"Happy level up, Lis!" kata seorang siswi seraya menyerahkan benda penyimpan media itu kepadaku, tepat saat aku baru saja memarkirkan motor.Belum sempat membalas kata, gadis itu sudah pergi meninggalkanku dengan segudang tanda tanya. Namun, satu yang tak bisa kulupa. Senyum malu yang jelas terukir di wajah cantiknya.
Mimpi apa aku semalam hingga seorang gadis cantik mendatangiku layaknya menyatakan cinta?
Flashdisk?
Barang kecil itu tak luput dari pandanganku setelah si pemilik menyerahkannya. Senyum pun tak bisa kutahan untuk mengembang seiring dengan berjalannya pikiranku yang tengah menganyam benang-benang cinta.Ah ....
Cinta ....Ya, hari ini umurku genap 18 tahun dan siswi bernama Cinta adalah satu-satunya orang yang mengingat hari ulangtahunku. Selain diriku sendiri, tentunya.
Pikiran tentang apa yang Cinta simpan dalam flashdisk pun mengiringi langkahku menuju kelas.
Apa mungkin selama ini gadis itu memendam perasaan cinta untukku?
Ah, rasanya aku tidak sabar melihat kejutan apa yang gadis itu beri sebagai hadiah ulangtahunku.
"Cuplis!"
Panggilan itu membuat pandanganku beralih ke arah sosok pria berkumis tebal yang baru saja ke luar dari kelas XI, yang mana adalah kelasku. Kusimpan flashdisk ke dalam saku, lalu berjalan mendekat.
"Udah dapat?" tanya sosok itu ketika aku sampai di dekatnya.
"Dapat apa, Pak?"
"Cinta?"
"Oh itu." Aku menjeda ucapanku. "Alhamdulillah, dapat, Pak."
Senyum malu pun tak mampu kucegah untuk terukir. Ternyata guru kesenian pandai membaca ekspresi, buktinya beliau tahu kalau saat ini aku baru saja mendapatkan cinta dari seseorang.
"Mana?"Uluran tangan Pak Karno sukses membuat dahiku berkerut. "Ya, ada di hati saya lah, Pak! Mana bisa saya ambil dan serahkan ke Bapak!" jelasku tanpa berpikir panjang.
"Flashdisk, Cuplis! Itu bahan pembelajaran kelas kamu hari ini, bukan cinta!"
"Loh!" Aku merogoh saku, mengambil benda kecil itu dari sana, lalu menunjukkannya.
"Nah, itu!
"Bapak salah kali! La orang saya dikasi Cinta sebagai hadiah ulang tahun, kok, Pak!"
"La ini! Efek kelamaan jomlo! Inget, kamu sama Cinta itu tetanggaan! Mana mungkin juga Cinta suka sama kamu, Plis, Cuplis!"
Penjelasan Pak Karno sukses membuat siswa-siswi lain tertawa, seolah bahagia diatas rasa malu yang Cuplis derita.
"Yaa! Selamat Cuplis, Anda kena prank!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuk, Main Masak-masak
Short StoryCerbung ini diikutsertakan dalam lomba yang diadakan oleh penerbit Bougenvillea Publisher Cabang Bekasi dalam memperingati HUT RI ke-77.