"Mam" teriak Helena memanggil sang ibu
tak terdengar suara apapun dari dalam rumah, yang terdengar hanya suara kicauan burung yang berada diluar rumah helena
"mama kemana ya" batin helena
"ayo duduk dulu, gue mau keatas bentar ya" ucap helena dan mempersilahkan temannya untuk duduk
"shei ini gede banget rumahnya helena, apa dia ngga takut ya kalo sendirian di sini" kata jenina
"hahaha, helena kan ngga takut sama yang begituan. orang dia suka banget sama yang serem serem" celetuk edgar
[!] di atas, di kamar nyonya Lucy ibunda Helena.
helena berjalan menuju kamar sang ibunda, lalu kemudian ia membuka pintu kamarnya.
helena tidak melihat keberadaan ibunya di dalam kamar itu, ia terheran-heran dan bertanya-tanya.
"mama kemana? tumben rumah dibiarin sepi" batinnya
samar samar ia mendengar suara perempuan yang memanggil namanya
"helena"
"helena"
"helena"tiga kali suara itu terdengar di telinga helena, tanpa pikir panjang ia langsung menghampiri keberadaan suara itu. semakin dihampiri, suara itu semakin tidak terdengar lagi.
helena pun mulai menuruni anak tangga satu demi satu, lalu berjalan menghampiri teman-temannya yang duduk diatas sofa.
"kalian tadi manggil gue, ya?" tanya helena
ke-7 temannya saling melirik satu sama lain, karena mereka dari tadi hanya mengobrol dan tidak ada yang memanggil helena
"ngga len, dari tadi kita semua lagi ngobrol" jawab sheiza
"hayoloh siapa tuh" ucap bara dengan mimik wajah mengejek
"ngga usah nakut nakutin bar, mungkin aja lena salah denger" sambung jenina
"takut ya jen?" tanya reyzan
"ngga usah takut, ngga ganggu" jawab damian
helena sudah tau bahwa damian indigo, jadi ia hanya diam seperti tidak terjadi apa apa
_______________(☆☆☆)
"o - oh iya guys kalian cari aja dulu tempat bersejarah yang ada di sini, gue mau ambil cemilan dulu" ucap helena
15 menit kemudian..
helena datang sembari membawa gelas yang diisi dengan sirup merah dan beberapa cemilan untuk teman temannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Liburan Mencekam
Horror"Tolong jaga tata krama, di manapun lo berada." - 04 September 2022 -