6

980 104 0
                                    





Jeon sudah sampai di rumah havis, ia jalan kaki dari rumahnya ke rumah havis. Soalnya rumahnya 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘦𝘣𝘦𝘭𝘢𝘩𝘢𝘯, lompat dari kamar dia ke balkon kamar havis aja bisa. Jeon berjalan dengan langkah pelan takut sang penjaga kamar bangun, jeon mendudukkan dirinya di bangku rias havis. Memandangi wajah havis yang pucat, dan ada plester penurun panas bergambar beruang di jidatnya.

Tangannya perlahan terulur menyentuh pipi Havis yang sedikit chubby itu, dan mengusapnya pelan.

𝘎𝘦𝘮𝘦𝘴 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘦𝘵 𝘤𝘪𝘱𝘵𝘢𝘢𝘯 𝘮𝘶 𝘺𝘢 𝘵𝘶𝘩𝘢𝘯.batin jeon

"Eh, jeon ngapain disini?" Jeon segera menjauhkan tangganya dari pipi havis.

"Mau jenguk tetangga, cepet sembuh ya" Ucapnya sambil 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘭𝘶𝘴 helai rambut havis.

Havis menganggukkan kepalanya.

"Maaf, gara-gara gua lu jadi sakit begini"
Mata tajamnya menatap mata milik havis yang seperti puppy itu.

"Iya, pulang gih! Kayanya besok gua ga sekolah"

"Terus gua sama siapa?"

"Ga tau, udah ih avis mau tidur!"

"Ini lu ngusir gua?" Yang dibalas senyuman manis khas milik havis
"jahat~"

Jeon mendengus lalu berdiri dari duduknya, sebelum keluar dari kamar havis ia menyempatkan untuk 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘶𝘴𝘢𝘱 kepala havis.

"Cepet sembuh, mpuss"
Havis diam, kaget dengan panggilan jeon. 

"Besok kalo udah sembuh kita jalan-jalan mau? Sebagai permintaan maaf gua, udah istirahat jangan lupa minum obat."

"Iya je, makasih" Balas havis dengan suara yang sangat pelan, jeon terkekeh lalu segera keluar dari kamar si manis.

    🦋🐺🦋🐺🦋

Pagi ini sesuai janji jeon yang semalam ke havis, kedua remaja tersebut sudah ada di kota tua. Walaupun sebelum berangkat ada drama hilangnya duit jeon padahal itu duit udah ada di tangan dia.

"Udah lama kita ga kesini ya je." Mata havis berbinar menatap sekeliling.

Jeon mengangguk setuju dengan ucapan havis "Bener vis, gara-gara tugas nih kita jadi dirumah terus cuma ngeliatin buku."

"Jadi sekarang mari kita cari makanan!" Ucap havis girang sambil 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘳𝘪𝘬 tangan jeon, jeon yang tangan nya ditarik hanya pasrah sudah terbiasa.

"Kebiasaan, kalo lu jatoh gimana?" Dan benar saja tiba-tiba havis kesandung kakinya sendiri. "astaga havis, lo gapapa kan?" Omel jeon sambil menangkup pipi havis.

Havis sedikit menjinjitkan kaki nya untuk mengusap kepala jeon. "havis gapapa kok je! Jangan khawatir ya? Nanti aku nangis."

"Yang ada kamu yang nangis, dan jangan kebiasaan begitu cuma takut kamu jatuh terus luka vis." Ucapnya sambil memegang tangan 𝘬𝘦𝘤𝘪𝘭 milik havis.

"Sekarang ayo kita cari makanan!!" Ajak havis dengan girang dan menaikan tangan jeon ke atas seperti anak kecil.

"Kaya ngajak anak kecil jalan-jalan."

Havis yang ngedenger langsung lepasin genggaman tangan nya. "etss! Aku lebih tua dari kamu ya jeon, kamu yang anak kecil."

"Iya, siap salah."

🦋🐺🦋🐺🦋















✉️ semoga kalian suka sama chapter kali ini ya!
Jangan lupa vote & komen nya biar aku rajin up 🤭🤭

Byee ~

20cm : jeongharuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang