nggak pingsan Zee?". Tanya Chika bingung.

"Nggak lah, preman kayak gitu doang mah, nggak akan bisa ngalahin pacarnya kamu". Ucap Zee sambil sedikit tertawa.

"Terus kenapa kamu terbaring disini?".

"Iseng aja buat ngetes kamu, sekhawatir apasih kamu? kalo aku pingsan?, ternyata khawatir banget". Ucap Zee sambil membuka matanya.

"Ih kamu mah, iseng banget". Ucap Chika sambil memuncungkan bibirnya.

"Ya maap, yaudah yuk kita kembali ke motor terus pulang".

"Oke".

Mereka berdua pun menaiki motor Zee, lalu Zee mengendarai motornya menuju Rumah Chika.

"Papah kamu ada dirumah nggak?".

"Nggak ada Zee, papahku lagi diluar kota sama mamah".

"Kalo papah kamu udah ada dirumah, telfon aku ya".

"Kenapa?".

"Kan aku udah janji untuk bawain 5 martabak special untuk papah kamu".

"Ohh, oke".

-

Akhirnya mereka telah sampai dirumah Chika.

"Yaudah aku pulang dulu ya". Ucap Zee sambil tersenyum.

"Iya Zee, hati hati ya".

Zeepun mengangguk, lalu Zee segera mengendarai motornya menuju Rumahnya.
















With You [JKT48]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang