Setelah bel pulang sekolah berbunyi havis berlari dengan tergesa-gesa ke lapangan, matanya melihat jeon yang sedang duduk sambil Menggelindingi bola basket.
"JEONNN!" Teriaknya melengking, jeon yang lagi diem jadi tidak fokus sampai bola nya menggelinding tidak tau arah, ga cuma satu orang yang kaget tapi seluruh orang yang ada di lapangan kaget.
"Untung gua ga ada riwayat penyakit jantung" Ucap jeon sambil mengelus dada bidang nya.
"Ga penting, Sekarang ayo ikut gua!" Havis menarik tangan jeon.
Dengan pasrah jeon mengikuti setiap langkah havis yang terburu-buru, dan langkah nya pun berhenti di depan kelas havis.
"Ngapain kesini?"
"Ayo masukk! Ngapain berhenti di depan pintu" Havis manarik tangan jeon ke dalam kelas.
"Ck, tangan gua bisa putus kalo begini terus" Jeon mendengus lalu duduk di salah satu bangku di kelas.
"Duduk yang bener, gua mau wawancara lu jeon" Ucap havis kesal sambil memukul kaki jeon yang ada di atas meja menggunakan buku paket.
"What? Wawancara apaan? Ngapain lu wawancarain gua?"
"ya wawancara, gua di kasih tugas wawancarain ketua setiap eskul disini, dan katanya lu kapten basket disini bener?"
"Iya, emang ga tau lu?" Tanya jeon natap havis intens.
"Ini aja gua baru tau dari kak fajar"
"Kemana aja lu? Padahal 𝘵𝘦𝘵𝘢𝘯𝘨𝘨𝘢 masa ga tau gua 𝘬𝘢𝘱𝘵𝘦𝘯 𝘣𝘢𝘴𝘬𝘦𝘵, payah." Ucap jeon dengan gaya tengilnya.
"Dih, liat lu aja udah males. 𝘣𝘰𝘴𝘦𝘯 gua ngeliat lu dari kecil." Havis membuka buku catetan nya, untuk mencatat pertanyaan untuk wawancara nya.
"Oh, yaudah." jeon berdiri dengan cepat havis menarik jersey jeon agar duduk kembali.
"Duduk! Gua masih butuh lu jeon!" Havis memasang muka garang guna untuk menakuti jeon, yang dimata jeon ga ada serem-seremnya. Malah kaya anak tk yang lagi mohon sama mamahnya biar ga di tinggalin sendiri.
"Cepet cepet, wawancara nya" Desak jeon ga sabaran.
"oke, kenapa mau masuk eskul basket?"
"Ga tau, terpaksa katanya kalo ga esku. ga bakal naek kelas, jadi gua masuk aja."
Havis megacak rambutnya "Jangan ngaco deh lo! jawab yang bener" pinta havis sambil memasang muka prustasi nya.
"Dirumah aja lah, pulang bareng?" Jeon mendekat ke arah havis, merapihkan rambut havis yang acak-acakan.
"Ga gua pulang sama 𝘬𝘢𝘬 𝘫𝘶𝘯𝘢" jawab havis Sambil memasukkan buku catetan nya ke tas.
Rahang jeon mengeras. "sama gua, 𝘨𝘢𝘶𝘴𝘢𝘩 sama dia"
"Loh loh kenapa?" Havis menatap jeon heran.
"Kalo kata gua ga boleh ya ga boleh"
"Dih siapa lu, ngatur-ngatur gua?" Mata havis melotot tidak suka.
"Kalo lo ga nurut, gua 𝘤𝘪𝘶𝘮 lu sampe 𝘱𝘪𝘯𝘨𝘴𝘢𝘯" Ucap jeon sambil meninggalkan kelas.
"Huh?"
~~~~
Haii! Gimana Sama chapter kali ini? Semoga kalian suka oke.
MPUSS kita gemes banget! Mau culikkkk!!
KAMU SEDANG MEMBACA
20cm : jeongharu
FanfictionNamanya juga sahabat pasti ada yang salah satunya naksir sama sahabatnya sendiri, contohnya jeon. ⚠️bxb. ⚠️jeongharu. Start : 24 Agt 2022