Ok mari kita runtut gimana bisa aku suka Kapur.
Ini aku, cewe biasa aja, dari keluarga berkembang yang ekonominya naik-turun, sedikit pintar, dan dari segi muka cantik engga jelek juga engga –tapi aku akui kalau aku sendiri lucu, hehe.
Ini pertama kali, dalam 18 tahun kurang 14 hari dari hidupku, waktu ngedit ini umurku sudah 18 tahun kurang 10 hari, aku nulis cerita romance, tentang diriku sendiri. Bukan kali pertama suka sama cowo, sih. Dulu pernah semasa sekolah dasar, tapi kalau disebut suka... agaknya terlalu kecil buat bikin cerita kayak sekarang. Kalau kamu, crush pertama yang namanya aku sensor di paragraf selanjutnya, tolong digarisbawahi kata dulu ya, artinya sekarang aku udah nggak suka sama kamu lagi ok. bye.
Waktu TK, aku bolos 2 semester dan masuk pun hanya bermain di bebek goyang sambil bicara dengan burung kakak tua, alias tidak kenal siapa-siapa. Mungkin memang sudah sedari kecil sulit berbaur dengan manusia.
Begitu diluluskan TK, jujur saja kaget karena dikira bakal tinggal kelas satu tahun lagi, Ibu menyekolahkanku di sekolah dasar dekat rumah. Jaraknya bisa ditempuh jalan kaki dan tidak menyeberang jalan raya. Aku angkatan pertama sekolah itu. Satu angkatan hanya isi 20 anak, 10 laki-laki dan 10 perempuan.
Diantara 10 laki-laki ini ada yang namanya Lanyard. Nah, ini dia. Tipe cowo talkative atau bahasa lainnya celometan. Tipe yang berkebalikan denganku. Tapi dia baik, berani mengakui kesalahannya, mau bertanggung jawab, mudah baginya berteman dengan siapa aja,
and the most important part of him that makes me feel special is the way he pays more attention to my liking.
Dan, tanpa sadar, dia adalah standar aku bisa suka dengan laki-laki.
*notes: cerita ini ttp soal kapur.
**notes: udah ga suka kapur, pindah ke robot
***notes diatas boong: masih suka kapur, lagi, kayak orang tolol.
KAMU SEDANG MEMBACA
serazone
Teen Fictionfirst, semoga kapur-kapur ini ga mengide baca wattpad dan nemu cerita ini, aamiin... Aku, si jomlowati dari lahir, yang nulis cerita ini. Plotnya gaada, yang jelas ngalir aja kayak hidup, karena emang ini dari kisah nyata aku sendiri haha. Barangsia...