Taman Bermain

144 17 6
                                    

Terik sinar matahari yang membiaskan mata bersamaan dengan embusan angin kering yang menyayat kulit. Di tahun 2100 ini memutuskan keluar rumah pada jam dua belas bukanlah keputusan bijak. Lelaki itu mengernyit ketika sinar matahari menyilaukan pandangannya. Padahal suaminya sejak tadi sudah memayungi tubuh dan buah hati mereka dengan payung besar berjarak lima inci dari atas kepalanya. Pipinya sudah memerah sedari tadi akibat gelombang panas yang membuat sesak ditambah ia harus mendorong baby stroller buah hatinya..

Lelaki itu melirik kesal ke arah suaminya yang sedang telaten memberi minum anak mereka dengan air di dalam botol. Kalau saja bukan karena kemauan suaminya untuk keluar berjalan-jalan ia pasti masih di rumah melakukan segala hal yang bisa ia lakukan. Sistem semi komunis yang diterapkan kepada masyarakat dunia membuat mereka diberikan jatah libur untuk pergi ke salah satu wisata sekali setiap bulan. Dan suaminya memilih ke taman integrasi tumbuh kembang anak yang berada di dekat apartemen mereka berdua.

Walau disebut taman tetapi yang bisa masuk ke dalam akses itu hanyalah orang yang memiliki jatah wisata tersebut. Dan suaminya dapat di sesi kedua untuk tiket masuk taman tersebut. Jadilah mengapa mereka bertiga keluar dari apartemen di tengah terik matahari dengan payung besar dan beberapa lapis sunscreen yang membaluri seluruh wajah dan lengan mereka.

Seperti biasa banyak orang lalu lalang di sekitar apartemen dan juga setiap tiga puluh menit sekali sirine polisi dan ambulane berbunyi. Hari libur memang lebih sibuk dari biasanya. Baru saja mereka berdua melewati kerumunan orang-orang dengan garis kuning polisi melingkari tempat kejadian perkara. Tingkat kewarasan masyarakat mulai menurun semenjak satu dekade terakhir mengakibatkan banyaknya tingkat bunuh diri dan juga membunuh setiap harinya.

Suaminya buru-buru menutup tudung baby stroller sehingga menghalangi pandangan anaknya melihat mayat yang kepalanya sudah terlepas dari tubuhnya. Lelaki itu mengernyit ketika melihat beberapa lebam merah di sekujur tubuh mayat tersebut. Ujung bibirnya terangkat sedikit dan matanya nyalang menatap mayat itu.

Pengecut, batinnya. Memenggal kepala setelah diberi racun sianida adalah tindakan pengecut. Sensasi memenggal kepala lebih terasa jika menggunakan pisau Guillotine dengan tubuh yang masih meronta-ronta. Alih-alih membunuh cepat ia akan membuat tumpul di beberapa bagian agar otak tidak sepenuhnya koma dan mereka masih merasakan rasa sakit yang besar.

"Did you do it, Vegas?"bisik suaminya di telinga Vegas membuyarkan lamunannya mengenai cara membunuh yang benar.

"As if i would do amateur trick like that"dengus Vegas merujuk kepada cara pembunuh itu mengeksekusi korbannya.

Tetapi ia tahu siapa yang melakukan hal pengecut seperti itu. Pastinya adalah orang yang tidak mau melakukan pekerjaan kotor dengan durasi lama seperti favorit Vegas. Sepertinya kematian orang ini merupakan peringatan untuknya. Dan mayat tersebut memakai baju dengan warna yang hampir mirip dengan warna seragam Pete.

Si licik berengsek itu, maki Vegas dalam hati. Apo tahu dia tidak bisa menyentuh Pete makanya dia melakukan itu dengan orang lain.

"Of course, you are not amateur baby"jawab Pete sambil mengangguk dan mencium pipi Vegas. Ciuman lembut Pete berhasil menenangkan Vegas, paling tidak ia jadi bisa berjalan ke arah taman dengan tenang tanpa memikirkan seribu cara penyiksaan untuk Apo tanpa menyebabkan kematian. Oh, percayalah Vegas bisa menulis buku tebal untuk membuat daftar mengenai hal itu.

Pete pergi ke tempat registrasi meninggalkan Vegas sendiri dengan Venice. Lelaki itu membuka tudung stroller Venice dan menatap anaknya dengan intens.

"Hey, Buddy. Here's the rules: Please talk more often. I know you hate talking, me too but we are outside right now so try to communicate. Calculate the enemy in front of you, do not take the big things. Call me if someone disturbed you but you can not handle it. If you want to take revenge, look at your surrounded. Do not make any witness around you. I prepare special knife on your pocket. Use it when you are in danger... and—" belum sempat Vegas melanjutkan ceramahnya, Pete datang sambil memegang pinggang ramping Vegas.

Dystopia and Chaos (BUILDBIBLE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang