01: wacana

9 0 0
                                    

Pagi yang cerah, langit yang indah. Semangat menyambut liburan membuat mereka selalu memikirkannya.

"jadi gimana rey? ada tempat yang menarik ngga buat kita liburan?" tanya jenina

"gua belum cari sih jen, coba nanti gua cari-cari" jawab reyzan

"yang lain gimana? ada yang punya saran?" sheiza bertanya kembali

"gimana kalo kita ke dufan?" sahut Bara

"bosen banget baraaa, dufan lagi dufan lagi. ngga ada tempat lain yang seru gitu, selain dufan????" Celetuk helena

"banyak sih len, hmm.. gimana kalo kita nginep di villa? disana juga ada area permainan yang lebih seru" kata damian

"gua ngikut kalian aja, kalo kalian mau ya otomatis gua mau" sambung vanya

"boleh, di mana tuh dam?" tanya Edgar

"pokoknya nanti kita ngelewatin gunung" jawab Damian

"waduh, itu jauh ya? gue takut ngga dibolehin kalo jauh jauh.." sahut Sheiza

"ngga shei, nanti lewat jalan pintas aja lebih deket. paling 1 setengah jam sampe" sambung Damian

"jadi fix nih ya?? di villa yang Damian omongin?" tanya Helena

"yoi, hari sabtu ya. kita berangkat jam 5 pagi an aja ya? takut macet juga" sambung Bara

"boleh boleh"
_______________(☆☆☆)

12:00

"selamat siang anak-anak. karena sebentar lagi liburan akan tiba jadi, ibu akan memberikan tugas kepada kalian yang bisa kalian kerjakan disaat liburan" ucap ibu guru

mendengar perkataan dari bu guru, semua murid terlihat kecewa dan bertanya-tanya

"ibu maaf, tugasnya apa ya?" tanya yola, si ketua kelas

"baik jadi tugasnya adalah kalian membuat laporan, laporan yang berisi tentang liburan kalian. mudah, bukan?" jawab bu guru

"Alhamdulillah itu aja" batin sheiza

"satu lagi" bu guru meneruskan perkataannya

"HAAAHHH" kompak semua murid terkejut

"jadi untuk tugas yang satu ini kalian diharuskan untuk menelusuri suatu bagunan bersejarah yang ada di sini. dan ini tugas berkelompok ya anak-anak"

_______________(☆☆☆)

"gimana nih guys tugas kelompok nya, mau penelusuran kemana?" tanya bara

"duh gue juga bingung, nanti cari bareng bareng mau ngga?" sambung sheiza

"yaudah ayo sekarang aja, di rumah helena bisa ngga len?" tanya vanya kepada helena

"ayo, boleh" jawab helena

"ngga ngerepotin kan len?" sheiza bertanya kembali

"enggaaa, santai ajaa lagi pula kalian belum pernah ke rumah gue kan" jawab helena

"eh iya juga ya, yaudah ayo berangkat" ucap jenina

_______________(☆☆☆)

[!] sesampainya di rumah helena

"len ini rumah lo?" tanya reyzan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"len ini rumah lo?" tanya reyzan

"hehe iya rey, ayo guys masuk" jawab helena sembari mengajak temannya masuk ke dalam rumahnya

"banyak juga ya" ucap damian

"apa yang banyak dam?" tanya jenina

"hantunya" Damian berbisik ditelinga jenina

PLAAKK
satu tamparan melayang ke arah pipi damian

"bodoh" ucap vanya kepada damian

sakit, tamparan vanya yang cukup keras itu membuat damian terdiam sejenak

"ya Allah van sakit" rintis damian kesakitan sembari memegang pipinya

"lo sih. jangan gitu, ngga enak sama helena" ucap vanya

"i - iya maaf van, tapi kan emang beneran banyak" sambung damian

"ngga usah dibahas, udah ayo masuk" jawab vanya

vanya yang mengetahui bahwa temannya adalah indigo tidak ingin ia membahas hal itu karena sejujurnya vanya juga merasa tidak enak dengan helena.

"eh tunggu deh" ucap edgar

vanya, sheiza, bara, reyzan, damian, dan juga jenina terdiam dan menoleh ke arah edgar

"itu ada neneknya helena, ayo samperin dulu kita salim" edgar melanjutkan perkataannya

tanpa pikir panjang, mereka langsung menghampiri sang nenek yang sedang duduk membaca buku di atas ayunan

pucat, wajahnya pucat. nenek itu memakai kebaya berwarna kopi susu dan rok berwarna hitam dengan rambut warna coklat yang sudah banyak ditutupi uban.

"permisi nek, kami temannya helena" ucap vanya sembari mencium tangan sang nenek

dan dilanjut oleh ke-6 teman lainnya

diam, nenek itu hanya diam dan tersenyum kecil

"guys ayo masuk" panggil helena dari arah pintu

"eh dipanggil lena itu, ayo" ucap sheiza

"em.. yasudah nek, kami izin masuk ya ke dalam. udah dipanggil helena hehe" kata damian

dan mereka pergi disertai senyuman untuk sang nenek

- to be continued..

Liburan MencekamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang