6

735 30 1
                                    

" Let's start a game bear

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Let's start a game bear.. "

.

.

.

.

Sinaran mentari yang menembusi jendela kamarnya tidak mengusik tidur nyenyak satu sosok yang nyaman dalam balutan selimutnya yang bermotifkan beruang. Ia semakin memegang erat selimutnya seakan akan jika ia melepasnya maka tidur nyenyaknya akan menjadi sebuah mimpi ngeri.

"Eungg.." perlahan matanya terbuka kerana terusik dengan bunyi deringan notif dari hp nya. Dengan malas ia mengapai hp nya lalu membaca pesan yang terkirimi oleh seseorang.

"Ck dasar moomin jadi jadian, ganggu waktu tidurku saja!" Haechan bangkit dari katilnya dengan malas menuju ke luar dormnya untuk menerima paket yang dikirimi oleh sahabatnya si pecinta moomin itu.

Setelah menerima paket tersebut, ia meletak asal barang tersebut ke atas meja yang terdapat di ruang tamu dormnya itu. Kembali naik ke atas dimana biliknya berada. Ia ingin kembali tidur.

Sebelum sempat ia membaringkan kepalanya, bunyi dari hpnya kembali membuatkan pemuda tan itu berteriak kesal pada siapa sahaja yang menghubunginya itu.

Dengan marah ia mengangkat telfonnya-

"YAK HUANG RENJUN APA MAHUMU LAGI EOH? LAIN KALI JANGAN SERING MENGGUNAKAN ALAMAT DORMKU UNTUK MEMBELI BARANG MU YANG TIDAK BERGUNA!" maki Haechan tanpa melihat siapa yang menelfonya.

"Maaf.. mungkin aku salah mengganggumu saat ini.." Haechan terdiam. Sebentar suara Renjun tidak sekasar itu. Jadi siapa yang menelfonnya ini?

"Ahh mesti dirimu bingung, ini aku Mark Lee masih ingat? Aku mendapatkan nombormu dari managermu siapa itu Chittaphon mungkin namanya" Haechan serasa mahu mati aja sekarang. Apa yang dilakukannya hanya berdiam tanpa menyahuti ucapan namja tersebut.

"Hello? Haechan-shii? Apa aku benar menganggumu?" Haechan tersentak ia tidak tahu ingin membalas apa yang ia lakukan adalah mematikan telfon tersebut!

"Sebentar.. LEE HAECHAN APA DIRIMU BARU SAHAJA MEMATIKAN TELFON TERSEBUT AAA GILAAA??!" Haechan frustasi yang ia lakukan adalah memukul kepalanya sambil berteriak mengatai dirinya bodoh.

Drit drit drit..

Haechan tersentak, hpnya kembali berbunyi dengan pantas ia mengambil hpnya. Tidak berniat untuk menjawab kerana ia masih gugup.

"Ahh ini tidak sopan sama sekali, aku harus menjawabnya!" Setelah menarik nafas dalam dalam Haechan menjawabnya.

"H-hello?"

"Syukurlah dirimu masih ingin menjawab telfonku, maaf mesti dirimu terkejut benarkan?"

"T-tidak Mark-shii, maaf tadi aku tidak sengaja menekan tombol mati hehe. Ada apa ya menelfon diriku apa kamu memerlukan sesuatu?" Haechan meruntuki mulutnya, kenapa ia bertanya bergitu!

𝐏𝐬𝐲𝐜𝐡𝐨 𝐋𝐨𝐯𝐞 ᶠᵗ «𝐌𝐚𝐫𝐤𝐡𝐲𝐮𝐜𝐤»Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang