Chapter 10

1.1K 104 296
                                    

Bagi yang homophobic  di persilahkan untuk menjauh, ini lapaknya para yaoi ygy.

Happy reading
.
.
.
.

Teriakan xavier membuat orang yang di dalam rumah terkejut. Mereka berlari kedepan.

"YINNN"hanzo terduduk terkejut dia tampa sadar air mata itu terjatuh.

Xavier dengan cepat menggendong tubuh kecil itu masuk kedalam mobilnya.

"biar gua yang nyetir lu di belakang bangunin dia sebisamu"aamon menepuk bahu itu dan menarik natan membawa tubuh itu masuk dalam mobil xavier,tak lupa ia menghapus air mata itu terlebih dahulu.

"semua akan baik-baik saja"aamon menenangkan natan.

Hanzo anak itu di gendong ala koala oleh hayabusa, ya gimana nangis tersedu-sedu gitu.

"yin hiks"hanzo menaruh kepalanya di bahu hayabusa. Tau kan yah?.

"dia akan baik-baik saja,mau duduk di samping atau sama gua? "tanya hayabusa.

"ndak mau turun"hanzo menggeleng.

Hayabusa masuk kedalam mobilnya,sedikit kesusahan emang tapi ya gimana adkel nya ini sedang dalam suasana hati yang buruk. Ia mendudukkan hanzo pada pangkuannya.

"udah jangan nangis mulu, ntar tambah jelek"hayabusa mengelus punggung itu.

"nyaman"hanzo bergumam.

"ling,gua kaga bawa mobil pakek jaketmu dengan baik"zilong membantu anak itu untuk naik,ya ia membawa motor lagi males katanya makek mobil.

Gusion ngikut alucard dan granger.

"dia sedang sakit tadi, gua takut al"granger.

"stth jangan mikirin yang aneh-aneh dia kuat kok,doain dia"alucard menghapus air mata yang masi menetes di pipi chuby itu.

Granger hanya mengangguk.

Kalut,cemas,takut itu yang dirasakan ling dkk sepanjang perjalanan mereka tak berhenti merapalkan doa dengan air mata yang kian menetes.

"yin"xavier mengelus pipi chubby itu, memukulnya pelan. "bangun jangan tidur"sebelah tangannya menyanggah kepala itu, ya ia sedang memangku yin.

Tidak ada respond dari yin.

"YIN BANGUN NGGAK, GUA BERITAHU LING KALAU LU NGGAK USAH DAPAT JATAH MAKAN hiks bangun"natan tiba-tiba teriak dengan isak tangisnya ia takut, ia tak mau kehilangan orang di sayang lagi.

Aamon yang berada di samping menggenggam tangan itu, mengelusanya mencoba memberikan ketenangan.

Xavier mengguncang tubuh itu.

"bangun yin, kau tak dengar kata natan?, ia akan melapor ke ling kalau kau tak akan dapat jatah makan,atau mau gua beliin hm?, bangun gua bakal nraktir lu"xavier masih berusaha bangunin yin. Tapi nihil mata itu enggan terbuka bahkan ia merasakan nafas yin mulai terputus-putus,wajahnya semakin pucat.

Aamon tertegun, cuma yin yng mampu membuat xavier berbicara panjang lebar dan konyol seperti itu.

"YINNNNN"xavier refleks teriak, nafaa yin anak itu sudah tidak bernafas, ia mengecek nadi itu melemah.

Love... Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang