Bab 4, Kemarahan Belanda Pada KI Hajar Dewantara

154 6 0
                                    

Peresmian Indische Partij yang telah ku bentuk, ditolak pemerintah kolonial Belanda melalui Gubernur Jenderal Idenburg karena dianggap dapat membangkitkan Nasionalisme dan pertentangan atas penjajahan. Kini Indische Partij dibubarkan.
Aku dan para tokoh Indiche Partij lalu membuat dan membentuk Komite Bumiputera pada tahun 1913.

Tujuan membentuk komite ini adalah untuk mengkritik pemerintah Belanda yang menggunakan uang dari sumber daya wilayah jajahannya untuk mengadakan perayaan-perayaan. Salah satunya yaitu saat pemerintah Belanda hendak merayakan 100 tahun bebasnya negeri Belanda dari penjajahan Prancis.

Kritik tersebut dituangkan kepadaku dalam surat kabar De Express milik Douwes Dekker. Kemudian, aku menuliskan sebuah judul, sebuah judul yang berisi Als ik Eens Nederlader Was  (Seandainya Aku Seorang Belanda) berikut kutipan yang telah ku buat sebagai berikut.
"Sekiranya aku seorang Belanda, aku tidak akan menyelenggarakan pesta-pesta kemerdekaan di negeri yang kita sendiri telah merampas kemerdekaannya. Sejajar dengan jalan pikiran itu, bukan saja tidak adil, tetapi juga tidak pantas untuk menyuruh si inlander memberikan sumbangan untuk dana perayaan itu."

Dalam kutipan yang aku tulis, terdapat kritik yang membuat marah pemerintah Belanda menangkapku dan membawaku. Aku dibawa dan diasingkan ke Pulau Bangka. Tulisan Douwes Dekker dan Dr . Cipto Mangunkusumo yang diniatkan untuk membantuku. Aku berharap pemerintah Belanda membebaskan serta mengembalikan aku ke Belanda.  Tetapi harapanku tidak tercapai. Tulisan mereka dianggap Belanda sebagai tulisan menghasut rakyat, sehingga keduanya juga di bawa dan diasingkan. Douwes Dekker diasingkan ke Kupang, sementara Dr. Cipto Mangunkusumo diasingkan ke Pulau Banda.

Suatu hari, aku, Douwes Dekker serta Dr. Cipto Mangunkusumo mengajukan usul pada Belanda agar bisa diasingkan ke negeri Belanda agar dapat belajar banyak hal, menambah pengalaman ditempat terpencil tersebut. Akhirnya pada Agustus 1913, permintaan kami dikabulkan oleh pihak Belanda.

KI Hajar DewantaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang