bab 43

1.3K 198 128
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perasaan senang dengan dugaan sementara dari Suppsit langsung mencari istrinya, setelah mengetahui Kana sedang berada di ruang penelitian Kimchi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perasaan senang dengan dugaan sementara dari Suppsit langsung mencari istrinya, setelah mengetahui Kana sedang berada di ruang penelitian Kimchi. Suppsit bergegas.

Kana terlihat sibuk hingga tak sadar Suppsit berjalan cepat dan memeluknya.

Kana sontak terkejut hampir memukul orang yang berani memeluknya dengan nampan aluminium.

"Mas? " Ketika tau itu suaminya.

Bahkan beberapa senior yang melihat sangat terkejut kenapa mereka bermesraan sekarang.

"Keluar dan beri privasi untuk saya dan istri saya!" titah Suppsit untuk mereka dan mereka pun patuh memberi ruang untuk orang yang tidak konsisten tersebut.

"Kenapa sih, Mas?"

Bahkan beberapa senior tadi melihat Kana dengan mata julid, masih tak percaya jika mahasiswa magang itu istri dari pemilik tempat ini.

"Mas muntah lagi?" ucap Suppsit membalik Kana berhadapan.

"Apa Mas mual-mual lagi? "

Suppsit mengangguk. "Mas tau sekarang kenapa Mas mual dan pusing di waktu tertentu. "

"Kenapa? Apa ada yang aneh? Atau kau memiliki penyakit, Mas?" Kana berpikir yang tidak-tidak melihat suaminya sangat serius dalam bicara.

"Mas, sebaiknya kita periksa ke Dokter, aku takut jika kau terus begini "

"Sayang, tenanglah, Mas baik-baik saja, kita memang harus ke Dokter tapi bukan untuk Mas, tapi untukmu."

"Aku? Kenapa, Mas? Kenapa harus aku? Mas ayo, ini aneh, bahkan sudah terjadi beberapa hari, kan?" ajak Kana lagi.

Suppsit menahannya, sesuatu yang berisik dikeluarkan Suppsit dari sakunya.

"Ini apa?" Ketika benda itu di tunjukkan Suppsit pada Kana.

"Ini untuk melihatnya, sayang. Mas curiga kalau kau hamil."

Membuat Kana terdiam.

"Ayo kita coba alat ini, katanya kau cuma perlu pipis di dalam sini lalu ini dimasukkan, jika garisnya dua berarti benar kau hamil." Menarik lengan Kana ke arah toilet yang ada di ruangan ini.

HAPPY ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang