Awal dari segalanya

62 19 148
                                    

Dreett...
' Ayank bangun yuk..sekolah yang pinter biar jadi ibu yang baik buat anak-anak kita nanti '

Ntah sudah keberapa kali suara alarm dari ponselnya berbunyi, namun gadis dalam selimut itu tak terusik sedikit pun.

" Brak..brak "

" Woi Anjelei, bangun kagak lo! Gue sleding juga lama-lama! "

Berhasil. Gadis itu menyibakkan selimut dan berjalan dengan mata terpejam menuju pintu

" Cklek "

" Ada apa sih bang ? " tanyanya dengan mengucek-ucek matanya

" Heh! Berani-beraninya lo bangun jam segini! " Hardik pria itu

" Ck! Jam berapa sih emangnya? Heboh banget sih pagi-pagi " ucapnya setengah menguap

" Nih liat, jam berapa sekarang? " ucapnya tenang
menyodorkan tangan kirinya yang terdapat jam mahalnya itu

Kembali mengucek matanya yang terasa berat " Jam 06.17 ? "

" Hahah, rabum mata lo? " tanya pria itu setengah mencibir

" Kucek mata lo sekali lagi coba!, " gadis itu menurut.

" Hm. Coba liat sekali lagi.." dengan membuka lebar-lebar matanya mencoba melihat angka yang di tunjuk jarum jam

Pria itu terkikik tatkala melihat mata gadis di depannya membulat sempurna " Jam 6.17 hem? " ucapnya dengan nada mengejek.

" Omo! 7.17, kenapa baru bilang sih bang?! " ujarnya histeris. Dia telat 30 menit!.
Tanpa berlama-lama lagi gadis itu langsung menutup pintu dengan kerasnya

" Brak! "

" Wah, kurang diuntung nih bocah, udah dibangunin juga " gerutunya kesal tatkala hidung mancungnya sedikit terkena pintu
Itu, meskipun hanya ujung hidungnya saja.

🐜🐜🐜

Berjalan cepat dengan menghentak-hentakkan kaki pendeknya. Angel, gadis itu berjalan menuju tempat biasanya ia menunggu ojek langganannya.

Sial. Kata yang berkali- kali dia ucapkan, sudah hampir 1 menit yang lalu setelah Angel menghubungi ojeknya namun tak kunjung datang juga

7.30. Oh good, Angel sudah bisa membayangkan hukuman apa yang akan dia jalani,keliling lapangan? Hormat sang saka merah putih? Atau menjadi clining servis mendadak?. Ah entahlah.

Matanya menyipit saat melihat motor mendekat ke arahnya dengan jaket hijau yang melekat di tubuhnya. Tidak salah lagi itu pasti ojek sudah dia tunggu kedatangannya.

" Mang! Disini ! " Melambai-lambaikan tangannya dengan meneriaki nama sang pengendaranya.

Merasa ada yang memanggil sang ojek mengurangi laju motornya dan menuju ke arah gadis berkuncir kuda yang awut-awutan sembari meneriaki namanya.

" Maaf sa.."

" Udah mang nggak ada waktu buat maaf-maafan, buruan neng udah telat nih! " dengan tidak sabarannya angel menaiki motor butut itu.

" Tapi.."

Ucapannya terhenti tatkala sang gadis menjejali mulutnya dengan roti yang dimakannya

" Kunyah mang sambil jalan, ngebut yak udah telat pakek banget nih. Hehe sory mang laper belum sarapan " cengirnya saat melihat dari spion motor yang menampilkan ekspresi terkejutnya. Mengunyah kasar roti dimulutnya dan langsung melajukan motornya sesuai alamat yang di ucapkan gadis di belakangnya. SMA CENDEKIA.

Tbc.

Muridku adalah anak didikkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang