Bab 18

2K 188 57
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sore dengan langit yang berwarna jingga menuntun kenikmatan bersantai bagi seorang laki-laki tua, secangkir teh melati dengan satu majalah di tangannya untuk menikmati hari sebelum petang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sore dengan langit yang berwarna jingga menuntun kenikmatan bersantai bagi seorang laki-laki tua, secangkir teh melati dengan satu majalah di tangannya untuk menikmati hari sebelum petang.

"Kakek!” Pemuda yang baru datang entah dari mana mengejutkan laki-laki tua tadi, sempat mengumpat dengan melontarkan kata-kata bijak.

"Astaga! Kau pikir jantung Kakek masih seperti dulu, bagaimana tadi kalau Kakek jantungan, hah!” makinya kepada sang cucu.

"Gitu aja terkejut." Dia duduk di depan Kakeknya begitu saja, dan mencomot kue kering yang memang terhidang di sana.

Plak!

Tuan Takul memukul tangan Fathio menggunakan majalah. "Siapa yang mengizinkanmu mengambilnya, hah!”

"Ih ... pelit amat sama cucu sendiri, lagian Kakek kurang-kurangi deh makan kue, nanti gula darah Kakek naik, gimana? Kan kita juga yang repot."

"Kau tidak tau! Armew yang membuat kue ini, ia membuatnya tampa gula dan ini aman dikonsumsi penderita diabetes sepertiku, apa kau tidak tau produkmu sendiri!”

"Armew lagi Armew lagi. Kek, aku malas membicarakannya, Kakek tau gak aku ke sini ingin mengatakan sesuatu."

Ia mendekati Kakeknya dengan serius.

"Kek, aku jatuh cinta pada seseorang!” Dengan raut sungguh-sungguh.

"Jatuh cinta? Dengan siapa? Katakan, Kakek akan memintanya untuk menikahimu sekarang."

***

"Astaga .... malunya.” Seseorang menutup rapat dirinya memasuki toilet rumah setelah sampai.

“Bagaima aku melihatnya nanti, Tuhan!”

"Aggghhh, aku ingin mati saja," rengeknya mengingat kejadian tadi.

Arkana Gulfie, saat ini begitu ingin menghilang dari dunia setelah kejadian di lift rusak tadi, begitu memalukan.

Syysysysurrrr ...

Hangat dan deras tepat mengalir di paha Suppsit ketika Kana terkejut, lampu di dalam lift padam membuatnya melompat pada Suppsit hingga mereka terduduk bersama dengan Kana di atas paha Suppsit.

HAPPY ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang