3. Wanita misterius di dapur kafe

343 1 0
                                    


Ketika kami sedang menenggak kopi berjenis Espresso yg dingin ini, aku merasakan sesuatu yang aneh. Jantungku berdebar lebih kencang dan aliran darah di dalam tubuhku mengencangkan kecepatannya. Seolah memberi pesan bahwa ada sesuatu yang aneh di sekitar sini. Aku kemudian berusaha memperhatikan sekeliling untuk mengonfirmasi sinyal-sinyal yang dikirimkan oleh alam bawah sadarku. Namun sejauh manapun kepala ku putar untuk memastikan kondisi di dalam ruangan ini, Aku tidak menemukan sesuatu apapun yang janggal. Lalu aku menggelengkan kepala ke belakang untuk melihat ke jam dinding yang terpajang jauh di tempat aku duduk. Tepatnya di dekat atas kasir kafe ini. di Tiap detakan jarumnya serasi dengan detakan jantungku. Kemudian aku menoleh kembali ke meja minuman ku. tiba-tiba sebuah kepala dengan mata yang melotot berada di depan mukaku dengan jarak hanya 5 senti meter saja. Sepertinya dia mencoba untuk berkomunikasi dengan diriku. Aku sangat kaget. Dia pun berkata "Tolong ambilkan sedotannya dong!" orang berkepala seram ini ternyata Satria.

"Huhhh... huhhh hoooh.." nafasku terengah-engah.

"Kenapa ngos-ngosan gitu lo?" tanya Satria keheranan

Aku terdiam sejenak

"Engg.. engg.. gak papa kok" Jawabku

Pantas saja aku dari tadi merasa aneh. ternyata di minuman kami tidak ada sedotannya! Barangkali Satria lupa saat mengambilnya di Dekat kasir tadi. Hahaha ada- ada saja, masa minum kopi beginian langsung di seruput kayak minum di kedai/warkop!

"emmm, yaudah gua ambilin dulu ya" Kataku pada Satria lalu memutar badan pergi ke kasir untuk mengambil sedotan dengan jalan lambat sambil menundukkan kepala karena masih kaget akan hal tadi.

Saat aku tiba di kasir, tidak ada orang yang menjaganya sama sekali. "Lho kemana baristanya?" Pikirku.

Setelah menunggu beberapa detik sambil mengetuk-ngetuk meja di situ, aku pun memutuskan untuk langsung menerobos masuk saja ke bagian ruangan dalam alias "Dapur"nya kafe ini . Lalu aku tanyakan pada salah satu orang di sana perihal sedotan. "Ohh sedotannya ada di depan dik, mari abang ambilkan" kata seorang laki-laki yang sepertinya merupakan Barista di Kafe ini. Saat Aku hendak ikut orang tersebut kembali ke tempat kasir untuk mengambil sedotan, tiba-tiba sesosok bayangan manusia mengintip di jendela dapur kafe tersebut. Sekilas dia terlihat mengenakan hodie berwarna hitam, menggunakan celana pendek, bermasker dan ada kupluk di kepalanya. Beberapa Saat setelah memerhatikannya, tiba-tiba sosok tersebut menghilang alias melarikan diri dengan menjauh di luar kafe ini. Aku yang dipenuhi rasa penasaran lekas mengejarnya dengan keluar dari kafe ini lewat pintu belakang. Meskipun beberapa orang di dapur itu mencegahku karena hanya orang tertentu yang boleh keluar dari pintu belakang, tetapi aku tak peduli. Sebab tidak ada obat bagi rasa penasaran kecuali dengan mencari tahu apa yang ada di baliknya.

Aku pun berlari dengan sepenuh tenaga walaupun belum makan siang. Namun orang misterius tersebut malah semakin jauh dan berhasil menyaingi kecepatan berlariku. Padahal jika ku perhatikan dari badan dan struktur tulangnya sepertinya dia adalah perempuan asal minangkabau. Loh kenapa aku bisa mengetahui suku asal dari orang tersebut? Yahaha... aku kan sering memerhatikan teman-temanku yang berasal dari berbagai daerah. Untuk ciri fisik orang yang berasal dari minangkabau, biasanya terdapat di tulang lehernya yang agak bengkok dan membuat kepalanya agak condong ke atas. Tidak perlu kamu bayangkan ya wahai pembaca! Sebab hal ini belum tentu benar. Lagipula ciri-ciri ini hanya berdasarkan pengamatan pribadi saja alias tidak dilakukan menggunakan metode ilmiah. Tapi ada suatu hal yang ku sadari telah menyebabkan rasa "deg-degan" yang sama seperti di kafe bersama Satria tadi, yaitu ketika kulihat matanya yang sangat manis dan sayu lembut. 

Astagaaa... kenapa aku begitu gembira hanya dengan melihat bola matanya saja?

Akupun berhenti mengejar dirinya. sebab sudah enggak kuat lagi! "Heii Jangan lari dong!" Teriakku mencoba berkomunikasi dengannya. Namun sia-sia saja, dia tidak bergeming sedikitpun dan tetap melarikan dirinya.

Tiba-tiba seseorang dibelakangku menarik bajuku. ketika aku menoleh ke arah belakang.....

Bruggg!!....

Aku terkena tumbukan dari kepalan tangan yang begitu menyakitkan dari seorang yang tidak dapat kuperhatikan dengan jelas wajahnya. Sebab tiba-tiba pandanganku kabur dan menggelap. Sepertinya dia berbadan bongsor. Aroma darah yang mencucur terasa di hidungku. Akupun terjatuh dan tidak sadarkan diri.


Jangan lupa kasih Bintang ya (Vote) agar aku tetap semangat melanjutkan cerita ini!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 05, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Air Mani Yang BerceceranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang