Pertama

2.5K 52 0
                                    

Libur kenaikan kelas sudah selesai, kini Neila sedang berjalan dengan santai ke kelas 11 IPA 5. Dia berjalan sambil membaca novelnya, dan tiba-tiba dia menabrak orang.

"Heh! Hati-hati dong kalau jalan!" teriak cowok tersebut.

"Maaf,"

"Maaf-maaf! Gampang banget lo minta maaf sama gue!" katanya sambil melototi aku.

"Ya kan udah gue bilang, gue minta maaf, permisi," aku langsung menyingkirkan badan kekar cowok itu dan menghiraukan panggilannya.

Saat memasuki kelas, tiba-tiba ada yang memelukku dari belakang.

"Siapa nih? Naura yaaa?" tebakku.

"Gak asik lo ih," ucapnya. Aku tertawa dan langsung menaruh tasku di tempat dudukku. Aku duduk bersama sahabatku, Naura. Nama kita emang hampir sama, Neila dan Naura. Orang tua kami pun saling mengenal.

"Lo kenapa baru dateng? biasanya lo duluan masuk kelas daripada gue,"

"Tadi tuh gue nabrak orang, gara-gara gue keasikan baca novel pas jalan" jelasku. Dia menjitak dahi ku dan berkata, "Salah lo sih, ngapain jalan sambil baca novel? yang lo tabrak cewek apa cowok?"

"Sakit tauk! dia cowok, dan dia cukup ngeselin, karena dia gue membuanh waktu berharga gue cuman untuk minta maaf ke dia,"

"Dia ganteng gak?" tanyanya.

"Rasanya dia the most wanted boy deh, siapa tuh namanya, gue lupa, Ferre-eh, ahiya! Farrel kan namanya?" ucapku sambil membenarkan kerah bajuku.

"Harusnya lo beruntung dapet ngobrol sama the most wanted boy di SMA ini,"

"Beruntung apanya? waktu gue terbuang karena cowok itu," ucapku ketus.

"Serah lu deh, mendingan kita ke lapangan, bentar lagi upacara bendera bakal mul-" ucapannya terpotong oleh suara bel.

Teng... Teng... Teng

"Mulai, ayo kita capcus La!" ajak Naura dan menarikku ke lapangan upacara.

skip.

Sehabis upacara, kami kembali ke kelas dan langsung mengikuti pelajaran selanjutnya.

"Anjir, gue kebelet woy!" aku menepuk pundak Naura yang sedang fokus ke papan tulis.

"Apaan sih? mau gue anterin ke toilet?"

"Iya! cepetann!" omelku.

"Sante ae mbak" ucapnya sambil berdiri dan kami langsung meminta ijin ke toilet kepada guru yang mengajar dikelas IPA 5.

Aku dan Naura langsung berlari-lari kecil agar cepat sampai toilet, karena aku sudah tidak tahan.

"Akhirnya lega," ucapku sambil membenahkan rokku.

"Cepetan elah, cuci tangan dulu sana, gue takut kena virus lo," gue langsung menoyor kepala Naura dan mencuci tanganku.

Aku berjalan dengan santai, kini aku dan Naura berada di depan kantin. Gue emang lagi haus banget, tapi gue gak mau kena masalah. Lagipula ini belum bel istirahat, gue takut dikira bolos sama guru-guru yang melihatku dikantin.

"Woi! cewek! sini lo!" teriak seseorang dari kantin. Aku menoleh dan melihat wajah orang yang tadi pagi aku tabrak.

"Apa?" ucapku dingin.

"Karena lo tadi udah nabrak gue, lo sekarang harus duduk sama gue di taman belakang!" pekiknya.

"Gue gak mau," aku menarik lengan Naura dan hendak balik ke kelas. Tetapi, ada seseorang yang menahan lenganku.

"Lepasin gak?" perintahku.

"Gak, sebelum lo nemenin gue ke taman belakang,"

"Gue gak mau, gue mesti belajar!"

"Ini perintah! karena lo tadi udah nabrak gue!" ucapnya dengan nada sedikit tinggi.

"Dan lo, bilang ke guru lo kalo nih cewek di uks, jangan ngasi tau kalo dia sama gue!" perintahnya kepada Naura.

Naura hanya mengangguk dan menatapku. Lalu Naura meninggalkanku bersama badboy satu ini.

Tiba-tiba dia langsung menarikku ke taman belakang. Sesampainya di taman belakang sekolah, dia mengambil sebatang rokok dari sakunya dan menghidupkannya.

Gue sangat anti dengan asap rokok. Gue gak suka kalau ada orang merokok didekatku. Gue langsung menjauh dan melipatkan tanganku didepan dada.

"Kenapa ngejauh?" tanyanya.

Gue menunjuk rokoknya dan dia langsung mematikan rokoknya dan meminta maaf kepadaku.

"Sorry-sorry, rokok gue udah gue matiin, sini duduk disamping gue lagi" katanya sambil menepuk bangku kosong disampingnya.

"Trus gue ngapain disini?" tanyaku penasaran.

"Hmm, ohiya kita belum kenalan, gue Farrel Nichol, Kelas 11 IPA 6, kelas kita sebelahan kok,"

"Kok ni cowok tau gue kelas IPA 5?" Batinku.

"Lah lo kok tau gue kelas IPA 5?"

"Lo lupa apa gimana? tadi pagi lo nabrak gue dan lo langsung masuk ke kelas lo, di IPA 5," jelas Farrel.

"Ohiya," aku menggaruk kepalaku yang tidak gatal.

"Nama lo siapa?"

"Nama gue Neila Viona," ucapku lalu tersenyum.

"Nama yang lucu," pujinya sambil mengambil bungkusan rokok dari saku celananya.

"Makasih, tapi kalo lo mau ngerokok lagi, gue mending pergi aja,"

"Jangan! gue cuman mau ngambil bungkusan ini aja kok," jelasnya.

"La, mau pulang bareng gue gak?" ajaknya.

"Apa? gue aja baru kenal sama lo Rel, kayaknya gak dulu deh," tolakku.

"Yaudah, berarti gue harus deketin lo dulu dong? biar lo mau pulang bareng gue?" godanya.

Aku agak sedikit kaget dengan perkataannya, aku baru saja kenal tadi pagi dengan cowok itu, masa langsung ngajak pulang bareng? ya pastinya gue tolak lah, lagian gue juga ada janji sama Naura buat pergi ke toko buku.

"Ayolah?" dia memohon kepadaku.

"Liat aja nanti, kalo misalnya gue ke parkiran, gue jadi pulang sama lo, kalo gue gak dateng ke parkiran selama 15 menit, berarti gue gak mau bareng pulang sama lo,"

"Oke, sekarang mending lo balik ke kelas gih, gue mau ngerokok," ucapnya sambil memegang sebatang rokok.

"Yaya, jangan terlalu banyak ngerokok loh, nanti cepet mati," aku terkekeh mendengar perkataanku sendiri.

"Idih, ngatain gue lo ya?"

"Kalo iya kenapa?"

"Gak kenapa-kenapa sih," ucapnya sambil menghidupkan rokoknya.

"Yaudah gue balik dulu, dahh"

Dia tidak menjawab, dia hanya melambaikan tangannya yang ditaruhkannya rokok di antara jari telunjuk dan jari tengahnya. Gue langsung balik ke kelas, dan mengikuti kembali pelajaran dikelas.

Hey guys! part 1 udah selesai nih wkwk, maaf ya kalo ada kata yang nggak nyambung gitu. Tapi tolong juga vote sama comment yaa! thank you!

Bad Boy In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang