"Aleta, siap kan persiapan mu cepat nak, nanti kamu bisa terlambat," ucap ibu Aleta, yang sedang menyiapkan makanan di atas meja makan dapur nya."Sudah ibu, Aleta sudah siap," Aleta keluar kamar dengan pakaian sekolah yang sudah rapi,dan rambut yang di kucir satu seperti biasanya.
Ibu Aleta tersenyum melihat gadis nya itu sudah keluar dari kamar nya, "duduk, sarapan nya sudah siap,".
Aleta anak pertma dari dua bersaudara, adik nya yang masi duduk di bangku tingkat SD kelas 4. Dan Aleta yang duduk di bangku SMA kelas XI. Ayah nya sudah lama meninggalkan nya, sejak dirinya Masi kelas Satu SMP. Kini dirumah hanya tersisa adik dan ibunya saja. Amira, adalah ibu Aleta yang selalu memenuhi segala keperluan anak anak nya. Ibu Amira pemilik toko kue yang sudah berdiri sejak sebelum Aleta ada. Toko kue yang sudah memiliki banyak pelanggan itu lah yang sekiranya cukup sekali untuk melanjutkan hidup mereka.
"Mei kenapa belum keluar dari kamar Bu," tanya Aleta yang tidak melihat adik nya itu ikut serta duduk di meja makan.
"Hari ini Mei tidak bersekolah, dikarenakan seluruh guru yang mengajar di sekolah Mei ada Rapat," ucap ibu sambil menaruh nasi di piring milik Aleta.
Meisya Raputri Nandini, Anak kedua dari Bapak Andika dan ibu Amira. Adik satu satu nya Aleta. Meisya yang akrab di panggil Mei.
"Oh begitu bu,".
"Siap kan sarapan mu nak, Ana nanti kelamaan menunggu mu," ucap ibu Aleta.
Seftiyana, atau yang sering di panggil Ana adalah teman dari kecil Aleta, mereka sudah bersama dari kedua nya belum mengenal huruf atau pun angka.keluh kesah Aleta sudah pasti Ana tau. Aleta selalu saja bercerita apa pun kepada Ana.
"Aleta sudah selesai Bu, Aleta berangkat," ucap Aleta bangkit dari duduk nya.
"Kunci motor kamu, sudah di motor, tadi motor kamu udah ibu panasi,"
"Ibu baik, Aleta sayang," ucap Aleta, seklian bersalaman dengan ibu nya.
Aleta sudah duduk di atas motor nya dan memakai Helem, gadis itu sudah menghidupkan motor nya. Dan segera menuju rumah Ana. Pasti Ana sudah menunggu nya dari tadi . Rumah Aleta dengan rumah Ana tidak jauh. Hanya beda gang masuk saja. "Aleta berangkat Bu,". Ucapnya.
Setelah perjalanan menuju rumah Ana, kini Aleta sudah sampai,gadis itu, membunyikan klakson motor nya menandakan bahwa dirinya telah sampai. Tak perlu waktu lama Ana pun mendengar nya dan langsung keluar dari dalam rumah.
"Lama banget sih," protes Ana.
"Gue rada kesiangan, ya maaf," ucap Aleta.
"Buru buru, nanti telat gerbang tutup, mau masuk dari mana," gadis ini selalu saja mengomeli pagi nya Aleta.
"Pulang tidur lagi," ucap Aleta santai.
Dua gadis itu kini sedang berada di perjalanan menuju sekolah nya.
SMA MANDIRI, sekolah yang tidak terlalu populer namun banyak di minati. Jarak rumah mereka tidak jauh dari sekolah hanya butuh waktu dua puluh menit menuju kesekolah."Aleta, habis pulang sekolah kita ke Indomaret sebentar," jerit Ana.
Aleta tidak mendengar apa yang di bilang Ana, tapi dirinya tetap menjawab, "Oh Iya, gue juga belum,".
Ana yang merasa Aleta sudah mendengar perkataan nya, kini dirinya jugak membalas perkataan Aleta,yang bagi Ana juga kurang jelas. " Oh gue cuman bawa uang seratus ribu," ucap Ana.
Sudah menjadi fakta, bahwa berbicara di atas motor sama hal nya berbicara dengan orang tolol. Lain yang di tanya lain yang di jawab. Apa lagi banya, haa hoo ha hoo nya.
Mereka sampai tepat bell baru aja berbunyi. Aleta memarkirkan motor nya di parkiran." Ya kita gak jadi pulang kerumah, gerbang nya belum tutup," ucap Aleta, membuka helem nya.
"Pala lo lah, cape gue," Ana males merespon gadis yang ada di hadapannya ini.
"Na, gue males bareng sama lo, lo duluan aja gih," ucap Aleta.
"Anjing jadi ngapain gue nunggu lo," ucap Ana marah," Gadis itu langsung berjalan menuju kelas dengan menunjukkan muka bete nya pada Aleta.
"Dasar, cah aneh," ucap Aleta.
*****
Haiii gys:v
Jumpa lagi yeee:v
Jangan lupa vote+ komen kalau bisa:v😹
![](https://img.wattpad.com/cover/321022965-288-k242792.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA NYA ALETA
Novela Juvenilseorang gadis yang selalu menunggu sore, seorang gadis yang senantiasa menghabiskan waktu sore nya dengan duduk di pinggiran sungai setiap sorenya, hanya ingin melihat senja datang. gadis penyuka suara Air yang mengalir, gadis penyuka langit biru y...