Agak kasar Bona melepas airpod dari kedua telinganya, dan langsung mengantongi benda tersebut bersama ponselnya.
Tangannya dia biarkan menggantung bersama wajah datarnya yang termangu, matanya menatap kosong pandangan didepannya.
Tapi begitu ada suara yang menari-nari dibenaknya, Bona langsung menekan tuts piano dengan lembut untuk memainkan nada pembuka dan turut bersuara untuk menyuarakan lagu ballad itu.
Samar-samar diantara suara piano dan lagu yang dia nyanyikan, Bona mendengar pintu berderit dan terbuka perlahan. Meskipun begitu dia masih tetap memainkannya dengan tenang dan tetap menoleh kebelakang untuk melihat siapa yang datang.
Seseorang masuk kedalam bersama tas besar, dan dapat Bona tebak jika isi tas itu adalah makanan dan minuman untuk mengisi kulkasnya yang memang sudah kosong karena akhir-akhir ini dia tidak sempat untuk pergi belanja.
Dan seseorang itu selalu tau apa yang dia perlukan.
Konsentrasi Bona seketika terbagi begitu matanya dengan jelas melihat makanan kesukaanya yang terlihat dari dalam tas.
"Lanjutin aja kak. Maaf, gue nggak bermaksud ganggu." Seseorang itu meletakan tas besar berwarna coklat keatas meja.
Bona pun memutuskan untuk benar-benar menghentikan permainan lagunya, lalu beranjak dari bangku pianonya.
"Makasih Soobin. Tau aja kalo gue lagi laper." Bona melempar senyum manis kearah Soobin dan langsung mengambil roti melon dari dalam tas.
Soobin mengangguk-anggukan kepala dan membalas senyuman Bona dengan hangat.
"Kak manager kemana?" tanya Soobin bingung begitu menyisir sekeliling dan tak menemukan manusia yang seharusnya menemani Bona disini.
"Gue liburin." Bona kembali lagi kebangku pianonya dan memakan roti melonnya disana. "Dia keliatan capek banget. Gue nggak tega."
"Tadi lagu yang lo mainin itu judulnya Wish You, Wish Me ya? Yang dibawain sama grup Season?"
Bona mengangguk sembari menguyah roti melon yang sudah tersisa setengah. "Iya. Lagu mereka ternyata menarik-menarik. Coba lo cermatin liriknya."
Soobin segera mengeluarkan ponselnya dari balik jas, lalu mencari lirik lagu tersebut dilaman penyedia musik online.
Sebelum mendengarkan, Soobin terlebih dahulu mengecek nama-nama yang berkontribusi dalam pembuatan lagu tersebut, termasuk pada bagian komposer dan penulis lagu.
"Ini beneran kan kak mereka yang buat?" Soobin menatap Bona tak percaya sambil menutup mulutnya sendiri.
Bona mengangguk mantap bersama senyum cerah yang terbit dari wajahnya. "Feng Xui, Carla Lee, and Seola Kim. Gue nggak nyangka kalo mereka itu ternyata ada dikalangan para idol yang satu agensi sama Season. Apalagi lo tau sendiri kan, Season itu hebatnya gimana?"
Soobin hanya bisa melongo mendengarnya, sekarang dia benar-benar dibuat kehabisan kata-kata meskipun hanya sekedar merespon Bona dengan satu huruf saja.
"Dan yang buat gue nggak nyangka lagi, Seola Kim itu bisa nyaingin para senior karena koneksinya yang ternyata luar biasa." Puji Bona bangga.
"Iya gue tau Seola Kim. Karya-karya dia emang bagus-bagus, beberapa lagu yang dia tulis sama komposerin sendiri ternyata masuk radar gue." Ungkap Soobin ikut bangga.
"Kan."
"Gue udah yakin, lagu lagu yang dibuat Seola Kim itu emang cocok banget digue." Ujar Bona percaya diri. "Dan gue rasa dia emang dilahirin buat bikin lagu, entah itu dari segi pengkomposeran ataupun liriknya."
"Banyak juga lagu dia yang betah bertengger di chart, kan?"
Bona menjentikan jarinya. "Betul banget. Seratus buat lo Bin."
Soobin tergelak melihat Bona yang tampak sekali bahagia dengan pembicaraan pembicaraan ini.
"Kalo gitu lo harus kenalan sama dia kak. Mungkin dia bersedia buatin lagu buat lo suatu saat nanti." Ujar Soobin memberi saran dengan sangat antusias.
"Gue udah minta keagensi. Tapi mereka sama sekali nggak ada yang dengerin gue." Balas Bona terdengar sedih, wajahnya pun seketika berubah murung.
"Padahal gue rasa genre Seola Kim ini cocok-cocok sama genre lo kak." Soobin pun akhirnya memutar lagu yang tadi dimainkan oleh Bona saat dia masuk, dengan volume yang lumayan keras.
Wish You, Wish Me by Season.
"Doain aja Bin, semoga seorang Bona Kim bisa berjodoh dengan seorang Seola Kim." Ujar Bona penuh harap bersama bibirnya yang tanpa sadar tertarik keatas.
"Suatu saat nanti, gue bener-bener berharap buat bisa nyanyiin lagu buatan dia. Kalau bisa buatan dia seorang dan sama sekali nggak ada campur tangan orang lain."
Bona menatap langit-langit ruangannya yang berwarna coklat dengan sumringah bersama bayang-bayang yang ternyata berhasil membuat senyum lebar nan cerah terbit diwajahnya.
Welcome to the new story. Happy Reading All ^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Garden ✔️
Romance~ Koloborasi dan kombinasi sempurna antara Bona sebagai seorang solois mapan yang memiliki kemampuan bermusik handal, bersama dengan Seola sebagai seorang penulis lirik lagu dan komposer berbakat, yang perlahan ingin Bona masukan kedalam lingkaran d...