Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
1O. Fredrick’s Weeding ━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
“Nona Vandleur! Tuan Fredrick datang berkunjung”
“APA MAKSUDMU?! APA NICHOLAS DATANG?”
“Ya, kakak kesayanganmu itu datang bersama dengan istrinya.” Lionel menunjuk pintu depan mansionnya dengan dagu.
Dengan cepat Adel berlari seraya mengangkat sedikit gaun santainya agar dapat berjalan dengan benar. Wajah gadis itu berseri-seri, sudah lama sekali ia tak bertemu dengan sang kakak, tentu saja ia merindukan lelaki itu.
“Nicholas!”
Lelaki itu tersenyum lalu memeluk adik bungsunya, “Oh adik kecilku, ternyata masih sama manjanya seperti dahulu. Menggemaskan sekali.”
“Kau lama sekali tak berkunjung, aku merindukanmu kau tahu! Lionel sama sekali tak seru.” Nicholas dan istrinya terkekeh mendengar penuturan gadis bangsawan itu, sedangkan Lionel hanya memutar bola matanya malas.
“Apakah kalian masih sering bertengkar seperti dulu? Kuharap kalian akur saat aku tak berada di rumah.”
“Ya, sedikit. Belakangan ini Lionel sedikit lebih baik, mungkin karena ia akan keluar dari rumah seperti kau, makanya dia bertingkah lebih baik padaku.” Adel menatap Lionel malas.
“Hei! Tentu saja tidak seperti itu. Aku memperlakukanmu dengan sangat baik dik, kau tak ingat? Aku mengizinkanmu pergi ke galeri seni untuk bertemu kekasihmu. Aku memberikanmu waktu dengan kekasihmu.” Lionel menaik turunkan alisnya, menggoda sang adik.
Adel mengerjapkan matanya beberapa kali, wajahnya memerah mendengar penuturan sang kakak. “Ah iya benar juga, kudengar kau berpacaran dengan seorang lelaki. Adikku benar-benar sudah besar sekarang. Siapakah lelaki yang berhasil menarik perhatianmu dik?” tanya Nicholas dengan nada menggoda.
“Lelaki itu sudah pasti bukan lelaki biasa, hingga dapat menarik perhatian gadis muda ini, Nicholas.” Istri Nicholas, Thalia ikut menggoda sang adik ipar.
Adel hanya bisa mengatur nafasnya pelan, seraya menyembunyikan wajah malunya. “Oh Thalia, jangan ikut menggodaku seperti itu juga.”
“Kudengar dia adalah salah satu personil tentara dari London,” ucap Lionel berbisik-bisik.
Adel terkejut mendengar sang kakak yang ternyata mengetahui informasi yang entah darimana ia dapatkan. “Lionel kau itu memang sangat menyebalkan ya? Darimana kau mengetahui hal itu?”
“Adik kecilku yang cantik, tanpa perlu kuminta sekalipun informasi itu akan datang padaku sendiri, sayang.” Anak lelaki kedua itu mengedipkan sebelah matanya.
“Bagaimana kepribadiannya? Apakah kau mengetahuinya? Dia pria yang baik bukan? Apa dia tampan?” tanya Thalia dengan nada antusias.
“Oh tidak-tidak kumohon hentikan ini, jangan bahas aku dan Elden. Lebih baik kita bahas pesta pernikahan Lionel dan Ophelia saja, bagaimana persiapannya hingga saat ini? Apa ada yang kurang?” Adel dengan panik mengalihkan pembicaraan.
